Mengenal Mobil Listrik Toyota Coms, Cocok untuk Pasar Indonesia?
Tak hanya Wuling yang punya mobil listrik mungil sekelas E100 dan E200. Toyota pun memiliki produk selevel. Namanya Coms dengan nomenklatur ZAD-TAK30 EV. Memang betul mobil elektrik murni ini kurang familiar di telinga. Apalagi bagi pecinta otomotif Tanah Air. Tapi bila beleid elektrifikasi di Indonesia matang, apakah memang cocok untuk didagangkan di sini? Baiklah, simak dulu kapabilitas terkandung.
Nah, Coms lahir dari racikan tangan dingin Toyota Auto Body. Rancang bangun seutuhnya dilakukan di pusat riset dan pengembangan di Jepang. Bentuk sekilas mirip i-Road namun punya banyak diferensiasi. Ia hanya berkonfigurasi single seater. Sebagai kendaraan listrik kompak, mobil dirancang untuk mobilitas perkotaan. Dari kali pertama dikenalkan pada 2000 di Tokyo Motor Show. Sekarang, profil tubuh banyak berubah. Mobil memakai empat roda, alih-alih i-Road dengan tiga ban. Jadi seperti mobil normal untuk dikendarai.
Sorot mata Toyota Coms bulat, pakai teknologi LED dengan lampu sein kuning terpisah. Kemudian sepasang fog lamp tertanam tepat di bawahnya. Ia terlihat tak memiliki grille depan, namun digantikan oleh sebuah panel sebagai lokasi pengisian baterai. Penggunaan pelek ada yang pakai model kaleng dan berpalang dual tone 12 inci. Lalu di buritan seolah memiliki patahan mirip bak pikap tapi lebih kecil. Ini memungkinkan kendaraan membawa boks tertentu.
Motor Penggerak
Coms sementara ini diproduksi menggunakan jenis baterai timbal asam konvensional, bukan lithium ion. Penyimpan daya ini dipakai untuk mengaliri tenaga dari motor penggerak tunggal. Daya terpancar sekitar 6,8 PS kemudian dorongan torsi puncak 40 Nm dari spesifikasi global. Energi kinetik disalurkan ke roda belakang via direct drive. Kemungkinan kinerja itu bisa berubah berdasar kebutuhan pasar dan kemampuan dinamo gerak.
Baca Juga: Honda Gandeng General Motors Bikin Dua Mobil Elektrifikasi
Lalu formulasi itu digunakan untuk menjelajah perkotaan sekitar 50 km. Waktu pengisian diturunkan menjadi sekitar enam jam hingga penuh. Generasi sebelumnya butuh delapan jam, lebih lama. Motor listrik mampu mendorong Coms dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Kapasitas muatan bagasi diperkirakan lebih dari 30 kg. Unit tersedia dalam dua varian, P.COM sebagai mobil pribadi dan B.COM untuk teman bisnis.
Di pasar global, rata-rata penjualan mobil ini rerata 3.000-an unit saban tahun. Paling banyak menyasar fleet market, meski ada pula yang dijadikan kendaraan personal. Di Jepang Toyota Coms banyak digunakan sebagai kendaraan pengantar minuman dan barang. Atau armada logistik dalam bisnis dengan aplikasi jarak pendek.
Apa cocok untuk pasar sini? Melihat tren di sana, kendaraan sangat pas bila dipakai atau jadi mitra Gojek serta Grab. Itupun dengan catatan: andai dijual di Indonesia. Soalnya mereka menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi paling besar. Tapi sejak 2020, Toyota Astra Motor terlihat sangat gencar dengan kendaraan elektrifikasi.
Mereka berjanji terus mengenalkan produk-produk anyar berbasis mobil ramah lingkungan. Namun sayangnya wabah Covid-19 tak kunjung reda. Bila semua beres, maka menambah lini produk macam Coms bisa jadi upaya dalam menggairahkan market. Atau setidaknya jadi perintis yang menjajakan kendaraan mini EV. Patut ditunggu gebrakan sebagai perusahaan otomotif nomor satu di Indonesia. (Alx/Tom)
Sumber: Toyota Global
Baca Juga: Toyota Masih Memasarkan Land Cruiser Jadul dari era 80an
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice