IIMS 2022: Ada Muara Romantisme Otomotif di Tengah Kemajuan Teknologi yang Pesat
Seperti pameran otomotif modern lainnya, Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang terselenggara 31 Maret sampai 10 April 2022 ini menjadi ajang pamer teknologi produsen mobil. Buktinya, lahir Hyundai Ioniq 5, mobil listrik pertama hasil produksi putera-puteri pertiwi.
KEY TAKEAWAYS
Mobil yang ada di Tuksedo Studio
Porsche 356 Speedster, Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Speedster SL, BMW 507, Toyota 2000GT, BMW 507 dan Mercedes-Benz 300 SL GullwingMasih banyak lagi, DFSK Seres SF5, Cherry Omoda 5, hingga pamungkasnya, Toyota Innova EV. Siapa yang sangka mobil penumpang keluarga Indonesia itu akhirnya menyandang status Electric Vehicle (EV).
Beberapa mobil baru pun sudah menyuguhkan fitur keselamatan terpadu. Sebut saja Honda HR-V dengan Honda Sensing yang bisa menaruh setir di tengah jalur hingga berhenti sendiri kala darurat.
Tetapi tepat di tengah kemajuan teknologi yang pesat itu, ada satu booth yang justru memilih untuk kembali mengulang kejayaan masa lalu. Tuksedo Studio menjadi arena pertama yang saya sambangi di IIMS 2022.
Ya, mungkin saya sudah terlalu sering melihat mobil-mobil baru. Makanya begitu ada mobil-mobil klasik yang langka yang mulus duduk cantik di lantai pameran, saya pasti tergoda. Coba tengok saja, kapan lagi Anda bisa bertatap mata langsung dengan Porsche 550 Spyder dan Porsche 356 Speesdter.
Saya terkejut, ternyata bukan Porsche klasik sungguhan. Ya, mobil-mobil itu ternyata buatan tangan para seniman Tuksedo Studio dari Bali. Seorang penjaga booth kemudian datang menghampiri dan memperkenalkan diri. Ia menjelaskan kalau mobil-mobil klasik ini dibuat sangat mirip dengan versi aslinya. Bahkan Tuksedo Studio sampai membeli cetak biru asli desain mobil ini lengkap dengan ukurannya langsung dari Porsche AG di Jerman.
Pantas saja, detail bodi dan ukurannya dibuat sesuai dengan mobil klasik asli ketika dulu dilahirkan oleh pabrikan asal Jerman puluhan tahun silam. Cara mereka mengerjakan mobil-mobil ini pun terlihat tidak sembarangan. Body shell yang terbuat dari material alumunium dicetak menggunakan cetak biru yang akurat. Setelah itu masing-masing panel bodi disambung dan diletakkan di atas struktur rangka mobil donor.
Untuk Porsche 356 ini, mobil donor yang digunakan Volkswagen Beetle alias VW kodok karena sama-sama punya konfigurasi mesin di belakang. Bahkan mesin, kaki-kaki dan beberapa komponen lainnya pun masih menggunakan milik mobil donor. Tentu saja ada penyesuaian sana-sini demi memenuhi kelayakan yang ditentukan.
Mendengar penjelasan tersebut, saya jujur agak sedikit kecewa. Begini, meski belum mencoba saya sudah dapat membayangkan rasa berkendaranya yang jauh dari versi aslinya. Itu sebabnya mereka enggan menyebut mobil hasil karya mereka sebagai replika. Tuksedo Studio menyebut mobil-mobil ini sebagai kreasi ulang mobil klasik dari masa lalu.
Tapi tak mengapa, menurut saya mobil-mobil ini tetap memiliki nilai di kalangan kolektor. Ya mungkin hanya sekedar menjadi pajangan belaka yang menyegarkan mata. Toh kalaupun punya versi aslinya, sangat jarang mobil-mobil klasik orisinil dipakai berkendara. Biasanya pun dipajang di garasi sebagai simpanan pemuas hati. Sesekali dikeluarkan untuk dipamerkan ke kolega atau rekan bisnis terdekat.
Jujur sih saya penasaran juga ingin mengendarai kreasi ulang dari Tuksedo Studio. Bukan ingin menguji performa dan kesenangan mengemudikannya, tetapi semata mencari sensasi menaiki mobil tua atap terbuka yang langka. Bukan jua sekedar untuk jadi pusat perhatian belaka, melainkan dipandang sebagai lelaki mapan dengan selera yang tinggi tujuannya.
Menariknya lagi, Tuksedo Studio tidak hanya bisa membuat Porsche saja. Mereka saat ini sedang menggarap proyek pembuatan mobil klasik lain seperti Toyota 2000GT, BMW 507, hingga Mercedes-Benz 300 SL lengkap dengan pintu gullwingnya.
Berminat? Anda bisa memesan dan memilikinya. Lama pembuatan mobil ini bervariatif. Kalau belum ada cetak birunya, lama studi bisa 2 tahun lamanya. Kalau sudah siap, proses perakitan memakan waktu sekitar 2 tahun.
Lantas berapa harganya? Porsche 550 Spyder dijual Rp2 miliar, Porsche 356 Speedster Rp1,75 miliar, Porsche 356 Coupe Rp 1,85 miliar, Mercedes-Benz 300 SL Gullwing Rp4,5 miliar, Toyota 2000GT Rp2,5 miliar dan BMW 507 Rp2,5 miliar. Menggiurkan bukan? Kalau ingin bertanya-tanya, langsung sambangi booth mereka di IIMS 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Kalau belum sempat tak mengapa, langsung datang ke studio mereka di Bali. (RS)
Baca juga: R360 Coupe, Nenek Moyang Lahirnya Banyak Mobil Hebat Mazda
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice