Mengenal Sosok Toyota C-HR
Toyota C-HR yang dipamerkan pada gelaran GIIAS 2017 lalu, sempat mencuri perhatian pengunjung. Toyota Astra Motor memajang mobil ini sebagai perkenalan untuk tes pasar. Namun kabarnya mereka tengah menyiapkan peluncurannya paling lambat kuartal pertama 2018.
Untuk diketahui, C-HR merupakan kendaraan crossover dengan bentuk yang unik. Sosok SUV dengan ketangguhan berground clearance tinggi dipadukan dengan eksotisme coupe menjadikannya sebuah Coupe High Rider (C-HR).
Ide yang sama pernah digunakan Nissan pada Juke, namun mengundang kontroversi di beberapa forum. Toh hal itu tak berpengaruh terhadap penjualan Juke, peminatnya tetap ada
Akankah C-HR bernasib sama? Mungkin saja, mengingat pasar Indonesia menyambut baik mobil apapun asal mereknya Toyota. Sebagai contoh di Jepang, mobil ini laku keras dan menjadi penguasa segmen dengan angka 79.303 unit. selama paruh pertama 2017.
Platform Canggih
Di balik desainnya yang futuristis ini, Toyota C-HR berdiri di atas platform unibody Toyota New Global Architecture (TNGA). Apa itu unibody? Sasis dan bodi jadi satu atau biasa kita kenal monokok. Tujuan TNGA adalah membuat platform bisa digunakan oleh berbagai model. Selain C-HR, platform ini sudah digunakan untuk menopang Toyota Prius generasi ketiga, dan juga Toyota Camry serta deretan produk Lexus (LS, LC, dan ES).
Desain eksterior menganut bentuk coupe dengan atap melandai ke belakang. Apakah desain ini membuat ruang kepala lebih sempit? Entahlah. Tapi pengalaman kami mengatakan mobil dengan bentuk ini, memang ruang kepala di belakang biasanya pas-pasan.
Guratan di bodi terlihat menegaskan kesan dinamis. Terutama di bagian fender dan buritan. Siluet bagian belakang C-HR mengingatkan pada bentuk Honda Civic hatchback. Di media sosial Instagram ada yang iseng membuat rendering C-HR dengan sayap belakang Civic Type-R terbaru. Dan Anda bakal kesulitan membedakan mana C-HR, mana Type R.
Pilihan Mesin
Untuk mendukung pergerakan, Toyota membekali beberapa varian mesin. Mulai dari yang kapasitasnya paling minim, 1,2 liter tapi dibekali turbocharger sehingga mampu menghasilkan 115 ps. Kemudian di atasnya ada 1.5 liter, 1.8 liter, 2.0. Nah yang tercanggih adalah 1.8 hybrid. Mana yang masuk ke Indonesia masih tanda tanya.
Dilihat dari deretan di atas, yang paling masuk akal C-HR bermesin 1,5 liter. Lihat saja All New Sienta, Vios, Yaris, mesin Dual-VVT-i ini berpotensi digunakan oleh crossover baru nanti.
Interior
DI bagian interior, mengimbangi bentuk luarnya yang fenomenal, desainer toyota memberikan dashboard yang minimalis. Tampilannya sangat mengutamakan pengemudi.
Daya tampungnya 5 orang, dengan bagasi yang luas. Layar monitor yang dekat dengan setir, demikian juga tombol-tombol yang ada. Penataan tombol juga keren, asimetris. Seperti kontrol AC, atau tombol di lingkar kemudi yang mengatur sistem multimedia dan sambungan telepon.
Harganya?
Pihak TAM sempat berujar bahwa mereka akan memposisikan C-HR bukan sebagai kompetitor Honda HR-V atau Nissan Juke. Maksudnya harga mobil ini bisa di atas rivalnya. Konon banderol Rp 300-450 jutaan bisa dipasang pada mobil ini ketika diluncurkan nanti. Bahkan untuk tipe hibrida, angka mencapai Rp 600 juta bukan hal yang mustahil bagi TAM.
Baca Juga : Toyota C-HR Versi Buas, Meluncur di Jerman
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota CHR Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota CHR dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota CHR dari Zigwheels
- Motovaganza