Ketahui Lebih dalam Teknologi Cell to Body & Blade Battery Milik BYD
Terpasang di BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal
Mobil listrik BYD memiliki cell-to-body technology dan blade battery. Dua hal ini menjadi sorotan utama keunggulan dan sofistikasi produk mereka. Perusahaan tengah membangun ekosistem niremisi di sini. Makanya kerap pamer inovasi mobil. Dari sekian banyak teknologi dikembangkan dan dipatenkan selama tiga dekade. Sistem baterai merupakan salah satu elemen paling penting. Maka terciptalah blade battery sebagai hasil dari berbagai studi, penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun oleh tim R&D perusahaan.
KEY TAKEAWAYS
BYD mengadopsi cara pemasangan CTP di Dolphin dan Atto 3
Sedangkan CTB diadopsi untuk BYD SealSemua tipe dari CTP dan CTB sudah lolos uji keselamatan standar Eropa
Dengan meraih New Car Assessment Programs (NCAP) lima bintang"Inovasi BYD dalam teknologi baterai terwujud dalam blade battery dan konsep cell-to-body yang membentuk fondasi revolusioner dalam dunia mobilitas listrik. Blade battery memberikan keseimbangan optimal antara daya, keamanan dan efisiensi. Kemudian menetapkan standar baru keamanan kendaraan listrik. Sementara itu, pendekatan cell-to-body menyatukan sel baterai langsung ke struktur bodi. Alhasil sanggup memaksimalkan efisiensi ruang, meningkatkan keamanan dan menciptakan kendaraan kian ringan serta ramah lingkungan," ucap Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan, saat berkunjung ke Jakarta bulan lalu.
Cell-to-body (CTB) dan cell-to-pack (CTP) dalam e-platform 3.0 untuk mobilitas berkelanjutan mencakup tiga hal penting. Yaitu blade battery, 8-in-1 powertrain dan thermal management control. Semua racikan itu tertanam di dalam BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal. Ada dua struktur pemasangan baterai di e-platform 3.0, yaitu cell-to-pack (CTP) dan cell-to-body (CTB).
BYD mengadopsi cara pemasangan CTP di Dolphin dan Atto 3. Sedangkan untuk CTB diadopsi untuk unit BYD Seal. Pemasangan CTP dikumpulkan menjadi satu pack (struktur) dengan ditambahkan lempengan/panel (cover) sebelum dipasang ke e-platform 3.0. Sedangkan metode CTB langsung dipasang ke e-platform 3.0 tanpa ada panel tambahan.
Tenaga CTB lebih besar dengan menggunakan baterai yang lebih besar. Karena sistem penyimpanan listrik langsung terintegrasi bersama bodi mobil. Kondisi itu membuat tersedianya 25 persen ruang yang lebih besar dari CTP. Konon menghasilkan tingkat keamanan semakin tinggi. Kemudian mampu menunjang daya EV agar performa semakin bertenaga.
Semua tipe dari CTP dan CTB sudah lolos uji keselamatan standar Eropa dengan meraih New Car Assessment Programs (NCAP) lima bintang. Ini membuktikan bahwa tingkat keamanan EV BYD yang gunakan sistem ini diklaim teruji dan terbukti aman. Sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam penggunaan EV mereka. Khusus untukSeal, CTB berfungsi meningkatkan performa dan keseimbangan dalam akselerasi kilat.
Baca Juga: Tertarik Beli Mobil Listrik BYD, Kenali Dulu Berbagai Garansinya
Blade Battery
Aspek krusial dari sebuah kendaraan listrik adalah sistem baterai. Setelah melalui studi bertahun-tahun, penelitian dan pengembangan. BYD telah menghasilkan blade battery. Dijanjikan memiliki tingkat keamanan tinggi, daya tahan mumpuni, dan performa unggul. Sekaligus peningkatan pemanfaatan ruang baterai.
Keunggulan lain dari blade battery yang tampak seperti susunan pisau adalah penggunaan Lithium Iron-Phosphate (LFP) sebagai bahan katoda. Hal ini dikatakan memberikan tingkat keamanan jauh lebih tinggi dibandingkan jenis lithium-ion konvensional. LFP secara alami memiliki stabilitas termal sangat baik dan bebas kobalt secara substansial. LFP juga merupakan bahan tahan lama (durabilitas tinggi).
Material blade battery berbeda dari jenis lithium-ion konvensional seperti baterai ternary. Baterai lithium-ion besi fosfat juga disebut baterai LFP, dengan L menunjukkan lithium, F sebagai besi, dan P menunjukkan fosfor. Karena BYD menggunakan sel berbentuk pisau, maka diberi nama blade battery. Ada lima kelebihannya dalam lima S (5S), yaitu super safety, super strength, super endurance mileage, super lifetime dan super power. Terdiri dari sel rapat sehingga memperkuat struktur baterai.
Nail Penetration Test
Blade Battery telah melewati uji keamanan yang paling ketat dan berhasil melebihi persyaratan nail penetration test. Yakni sebuah uji keamanan baterai dan dianggap sebagai tantangan paling berat. Selama nail penetration test, baterai BYD dikatakan tidak menghasilkan asap atau api. Suhu permukaan hanya mencapai 30 hingga 60 derajat celcius.
Penyimpan daya listrik ini juga mampu bertahan dalam kondisi uji ekstrem lain. Seperti ditekuk, dipanaskan hingga 300 derajat celcius dan tertindih beban sebesar 260 persen dari berat baterainya. Tidak ada insiden kebakaran atau ledakan terjadi. Sehingga menjadikan blade battery sebagai teknologi tertinggi dalam aspek keamanan untuk pasar kendaraan listrik.
Efisiensi dan peningkatan jarak tempuh semakin jauh adalah keuntungan lain dari teknologi ini. Ia sanggup memberikan kepadatan daya tinggi buat menopang performa berkendara. Lalu efisiensi optimal, termasuk pengisian semakin cepat dibanding jenis lain di pasaran. (ALX/ODI)
Baca Juga: Ketahui Lebih Detail Teknologi e-platform 3.0 dan 8-in-1 Powertrain Mobil Listrik BYD
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil BYD
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil BYD Terbaru di Oto
Artikel Mobil BYD dari Carvaganza
Artikel Mobil BYD dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review