Gara-gara Jepang Uber Bubar Di Asia Tenggara, Diambil Alih Grab
Layanan transportasi online Uber akhirnya undur diri di Asia Tenggara, dan menjual sahamnya kepada Grab. Inilah kawasan ketiga Uber menarik diri setelah, sebelumnya di Cina dan Rusia mereka juga menjual saham ke penyedia transportasi lokal.
Menurut Bloomberg, operasional Uber, termasuk divisi pengantaran makanan, UberEats, diserahkan ke Grab yang berbasis di Singapura. Dengan catatan, mereka masih punya 27,5 persen saham dan menempatkan seorang chief executive officer di struktur organisasi. Selain itu, sekitar 500 karyawan Uber dari berbagai negara juga ditampung. Tapi berapa harga sahamnya, belum diungkapkan karena ada beberapa detil yang masih harus difinalisasi.
Meski terlihat kalah, tapi sebenarnya ini solusi terbaik bagi Uber, Grab dan SoftBank Group Corp. Yang terakhir itu, pemegang saham terbesar Uber dan Grab, yang berniat mengurangi kompetisi transportasi online di Kawasan ASEAN. Perjanjian ini terjadi setelah SoftBank mengakuisisi 15 persen saham Uber dua bulan lalu. Perusahaan Jepang tersebut mendesak agar mereka lebih fokus berkompetisi di Amerika Serikat dan Eropa.
Anthony Tan, CEO Grab merasa penyatuan Grab-Uber menghentikan kompetisi yang keras untuk menjadi nomor satu di kawasan. Ia mengatakan, “Perjanjian ini menandakan era baru. Kombinasi kedua perusahaan akan menjadi platform untuk menjadi pemimpin (pasar) dan efisiensi modal.”
Sementara pimpinan Uber, Dara Khosrowshahi, seperti dikutip dari CNN mengatakan dalam email kepada para karyawannya. “Salah satu bahaya dari strategi global, kita membuka medan perang dengan terlalu banyak lawan. Transaksi ini menempatkan kita pada posisi untuk fokus berkompetisi di pasar utama tempat kita beroperasi.”
Di sisi lain, dengan menghentikan operasional di Asia Tenggara, Cina, dan Rusia, Uber yang melakukan IPO (Initial Public Offering, melepas saham ke publik) 2019 nanti, memotong kerugian untuk meyakinkan calon pemegang saham.
Seperti diketahui, para penyedia transportasi online menggelontorkan banyak modal untuk mendapatkan pengemudi dan penumpangnya. Tidak jarang berujung kerugian. Ini yang ingin dihentikan, atau paling tidak dikurangi oleh Uber dan Grab dan pastinya Gojek.
Sementara, pangsa pasar Asia Tenggara untuk pengguna transportasi online $20,1 milyar pada 2025 nanti. Itu menurut perhitungan SoftBank. Uber dan Grab, bersama dua perusahaan SoftBank lainnya, Didi Chuxing di Cina dan Ola di India, digunakan oleh 45 juta penumpang setiap harinya. (Ddn/Odi)
Baca Juga: Saham Daimler Dicaplok Taipan Cina
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice