Ketika Datsun GO+ Panca Berdandan di Panggung World Premiere
Datsun Cross kemarin meluncur. Tajuknya world premiere. Kami sempat berpikir, acara itu diserbu banyak wartawan asing layaknya sebuah pembukaan tabir perdana sekaliber dunia.
Prinsipal kami dari India sampai memusatkan seluruh perhatian tim redaksi di berbagai negara untuk mobil ini. OTO.com sebagai perwakilan CarDekho di Indonesia, pun menjadi tulang punggung peliputan. Namun begitu menghadiri, nyatanya, sepi. Tak satu pun wartawan asing yang kelihatan berbeda kebangsaan dengan kami. Sangat jauh dibanding peluncuran berlevel World Premiere lain.
Hal itu terjawab begitu Datsun Cross dipertontonkan.
Ia jauh dari ekspetasi kami. Begini, harapan kami sebelumnya, ini benar-benar model ketiga Datsun. All New, dibangun di atas platform baru, atau dengan improvement yang signifikan dari platform yang ada. Toh kita tahu dua model pertama, Go+ Panca dan GO Panca memang berbagi basis.
Nyatanya, Cross bagai versi dress up dari GO+ Panca semata. Ingat Toyota Yaris dan Heykers? Nissan Grand Livina dan X-Gear? Hyundai Grand i10 dan i10x ? Ya, kurang lebih begitu perasaan kami ketika menyambutnya.
Oke, desain eksteriornya terlihat atraktif, apalagi bagi Datsun di era sekarang. Berkarakter, ada sentuhan crossovernya, apalagi dengan paduan dua warna. Kami juga sadar betul, gaya crossover itu tak mungkin sekadar menempelkan over fender dan bemper kekar saja. Berbagai hal baru tentu perlu dibuat jika ingin mengubah genre. Namun apakah itu saja cukup?
Mencoba tak terlalu subyektif, kami mencari lagi kebaruannya. Makin didekati, perasaan kurang puas kian nyata. Apalagi melihat ruang baris ketiga yang begitu-begitu saja. Tetap apa adanya. Namun bahasanya dalam press release saja yang diperbaiki. Kini disebut sebagai ruang tambahan untuk menempatkan barang atau anak kecil. Seolah ingin menghindari tuntutan pengguna yang berharap itu ruang penumpang umum (dewasa sekalipun). Nyatanya, ruang dimaksud sama saja dengan GO+ Panca. Saat jok ketiga masih berdiri, jangan harap bisa meletakkan galon air atau koper di belakang.
Dashboardnya saja yang terlihat kebaruannya. Layout berubah hampir-total. Walau masih menyisakan konsol menggantung untuk tuas transmisi. Joknya juga demikian, berubah signifikan, sekarang ada kontur bagi penumpang depan. Belum lagi permainan dengan fabric dan busa, membuat jok jadi lebih nyaman-sedikit. Ditambah ada headunit layar sentuh sebagai standar. Hey, menarik! dulu bahkan Datsun GO+ Panca dikenalkan sebagai mobil super murah tanpa headunit, hanya speaker dan aux-in.
Rasa penasaran pun kami arahkan ke sektor pendongkrak tenaga. Dengan banderol sekelas Calya-Sigra, kami berharap ada sentuhan teknologi canggih di mesin HR12DE 3-Silinder 1,2 liternya. Nyatanya, hanya sistem injeksi konvensional saja yang jadi senjatanya. Tak ada katup variabel yang diamunisikan untuk menunjang efisiensi dan memastikan performa. Mesin yang sebelumnya terkenal ahli menyebarkan getaran ke seluruh kabin ini, masih digunakan. Katanya sih, insinyur Datsun sudah memperbaiki engine mounting untuk mereduksinya. Nanti kami buktikan.
Catatan kami, yang totally baru bagi sebuah Datsun adalah transmisi CVT. Ya, girboks berbasis puli dan sabuk baja untuk mengolah tenaga secara gradual inilah hal baru, dalam sejarah Datsun. Untuk pertama kalinya, merek ini menggunakan transmisi otomatis tanpa roda gigi. Tapi, ya, ada tapinya. Itu pun sepertinya masih mengambil dari lini Nissan March 1.2. Apapun itu, hal ini patut kami apresiasi.
Untuk menutup, bolehkah kami bertanya? Inikah upaya terbaik Datsun secara global atau bahkan di skala Indonesia saja? Mengingat, kini Datsun ada dalam aliansi besar Renault-Nissan-Mitsubishi. Komitmen Datsun untuk membuka diler terpisah dari Nissan saja tak jelas juntrungannya. Lantas, apakah dandan bergaya crossover dan transmisi CVT saja cukup?
Jangan lupa. Datsun Cross kini menawarkan harga Rp 163-175 juta. Bukan nominal yang lucu bagi sebuah mobil keluarga. Datsun harus sedikit melihat kondisi pasar. Kini sudah berubah. Pabrikan dari Cina sudah berani bergerilya. Wuling menyerbu dengan membangun puluhan diler dan model kendaraan yang bersaing dari segi fitur dan jaaaaaauuuh lebih murah dari segi harga. Toyota-Daihatsu saja sampai mengubah strategi harga mereka dengan menurunkan harga model All New Rush-Teriosnya dibanding generasi sebelumnya. Semua itu karena banyaknya pilihan baru.
Cukupkah bermodal Datsun GO+ Panca berdandan gaya Cross di panggung World Premiere? Jawabnya, Tidak. (Van)
Baca Juga : Membandingkan Duo Crossover, Suzuki Ignis dan Datsun Cross
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice