Menakar Perbedaan Mazda CX-9 AWD dan non-AWD, Selisih Harga Sebatas Gimmick?
SUV gambot Mazda CX-9 baru-baru ini mendapatkan tambahan varian All Wheel Drive. Ia dibanderol jauh lebih mahal, Rp 100 juta lebih. Bukan ditujukan sebagai penjelajah segala medan serta dibekali fitur nyaris serupa dengan tipe 2WD, membuatnya terdengar seperti gimmick. Apa benar varian AWD sebatas trik pemasaran niche market?
Paket Harga
Banderol Mazda CX-9 AWD nyaris menyentuh angka Rp 1 miliar, tepatnya Rp 954,9 juta (OTR Jakarta). Kalau dihitung, selisih dengan tipe 2WD sampai Rp 105 juta. Konsumen disuguhi layanan aftersales bebas biaya komponen dan jasa selama tiga tahun atau 60 ribu kilometer. Juga dibebaskan biaya Emergency Road Assistance selama masa garansi. Kendati begitu, tak ada perbedaan dengan varian lain.
Ragam Kesamaan
Eksterior sama-sama dirancang sebagaimana sebuah SUV kelas atas, tak dibuat berbeda pula. Sepatu memanfaatkan pelek 20 inci berikut cara Mazda mengadaptasikan bahasa desain Kodo. Mayoritas fitur bawaan pun serupa. Pendar utama mengenakan pencahayaan LED, disertai fungsi automatic on/off dan automatic levelling. Bukan hanya di penerangan utama, LED mengisi komponen lain seperti DRL, foglamp, sampai rear combination lamp.
Tak hanya itu, komponen sekunder pada roda empat turut direkatkan. Di atap terdapat sunroof, dipandang sebagai pendongkrak gengsi. Ia menyajikan pencahayaan natural ke dalam kabin. Electric tailgate menyudahi kelengkapan eksterior. Tapi bukan sekadar elektris, cara membuka dimudahkan lantaran tinggal mengayunkan kaki ke kolong bagasi.
Baca Juga: Rayakan Usia 1 Abad, Mazda Luncurkan Edisi Spesial
Begitupun kala berkendara, ‘mainan’ dalam kabin kurang lebih sama. Sarana hiburan 9 inci bertengger di tengah dasbor. Di dalamnya berisi otak MZD Connect Infotainment System dengan sokongan konektivitas smartphone. AC sudah menganut peranti otomatis dual zone. Agar menggugah pengemudi, Active Driving Display disorotkan ke windscreen, menjadi informan data penting di kaca.
Jika berekspektasi tipe AWD mendapat revisi tenaga karena meluncur belakangan, kubur dalam-dalam. Pemacu daya mengenakan unit Skyactiv-G 2.5 Turbo, persis model 2WD. Memang jantung bensin empat silinder ini tidak dapat dibilang lemah. Ekstraksi tenaga mencapai 211 PS disertai puntiran sekuat 420 Nm. Hebatnya, torsi sebesar itu diraih pada titik serendah 2.000 rpm. Girboksnya identik, enam percepatan otomatis tanpa perbedaan rasio.
Urusan safety, keduanya dibekali peranti keselamatan i-ACTIVESENSE. Mulai dari sebatas sensor peringatan blindspot sampai pengereman secara aktif dimiliki CX-9. Ini merupakan bagian pelengkap dari enam titik airbag, Dynamic Stability Control, Traction Control System, dan Hill Launch Assist. Tak ketinggalan bumbu handling G-Vectoring Control Plus.
Apa yang Berbeda
Mazda pasti mempertimbangkan diferensiasi agar mengimbangi selisih harga. Semua terasa dalam kabin. Jok memanfaatkan material Nappa Leather berwarna coklat. Nuansa mewah kemudian diperkuat trim ornamen Kayu asli, bukan "ala-ala". Lalu, kaca spion tengah menggantung unit frameless auto dimming. Terakhir, panel meter digital 7 inci mengisi tudung instrument cluster.
Selain itu, mayoritas selisih Rp 105 juta ini dituangkan kepada sistem penggerak empat roda. Namun i-Activ tidak dikembangkan untuk offroad, melainkan meningkatkan keselamatan di jalan raya. Seperti dijelaskan insinyur R&D Mazda, Dave Coleman, kepada kanal YouTube Car Question. "Ide mendasarnya adalah sebagai sistem berorientasi on-road,” paparnya.
Walau on-road oriented dan tanpa pengaturan manual, bukan berarti sistem ini payah. i-Activ punya pertimbangan sendiri kapan harus menyalurkan tenaga ke roda belakang. Ia membaca berbagai data mulai dari selisih kecepatan rotasi ban, sampai wiper dan temperatur eksternal. Secara default, hanya poros depan diputar agar tidak mengompromikan konsumsi BBM. Lantas begitu selip terdeteksi, roda belakang akan segera ikut berputar sesegera mungkin sebelum pengemudi sadar.
Kemampuan memutar empat roda mungkin dibutuhkan SUV sepanjang 5 meter berbobot 2 ton. Khususnya CX-9, karena varian 2WD menggerakkan roda depan (FWD). Contoh paling relevan adalah saat menanjak di kondisi licin – entah itu basah atau medan berkerikil. Risiko kehilangan traksi pada mobil FWD lebih besar, apalagi bila bermuatan penuh. Hal ini disebabkan distribusi beban bergeser ke belakang, turut menggeser pusat traksi ke belakang sementara roda penggerak terletak di depan. Di saat inilah saluran daya ke poros belakang dibutuhkan.
Simpulan
Lonjakan harga nyatanya digunakan untuk fitur krusial walau secara nuansa tidak langsung terasa. Sistem AWD i-Activ tidak menjadikan CX-9 sebagai offroader tangguh, namun secara logika justru diperlukan. Bukan tidak mungkin selip terjadi, dan ekstra putaran roda belakang bantu menanggulanginya. Cerita mungkin berbeda jika CX-9 terlahir sebagai mobil RWD, pemasaran AWD bisa saja dianggap sebagai gimmick belaka. (Krm/Odi)
Baca Juga: Ini Bedanya Mazda CX-30 dan CX-3
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mazda CX 9
Model Mobil Mazda
Jangan lewatkan
Promo Mazda CX 9, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mazda CX 9 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
228
|
136
|
187
|
165
|
165
|
Torsi
420 Nm
|
230 Nm
|
252 Nm
|
240 Nm
|
240 Nm
|
Automatic Climate Control
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ventilasi AC Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Engine Start Stop Button
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sensor Parkir
Ya
|
-
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda CX 9 dari Carvaganza
Artikel Mobil Mazda CX 9 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature