Mazda CX-3 Sedang Menunggu Kepastian Kapasitas Produksi

Jakarta: Rencana yang diungkapkan oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI) selaku Agen Pemegang Merek mobil Mazda di Tanah Air pada tahun 2015, untuk membawa serta Compact SUV ke pasar domestik, kini semakin terkuak. Hal ini pun dipaparkan oleh Senior Marketing Manager MMI, Astrid Ariani Wijana di sela-sela acara 'Buka Puasa Bersama' kemarin (24/6). Rupanya, masih terdapat satu hal yang perlu diselesaikan sebelum dapat memulai debut Mazda CX-3 dengan segera, yaitu perihal kapasitas produksi model ini dari pabrik Mazda di Jepang.

“Pastinya dan kami sudah planning ke situ, tetapi belum bisa diberitahukan lebih lanjut untuk detailnya, terkait timing (kapan) dan lain sebagainya. Secara global, model yang sangat ditunggu-tunggu ini memang sukses di region lain, sehingga yang kami hadapi saat ini adalah memastikan terbukanya kapasitas produksi untuk Indonesia. Karena memang kapasitas produksi di Mazda lagi sangat ketat terkait beberapa model yang mengalami demand tinggi sehingga melebihi 'forecast' mereka. Yang kami harus yakinkan, tentunya kapasitas produksi untuk market Indonesia dan tentunya sudah diprogress, jadi mohon ditunggu,” ujarnya.

Langkah ini diambil guna menghindari terjadinya efek boomerang setelah peluncurannya. “Kami perlu memastikan kapasitasnya terjaga untuk memenuhi demand yang nantinya tercipta. Agar tidak terjadi opportunity loss, orang kecewa karena unitnya tidak tersedia dengan cepat sehingga berdampak ke penjualan yang kurang maksimal. Momen datang itu memang penting, tetapi harus disesuaikan dengan supplynya,” tambah Astrid.

Pernyataan tersebut, mematahkan rumor yang beredar bahwa MMI sedang kebingungan dalam menentukan banderol yang sesuai untuk CX-3. Mengingat 'positioning' nya berada di antara line-up produk terlarisnya yakni Mazda2 dan CX-5. Sehingga perlu strategi agar tidak saling memakan. “Untuk harga, itu bukan masalah. Pastinya terdapat perbedaan harga dengan Mazda2, karena memandang kelengkapan fitur yang ada dan tidak,” tambahnya.

Mazda CX-3 merupakan produk compact SUV Mazda yang menerapkan bahasa desain eksterior KODO Soul of Motion dan mengusung teknologi SKYACTIV. Berbicara depot tenaganya, mobil yang memiliki daya tampung 5 orang penumpang ini dibekali dengan dua pilihan jantung mekanis yakni SKYACTIV-D berkekuatan 1.5L atau SKYACTIV-G berkapasitas 2.0L. Kompetensi yang disajikannya tenaga sebanyak 105 PS dan torsi 270 Nm untuk mesin diesel, sedangkan versi peminum bensinnya menawarkan daya 120 PS dan momen puntir 204 Nm. Lalu, berperan sebagai pemindah daya, Mazda melengkapinya dengan dua pola transmisi 6-percepatan baik manual ataupun otomatis.

Menurut prediksi, Mazda CX-3 yang 'mengaspal' nantinya akan menggendong mesin bensin. Pasalnya, SKYACTIV-D membutuhkan standar bahan bakar solar yang berkualitas tinggi. “Sebenarnya SKYACTIV-D itu minimal Pertamina DEX, hanya yang kami ketahui suplainya tidak ada di semua kota. Sedangkan yang membeli mobil Mazda kan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga luar kota. Salah satu pertimbangan kami adalah konsumen bisa menjaga dan merawat mobilnya sesuai dengan buku panduan petunjuk. Untuk saat ini, kami menunggu perubahan standar EURO. Kalau sudah EURO 4 pasti SKYACTIV-D masuk,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Marketing Manager MMI, memastikan kehadirannya dalam ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 pada bulan Agustus mendatang. Jajaran produk yang telah dipasarkan dan menjadi backbone akan dipajang, seperti Mazda2, CX-5, Biante dan ada juga kejutan khusus yang masih ditutup rapat oleh MMI. Selain itu, concept car Mazda pun terpaksa harus absen. “Kebetulan jadwal kali ini bentrok dengan beberapa event Auto Show lainnya. Sehingga Mazda di Indonesia, tidak kebagian mobil concept untuk tahun ini,” tutupnya.

Baca Juga: Mazda Hentikan PRoduksi BIante dan Mazda8