Masuki Usia 50 Tahun, Gaikindo Ingin Terus Dorong Industri Otomotif Indonesia
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merayakan hari jadi ke-50. Berlangsung di Jakarta, Rabu (21/08), momen dimanfaatkan organisasi ini untuk memaparkan beragam pencapaian, sekaligus rencana ke depan. Turut hadir dalam perayaan, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Lima puluh tahun bukan waktu yang sebentar bagi Gaikindo. Beragam pasang surut dialaminya. Sebagai contoh pada 1998. Saat itu kebutuhan pasar menurun drastis dari 400 ribu unit menjadi hanya 50 ribu unit. Namun, hal itu dapat dilalui dengan baik.
Kini dengan total kapasitas produksi anggotanya yang mencapai 2,2 juta unit, Gaikindo mampu menyuplai kebutuhan domestik sebesar 1,2 juta unit per tahun. Tak hanya itu, pasar ekspor juga dilakoni dengan mengirimkan 260 ribu unit ke lebih dari 80 negara.
“Intinya 50 tahun pertama Gaikindo telah berjalan dengan baik. Kami mampu berdiri dengan kaki sendiri. Mampu memenuhi kebutuhan otomotif dalam negeri,” ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat diwawancara di Jakarta, Rabu (21/08)
Bagaimana rencana ke depan? Terdapat beberapa poin yang dijabarkan Nangoi. Pertama, menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi otomotif global dengan capaian jumlah ekspor sebanyak 1 juta unit pada 2025. Ini menjadi tantangan tersendiri. Gaikindo bersama anggotanya, termasuk pula pemerintah, harus bersinergi agar dapat meningkatkan daya saing.
“Kami sudah mampu (ekspor, red). Mobil yang kami bikin ada yang sudah 90-95 persen komponen dalam negerinya. Memang juga ada yang sedikit, tergantung variasinya. Tapi intinya kami menguasai teknologi, sumber daya manusia kita kuat, rantai suplai untuk komponen dan segala macamnya bagus,” ucap Nangoi.
Adapun strategi yang dibutuhkan menurut Nangoi, pertama meningkatkan kemampuan industri domestik untuk memproduksi kendaraan yang sesuai keinginan global. Kemudian perlu ada dukungan dari pemerintah, dalam hal membuka hubungan bisnis dengan negara tujuan ekspor. Terakhir support dari prinsipal masing-masing anggota.
“Perlu juga support dari prinsipal. Misal begini, ada merek A dari Jepang bilang, Indonesia kamu produksi buat dalam negeri aja. Ini sulit. Maka perlu diapproach. Mungkin kalau ada campur tangan pemerintah, bagus juga,” ungkapnya.
Rencana selanjutnya, memperkuat industri otomotif agar dapat mengikuti perkembangan teknologi global yang semakin cepat. Gaikindo melihat evolusi kendaraan di masa depan berbeda signifikan dengan zaman dulu. Indonesia perlu bersiap agar dapat mengikutinya. Organisasi ini pun tak bisa berjalan sendiri, diperlukan keikutsertaan pemerintah dan berbagai pihak lainnya agar dapat mewujudkannya.
“Mobil dalam 50 tahun ke belakang itu berevolusi, tapi pelan. Kalau mobil sudah bermain yang namanya listrik, otonom, bahkan mobil terbang, ini luar biasa perkembangannya. Nah untuk itu harus bekerja keras,” terangnya. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Begini Cara Robot Meningkatkan Daya Saing di Industri Otomotif
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice