Mazda Buka Selubung Mobil Listrik Pertama di Tokyo Motor Show 2019
Mazda mengenalkan mobil elektrik pertamanya Oktober mendatang. Pabrikan ini memanfaatkan gelaran Tokyo Motor Show di Jepang. Sesudah event akbar itu, mereka siap menjualnya akhir 2020.
Sebelumnya, Mazda menghadirkan prototipe yang sudah diuji oleh beberapa media. Dinamai e-TPV (Electric Technology Prove-Out Vehicle), dibungkus dalam wujud CX-30. Namun, kabarnya, mobil yang disodorkan di pameran internasional punya rupa yang berbeda. Bahkan benar-benar baru dan menjadi pembeda antara lini listrik dengan konvensional. Dugaan sementara, bentuknya antara hatchback atau SUV crossover.
Dilansir dari carsales.com.au (26/09), tampaknya lebih ditujukan untuk penggunaan dalam kota. Soalnya, sumber daya yang digunakan berspesifikasi kecil, 35,5 kWh. Bila dibandingkan dengan generasi teranyar Nissan Leaf, angka ini berada di bawah. Prediksinya, kemampuan bertualang yang dimiliki mencapai 250 km.
Aktualnya tentu tidak sejauh itu, mengingat adanya berbagai faktor, seperti macet atau udara panas yang mempengaruhi kinerja baterai. Indikasi lainnya yang menguatkan mobil listrik Mazda lebih menyasar untuk transportasi harian, absennya pengereman regeneratif. Padahal itu bisa membantu mobil memperpanjang jelajah, karena mengembalikan daya yang terpakai dengan mengonversi energi dari penghela laju. Alasan utamanya, Mazda ingin memberikan pengalaman berkendara mobil yang mirip dengan internal combustion engine (ICE). Pasalnya, regenerative breaking pada EV, menurunkan kecepatan secara otomatis saat pedal akselerasi dilepas. Belum diketahui, setelan seperti itu bisa diaplikasi ke model produksi massal atau tidak.
Jantung mekanis yang digendong juga tak besar. Lagi-lagi jika disandingkan dengan Nissan Leaf, outputnya berada di bawah. Mobil listrik Mazda mengeluarkan tenaga sebesar 105 kW atau 142,7 PS dengan momen puntir 265 Nm.
Kabar lain yang dinukil dari autonews.com (16/09), Mazda menyajikan beberapa opsi kendaraan elektrifikasi. Tak hanya listrik sepenuhnya, tapi juga range extender. Ini untuk menyesuaikan kesiapan negara-negara terkait kesiapan infrastruktur dan kondisi jalan yang berbeda-beda. Listrik sepenuhnya, menyasar pasar seperti Jepang, Eropa dan Cina. Sementara range extender di Amerika Utara dan negara lainnya, termasuk Australia. Pilihan dengan penambah jarak ini diduga ditenagai mesin rotary kecil, karena kemampuannya yang mumpuni.
Terlepas dari spesifikasinya, mobil itu turut dilengkapi perangkat pencipta suara yang menyerupai deru mesin. Ia dikumandangkan melalui speaker di dalam kabin. Raungannya mengikuti kondisi berkendara, baik saat berakselerasi, deselerasi atau menanjak. Hal ini untuk memberikan perasaan yang lebih tradisional dan seru. (Hfd/Odi)
Sumber: carsales, autonews
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice