Luncurkan Dua Mobil Full Listrik ke Pasar AS, Toyota Berubah Pikiran?
Toyota akhirnya memutuskan untuk merilis dua mobil full listrik (battery electric vehicle) ke pasar Amerika Serikat, tahun ini. Hal ini diumumkan Toyota Motor North America (TMNA) dalam siaran persnya, kemarin (10/2). Tak cuma itu, satu kendaraan elektrifikasi berupa Plug In Hybrid Vehicles (PHEV), juga akan dirilis pada periode yang sama.
"Kami akan terus berusaha menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi kendaraan yang sudah kami mulai sejak menjadi pionir dengan Prius hampir 25 tahun yang lalu. Mobil elektrifikasi Toyota akan memberikan ragam pilihan pada konsumen, opsi pendongkrak tenaga yang sesuai kebutuhan mereka," jelas Bob Carter, Executive Vice President of Sales TMNA dalam rilis yang sama.
Penetrasi brand ini di klasifikasi pasar alternatif bensin memang cukup kuat. Sekarang mereka menguasai lebih dari 40% share dari total kendaraan bermesin non bahan bakar. Begitupun di segmen kendaraan elektrifikasi AS, Toyota sudah menguasai 40%, angka ini ditagetkan meningkat hingga 70% pada 2030. Untuk diketahui, model yang dimaksud elektrifikasi, mencakup kendaraan hybrid, tak cuma BEV saja.
Model mobil listrik utama yang akan dirilis kabarnya adalah sedan. Gambar yang beredar menginidikasikan demikian, kendaraan dengan tiga kompartemen dengan daya angkut maksimal 5-penumpang, jadi model yang akan ditawarkan sebagai kendaraan listrik di AS. Model listrik kedua, isunya merupakan jenis SUV. Hal ini selaras dengan niatan kolaborasi Toyota dan Subaru untuk mengembangkan mobil penjelajah niremisi.
Baca juga: Nissan Leaf Edisi Spesial Resmi Meluncur, Rayakan Satu Dekade Eksistensi EV Ikonik Pabrikan
Kami prediksi sedan listrik yang dirilis merupakan model Corolla ataupun Camry. Dua model ini lebih punya kedekatan emosional dengan model-model Tesla yang lebih populer di kelas itu. Jenis SUV yang dikembangkan bersama Subaru, kami prediksi merupakan model dengan ukuran yang tak jauh berbeda dengan Rav4. Pastinya akan sangat mirip dengan versi Subaru, hal ini sebelumnya sukses membuat kolaborasi Toyota-Subaru menyodok segmen sport dengan 86-BRZ.
Langkah Toyota merilis model BEV di AS dengan strategi pengembangan pasar yang terbilang lambat, memang masih selaras dengan niatan prinsipalnya. Pasalnya pabrikan ini memang punya pandangan khusus di segmen tersebut. Ketimbang merilis model yang mengandalan baterai penyimpan listrik semata, mereka memilih menawarkan ragam solusi seperti Fuel Cell, ataupun Hybrid sebagai solusi pengurang tingkat polusi udara.
Pandangan mereka memang patut digarisbawahi. Memaksa populasi kendaraan listrik, hanya akan memindahkan polusi dari satu titik (kendaraan) ke lokasi produsen listrik selama proses ekstraksi energi masih mengandalkan batubara dan gas alam.
Hal ini sempat dipaparkan oleh Akio Toyoda, sang Presiden Toyota Motor Corporation, Desember lalu seperti dilansir Wall Street Journal. "Ketika politisi di luar sana berkata 'ayo tinggalkan mobil bensin' apakah mereka paham hal ini?" tanya dia. Menurutnya, dalam kondisi proses produksi energi masih seperti sekarang, semakin banyak mobil listrik yang dipakai, hanya akan meningkatkan tingkat polusi.
Untuk diketahui, saat ini Toyota memang belum pernah menjual pada masyarakat umum mobil listriknya. Catatan kami, mobil BEV yang dijual hanyalah C+pod, mobil berukuran sangat ringkas untuk pasar fleet. Namun, kendaraan personal nan mungil ini baru dijual di kalangan korporasi, organisasi dan pemerintahan dan tak bisa dibeli masyarakat retail pada fase awal. Harga per-unitnya di sana hanya sekitar Rp 220 jutaan.
Investasi di Indonesia
Jika di Amerika peluncuran mobil listrik Toyota di tahun ini, maka di Indonesia, rencana ini baru nampaknya berjalan di 2023 dengan perencanaan yang lebih matang. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Toyota Group Jepang siap bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun pabrik atau memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Komitmen tersebut diberikan oleh Toyota melakukan pertemuan dengan Menperin Agus beberapa waktu lalu seperti dirilis Liputan6. Dari hasil pertemuan tersebut, Toyota telah berkomitmen untuk menanamkan investasi untuk kendaraan listrik di Indonesia sebesar Rp 28 triliun. Penyuntikan modal tersebut akan dilakukan untuk jangka waktu 3 tahun.
"Pihak Toyota juga sudah memberikan komitmen pada Kementerian Perindustrian, bahwa mereka akan mulai melakukan investasi sampai 3 tahun ke depan sebesar Rp 28 triliun," jelasnya dalam konferensi akhir tahun 2020, Senin (28/12/2020).
Dari hasil kesepakatan tersebut, Toyota disebutnya akan mulai memproduksi kendaraan listrik di Tanah Air mulai 2023 mendatang. "Mereka akan membangun atau mengembangkan produk-produk hybrid, plug-in hybrid, dan juga mereka akan membangun satu jenis full electric vehicle di Indonesia yang rencananya akan mulai produksi pada 2023," paparnya.
Agus Gumiwang mengaku, ia telah melihat secara langsung apa-apa saja produk hybrid, plug-in hybrid, dan juga full electric vehicle yang akan dikembangkan oleh Toyota di Indonesia. "Jadi ini suatu hal yang sangat promising untuk pengembangan kendaraan berbasis baterai listrik yang ada di Indonesia," ujar dia. (Van)
Sumber: TMNA, Wall Street Journal, Liputan6
Baca juga: Mendag Ingin Masyarakat Australia Pakai Toyota Innova dan Mitsubishi Xpander Bikinan RI
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice