KTT G20 Bali Usai, Mau Diapakan Ratusan Unit Kendaraan Listrik oleh Pemerintah?
Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sudah usai. Menurut Sekretaris Menteri Negara, Setia Utama setidaknya ada 844 kendaraan listrik yang diterjunkan untuk transportasi tamu VVIP selama G20 berlangsung.
KEY TAKEAWAYS
Nasib ratusan kendaraan listrik bekas KTT G20
Akan dikembalikan ke masing-masing merek karena statusnya pinjamanKTT G20 didukung sejumlah model mobil listrik, misalnya Hyundai Ioniq 5, Hyundai Ioniq EV Sedan, Genesis G80, Wuling air ev, Toyota bZ4X, hingga Lexus UX-300e. Sementara dari motor listrik ada Zero DSR, Gesits G1, dan Energica EsseEsse 9+. Lantas mau diapakan ratusan kendaraan listrik yang sudah selesai bertugas di KTT G20 Bali?
Masih dijelaskan oleh Setia Utama, kendaraan listrik yang digunakan selama perhelatan KTT G20 akan kembalikan ke masing-masing pabrikan atau merek. Sebab mayoritas kendaraan listrik tersebut hanya berstatus pinjam.
Baca juga: Pameran Kendaraan Listrik di Bali Dapat Apresiasi dari Pemerintah
"Karena kita pinjam pakai, kita akan kembalikan kepada mereka. Mungkin nanti akan dijual atau dilelang itu terserah mereka . Tapi yang jelas mereka sudah menyumbang untuk kita dengan meminjamkan ini," kata Setia dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/11).
Lebih lanjut, menurut Setia, model-model kendaraan listrik yang diutamakan membantu jalannya KTT G20 adalah mereka atau merek yang memiliki pabrik dan melakukan produksi lokal produk listriknya. Namun ada beberapa juga kendaraan yang belum memiliki pabrik di Indonesia bersedia meminjamkan unitnya.
"844 kendaraan listrik kalau tidak salah, juga ada untuk delegasi, panitia. Kalau termasuk kendaraan Patwal yang listrik juga itu sekitar 1.500 unit, selebihnya masih kendaran-kendaraan fosil atau Internal Combustion Engine (ICE)," imbuhnya.
Kehadiran lintas mobil atau motor listrik di gelaran KTT G20 juga jadi salah satu tema yang diangkat oleh pemerintah. Hal ini jadi komitmen nyata dari Indonesia untuk beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan.
"Ada pesan besar di balik itu (penggunaan kendaraan listrik di G20) bahwa ke depan mau tidak mau kita harus meninggalkan fosil karena semakin semakin berkurang. Kita harus beralih ke energi terbarukan yaitu electric vehicle (EV) dan inilah saatnya kita menunjukkan," tuturnya.
Kata Hyundai soal Nasib EV yang Dipinjamkan
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) pernah mengatakan, setelah rangkaian acara G20 selesai mobil-mobil listrik pinjaman Hyundai rencananya akan dijual atau disewakan kepada instansi pemerintah.
"Itu statusnya pinjam, jadi setelah acara akan dikembalikan. Nanti, tunggu (dijual atau disewa), kita juga lagi pikirkan mau seperti apa setelah pemakaiannya. Kita belum putuskan," kata Makmur.
Sementara untuk mobil listrik Hyundai Ioniq sedan yang digunakan oleh Polisi Republik Indonesia untuk pengamanan di KTT G20 statusnya adalah investasi atau dibeli atas nama Polri. "Nantinya (Ioniq sedan) akan jadi kendaraan dinas mereka (Polri), kalau yang lain itu kita hanya pinjamkan seperti Genesis dan Ioniq 5. Untuk yang kepolisian mereka memang investasi di situ," pungkasnya.
(KIT/TOM)
Baca juga: Inden Hyundai Ioniq 5 Antre Satu Tahun, Harga Bekas Langsung Naik Drastis
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice