GIIAS 2017: Protera Protection Perluas Jaringan Online dan Offline
"Website ini sebagai rumah kedua untuk berinteraksi dengan konsumen. Di website ini, dikembangkan apa saja yang bisa customer lihat dan bersifat interaktif. Di website ini juga tersedia informasi tentang layanan paint and rust protection, konsumen bisa langsung membuat janji dan kami merespons dengan cepat," ungkap Yungistira selaku Marketing Manager Protera Protection saat jumpa media di Hall 8 ICE-BSD (12/8).
Jika selama ini model bisnisnya hanya offline, dengan situs baru www.proteraprotection.com diharapkan bisa lebih menjawab kebutuhan konsumen atas jasa dan layanan perlindungan kendaraan, khususnya proteksi tehadap karat maupun cat kendaraan. Dari situs itu juga, konsumen bisa melihat contoh pengerjaan dalam layanannya melindungi cat mobil maupun rangka dan mesin dari korosi.
Perluasan jaringan tak terbatas online. Seraya memaksimalkan situs online, jalur offline turut diekspansi. Kota Medan dan Surabaya menjadi 'rumah' baru berikutnya. Dua kota besar itu, dianggap bisa menjadi lahan perluasan bisnis. Rencananya, beberapa kota lain juga segera diinvasi tahun depan.
Protera Protection sendiri sudah puluhan tahun bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek otomotif di Indonesia. Tak hanya menangani antikarat pada chassis, mesin dan bodi kendaraan semata, mereka juga menawarkan jasa layanan melindungi warna dari cat kendaraan.
Dalam ajang GIIAS 2017, booth Protera menawarkan banyak keseruan untuk pengunjung. Berlokasi di Prefunction Hall 8, booth mereka menyajikan penampilan jajaran artis ibu kota dan selebriti terkemuka untuk menghibur pengunjung GIIAS 2017.
Baca Juga: Deltalube Kini Sasar Masyarakat Umum
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice