Geely Ajukan Lagi Tawaran Membeli Daimler
Merek otomotif asal Cina, Zhejiang Geely, terus melebarkan sayap. Kali ini, merek yang lebih akrab disapa Geely itu, berencana membeli sejumlah saham Daimler, induk perusahaan Mercedes-Benz dan Smart. Dilansir dari situs TheStandard, Geely bakal membeli sekitar 3 atau 5 persen saham Daimler dengan tawaran transaksi mencapai 4,7 miliar dolar Amerika.
Inilah usaha kedua Geely dalam membeli Daimler. Percobaan pertama Geely ditolak pada November lalu, yang mencoba membeli 5 persen dalam diskon. Situs Reuters melaporkan, Daimler mengatakan kepada Geely, mempertimbangkan kalau tawaran dilakukan di pasar terbuka.
Jika transaksi kali ini berhasil, Geely menjadi salah satu dari tiga pemegang saham terbesar Daimler. Geely juga mengungguli alianasi Renault-Nissan-Mitsubishi yang juga punya bagian sebesar 3,1 persen dari Daimler. Sedang porsi terbesar, masih dipegang negara Kuwait dengan nilai 6,8 persen. Sisa bagian kecilnya dari raksasa otomotif Jerman itu, dipegang sejumlah institusi dan investor pribadi.
Upaya Geely membeli saham Daimler, dikatakan terkait elektrifikasi. Geely ingin mendapat akses teknologi listrik yang dikembangkan Daimler, dan ke depannya berencana mengembangkan mobil elektrik baru. Sedang Mercedes-Benz sendiri, sebetulnya sudah punya rekan di Cina yang juga mengembangkan kendaraan elektrik, yakni BYD. Dan hasil kerja sama mereka, menelurkan merek mobil elektrik, Denza.
Tawaran ke Daimler AG juga dikaitkan dengan keinginan Geely memiliki akses terhadap teknologi baterai listrik mereka. Geely berencana membentuk perusahaan kerjasama dengan Daimler AG di Wuhan yang khusus memproduksi mobil listrik.
Seperti halnya manufaktur Cina lain, Geely mulai harus mengambil langkah ke depan. Kaitannya dengan peraturan dan regulasi di Cina, yang menargetkan seperlima dari pasar lokal adalah mobil elektrik pada 2025 mendatang. Kuota penghitungan dengan sistem ini, dikabarkan mulai pada 2018, yang berarti tiap manufaktur di Cina harus punya paling tidak satu mobil elektrik yang dijual pada 2019. Malah ada rumor yang mengatakan, Cina menghentikan penjualan mobil berbahan bakar fosil di masa mendatang.
Geely, saat ini sudah memiliki saham Volvo dan Lynk & Co., Lotus, Terrafugia dan sebagian saham Proton. (Tom/Odi)
Baca Juga: Pemerintah Percepat Langkah Genjot Kendaraan Listrik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice