Memodifikasi Ferrari 456 GT, Pria ini Kena Teguran dari Maranello
Seorang pria di Selandia Baru memodifikasi sebuah Ferrari 456 GT secara tidak lazim. Operasi transplantasi jantung dieksekusi dengan mengganti ke Rotary engine kepunyaan Mazda. Tak berniat mengolok Ferrari atau apapun itu, ia berpikiran modifikasi ini menyenangkan untuk dilakukan. Tapi nampaknya tidak bagi pihak di Maranello.
Ferrari jadi-jadian ini mengawali hidupnya sebagai 456 GT lansiran 1995. Grand Tourer empat penumpang berbekal pemacu daya V12 5,5 liter dan girboks manual enam percepatan. Di masanya, ia menyandang status sebagai salah satu mobil empat penumpang tercepat di dunia. Bagaimana tidak, di pertengahan 90an sebuah mesin dengan potensi mengekstrak tenaga sampai 442 PS adalah sebuah prestasi besar.
Bertahun-tahun kemudian, sang Ferrari tampak termenung menunggu ajal di sebuah ladang. Kerusakan parah di bagian depan seakan tak akan terobati tanpa mengeluarkan biaya banyak. Beruntung dipertemukan Reuben Bemrose, pemilik bengkel R’s Garage, untuk mencari kesempatan hidup kedua. Tapi caranya beda, tidak mengikuti tradisi Ferrari. Terbilang out of the box, ngirit sekaligus nyeleneh. Unit Wankel 13B malah dijebloskan ke balik bonnet.
Baca Juga: Dua Mesin Mobil Formula 1 Ferrari Dilelang dan Dijual, Berapa Harganya?
Disebutkan modifikasi ini memakan biaya 13 ribu NZD atau setara Rp 116 juta. Waktunya juga singkat, hanya dua minggu sampai Frankenstein ini selesai. Bemrose menyebutkan kepada News1 alasan dibalik mengapa ia melakukan swap dengan Wankel, ”Saya kira ini bakal menyenangkan.” Nah, kemudian Rotorrari ini beraksi pada festival rotary terbesar di New Zealand.
Keberadaan 456GT bermesin Mazda ternyata cukup menarik masa. Jelas saja, kapan lagi melihat Ferrari mengeluarkan suara langsam berjeda “brap-brap”. Perhatian media berhasil menyebarluaskan kabar sampai-sampai terdengar pihak di Maranello. Mereka geram dengan kelakuan Bemrose. Kabarnya, ia mendapat surat peringatan cease and desist. Artinya diperingatkan untuk berhenti melakukan modifikasi ini dan tidak mengulangi kembali.
“Sudah jelas, mereka cukup protektif soal image dan merek, saya sangat mengerti. Saya baru saja mengeluarkan V12 ikonik dari mobil ini dan memasukkan mesin ikonik New Zealand.” Komentar Bemrose. “Saya kira mereka merasa bahwa saya merusak citra merek, padahal tidak,” Tambahnya dengan nada sedikit bercanda.
Namun tampaknya orang-orang di Ferrari sangat kaku dan serius. Kata-kata seperti “mobil aing kumaha aing” tidak pernah eksis dalam kamus Kuda Jingkrak. Apalagi soal modifikasi, ini bukan kali pertama pabrikan asal Maranello mengintervensi imajinasi pemilik. Salah satunya DJ Deadmau5 terjerat kasus serupa karena bermain-main dengan logo pada 458 Italia bernama “Purrari”. (Krm/Odi)
Sumber: Autoevolution
Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Ferrari Beralih Pakai Penggerak Listrik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice