Menhub Bilang 3 Indikator Ini yang Bikin Harga Kendaraan Listrik Bisa Murah di Indonesia
KEY TAKEAWAYS
Pertama, perlunya membuat sendiri baterai murah dengan daya jangkau tinggi
Lalu kendaraan listrik bisa dirakit lokal agar murah dan semakin memperluas jaringan SPKLUMenteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan. Ada 3 indikator yang membuat harga kendaraan listrik berbasis baterai menjadi murah. Dengan nilai jual yang terjangkau bisa menstimulasi percepatan penggunaan EV (electric vehicle) di Indonesia.
"Ada 3 hal yang harus kita pikirkan. Pertama, tentang bagaimana membuat baterai yang murah, namun dengan daya jelajah yang tinggi," kata Budi dalam sambutan pembukaan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) di JCC, Jakarta, Rabu (28/9).
Indikator kedua adalah kendaraan listrik yang efisien dan sudah berstatus produksi lokal. Dalam kasus ini, dia mendorong sepeda motor listrik bisa punya banderol yang murah, salah satu upayanya adalah berstatus rakitan dalam negeri.
"Kalau harga motor listrik Rp16 juta dengan kondisi motor yang menarik dan kualitas baterai yang baik, ini akan sangat menarik bagi masyarakat," pungkasnya.
Lalu yang ketiga, hal yang bisa membuat kendaraan listrik bisa diserap cepat oleh konsumen dengan memasifkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU. Saat ini, program tersebut memang sedang dikerjakan oleh pemerintah menggandeng beberapa instansi dan perusahaan.
"Apabila ketiga hal ini dilakukan dengan sistematis akan memberikan harga kendaraan listrik yang relatif lebih murah,” ucapnya.
Dengan banderol jual kendaraan listrik yang lebih murah, harapannya adalah bisa tercipta ekuilibrium keekonomian kendaraan listrik. Hal ini akan membuat keseimbangan antara jumlah yang diproduksi dengan penggunaannya.
Baca Juga: Soal Inpres Percepatan EV, GAIKINDO Sejalan dengan Langkah Pemerintah
"Pada titik tertentu akan terjadi jumlah ledakan antara produksi dengan pengguna kendaran listrik. Saya yakin kendaraan listrik memiliki masa depan yang baik, ungkapnya
Pemerintah, kata Budi, terus berupaya untuk mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air dengan mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan. Dia mengapresiasi upaya kolaborasi lintas perguruan tinggi, peneliti, dan sektor industri yang turut mendukung pemerintah untuk mewujudkan ekosistem EV.
"Regulasi dan kebijakan dari pemerintah, serta kajian dan penelitian dari perguruan tinggi akan menjadi lengkap ketika industri melakukan inovasi dan menangkap peluang industri kendaraan listrik yang potensinya sudah terlihat di depan mata," jelasnya.
Sementara itu, Budi mendukung penuh pameran IEMS 2022 sebagai salah satu langkah mengenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat. Menurutnya dengan terselenggaranya pameran ini bisa dikatakan Indonesia sudah maju dalam tahapan EV. Di mana konsep ke depannya adalah Autonomous Vehicle (AV) mewakili konsep Micro Vehicle Teleoperated Driving System (MEVitsDS) yang dikemudikan lewat jarak jauh.
IEMS sendiri hadir atas iniasi oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sebuah lembaga yang didirikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional. Acara ini berlangsung mulai 28-30 September 2022, bila Anda tertarik hadir ke pameran ini tak perlu membayar tiket masuk. Pengunjung hanya perlu melakukan registrasi di laman resmi IEMS 2022. (KIT/ODI)
Baca Juga: Pameran IEMS 2022 Resmi Dibuka, Bagian Upaya Percepatan Kendaraan Listrik di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice