GIIAS 2017: Membedah Volkswagen Tiguan

Volkswagen Tiguan dirancang sebagai mobil dengan pengendaraan khas VW dalam balutan SUV. Itulah mengapa bisa menjadi SUV terlaris VW saat ini. Menyajikan unsur kenikmatan mengemudikan VW Golf, namun dengan kemampuan off-road. Generasi terbaru sudah mendarat dan resmi dijual Volkswagen Indonesia. Dengan harga Rp 590 (off-the-road), Tiguan siap meladeni bayang-bayang Audi Q3 dan BMW X1.

Desainnya mirip Golf, terutama bila melihat tarikan garis tegas di sisi samping dan area buritan. Proporsi bodi keseluruhan semakin sporty seolah lebih menjejak aspal. Tongkrongan persis Golf MK7, karena ditopang pelek berukuran 18-inci dan ban profil tipis. Dimensi keseluruhan ( 4.486 x 1.839 x 1.632 mm) lebih besar dari generasi terdahulu. Tak lain untuk menambah luas kabin penumpang demi peningkatan kenyamanan.

Bila menguliti bodi Tiguan, ditemui platform baru bernama MQB (Modular Querbaukasten). Basis ini merupakan strategi Volkswagen Group untuk pengembangan produk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD) atau penggerak empat roda (AWD).Tiguan dan Audi A3 terbaru, dua produk yang pertama menggunakan platform ini.

Pengaruh MQB sangat signifikan dan meningkatkan hampir seluruh aspek di Tiguan. Bobot kendaraan mampu terpangkas hingga 50 kg. Namun lompatan terbesar pada SUV ini, ada pada luas kabin dan bagasi. Dalam keadaan kursi belakang terpakai normal, kapasitas bagasi saja sudah sebesar 615 liter. Begitu dilipat, terbentang ruang seluas 1.655 liter.

Pada dasarnya, Tiguan memiliki pilihan mesin dengan rentang tenaga bervariasi. Mulai dari 115 PS hingga 240 PS. Tapi untuk pasar Indonesia, hanya versi mesin bensin 1.4 TSI 4-silinder yang dihadirkan. Kapasitasnya hanya 1.395 cc alias beda tipis dengan mesin Suzuki Ertiga dan Baleno. Berkat bantuan turbocharger, tenaga terdongkrak jadi 150 PS dan torsi 250 Nm, atau setara mesin 2.000 cc. Mesin ini memiliki kategori emisi Euro 4 yang segera berlaku.

Sayangnya, Tiguan yang dijual Garuda Mataram Motor, tidak mengadopsi penggerak AWD 4Motion. Melainkan penggerak roda depan (FWD) biasa. Tapi tetap disalurkan oleh transmisi dual clutch DSG 6-percepatan yang dilengkapi tiptronic. Klaim akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 9,2 detik, dan kecepatan tertinggi 202 km/jam. Pengemudi memiliki pilihan mode berkendara, melalui fitur Adaptive Chassis Control (DCC) berupa mode normal, sporty atau comfort.

Fitur yang diberikan untuk Tiguan terbaru, memang tidak selengkap seperti di negara asalnya. Tidaklah istimewa, tapi sudah cukup sebagai SUV premium entry level. Terutama dari fitur keselamatan yang menjadi prioritas merek-merek asal Eropa. Penolong pengereman dan stabilitas sudah pasti ada, termasuk Intelligent Crash Response System (ICRS).

Teranyar di Tiguan, adalah Park Assist yang merupakan fitur parkir secara otomatis. Adanya area view yang mampu memantau setiap sudut 360 derajat, semakin memudahkan proses memarkirkan kendaraan. Di tengah dasbor tampak monitor besar berukuran 12,3” dengan fitur lengkap. Untuk memudahkan akses barang lewat bagasi, terdapat fitur “Easy Open” dengan cara menggerakkan kaki di bawah bemper belakang.

Baca Juga: Mengapa Renault Kwid Matik Batal Dijual?