Lotus Evija, Hypercar Bertenaga Listrik Pertama
Setelah mengungkapkan nama hypercar bertenaga listriknya, Lotus akhirnya mengenalkan Evija. Setidaknya 350 media internasional diundang, menghadiri acara penyingkapan tabir Evija di Inggris. Mobil ini pun memukau dengan tampilannya yang futuristik.
Terinspirasi dari industri aeronautika, Evija punya desain eksterior mirip pesawat luar angkasa. Tubuhnya terbuat dari material serat karbon sepenuhnya, banyak lekukan lembut di setiap sisi. Toh aura kekar tetap terpancar, membuatnya patut disebut hypercar. Menariknya, desain ini juga mengambil dari rupa alam. Tim Lotus membutuhkan waktu cukup lama untuk mempelajari bentuk geologi, seperti baru yang terbentuk secara alami selama bertahun-tahun.
Wajahnya cukup provokatif dengan garis tajam dan guratan detail khas hypercar. Pada area bumper terdapat bi-plane splitter yang terbagi menjadi tiga area. Bagian tengah berukuran besar, berfungsi mengisap udara sebanyak-banyaknya untuk mendinginkan baterai. Dua lainnya di pinggir mengalirkan udara untuk menjaga suhu motor listrik di depan. Ini juga membantu meningkatkan kemampuan mobil membelah dinding udara.
Aerodinamika mobil tak hanya dimaksimalkan pada area depan dan samping, buritannya pun punya desain yang unik. Terdapat dua lubang besar yang disebut sebagai saluran venturi. Ini terhubung dengan lubang yang berada di sisi mobil. Fungsinya sendiri memastikan udara yang lewat mengalir lebih optimal. Membantu mengurangi angin yang berputar di belakang, sehingga kerja diffuser semakin maksimal.
Untuk menunjang pengendalian, gaya tekan ke bawahnya didukung spoiler belakang, yang dapat bergerak secara otomatis. Uniknya, Evija tak memiliki spion, digantikan kamera samping yang mencuat otomatis. Begitu pula spion tengah. Gambar hasil tangkapan kamera ditampilkan pada layar di kabin.
Lampu belakangnya tampil mencolok. Kombinasi stoplamp dan sein disematkan di tepian lubang venture. Sementara lampu mundur diproyeksikan di huruf T pada tulisan Lotus, yang berada di tengah seperti dilansir dari keterangan resminya (17/07).
Interiornya terkesan sederhana, tapi kental dengan aura modern. Sebagian besar komponennya terbuat dari karbon, mengoptimalkan bobot agar semakin ringan. Setirnya punya bentuk yang terinpirasi dari mobil F1. Lewat perangkat ini, pengemudi dapat memilih lima mode berkendara: Range, City, Tour, Sport dan Track. Kemudian konsol tengahnya seperti perosotan dengan tombol berbentuk heksagonal yang memenuhinya. Pengemudi bisa mengontrol seluruh fungsi mobil melaluinya.
Jantung mekanis Evija diungkapkan dapat menghasilkan tenaga mencapai 2.000 PS dan torsi 1.700 Nm dari keempat motor listrik. Hal ini ditunjang baterai lithium-ion sebesar 2.000 kW dengan sistem manajemen buatan Williams Advanced Engineering (WAE). Dengan daya dorong sebesar itu, Evija hanya membutuhkan waktu di bawah tiga detik untuk berakselerasi dari nol ke 100 kpj dengan kecepatan puncak 340 kpj. Evija pun dapat menjelajah sejauh 400 km.
Baterainya terbilang menarik, lantaran dapat menerima input 800 kW. Sayangnya, penyedia pengisian daya sebesar ini belum ada di pasaran. Bila nanti tersedia, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh baterai cuma 9 menit. Walau begitu, dengan menggunakan unit pengisian daya yang ada saat ini, seperti 350 kW, Evija hanya membutuhkan 12 menit (hingga 80 persen dari nol) dan 18 menit (untuk 100 persen). (Hfd/Odi)
Sumber: Lotus
Baca Juga: Exige Cup 430, Lotus Terganas Sejauh Ini
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice