Gabungan 82 Perusahaan Bikin Kendaraan Otonom di Cina, BMW dan Daimler Terlibat
Selain elektrifikasi, pengembangan kendaraan otonom menjadi visi baru di Cina. Namun kali ini berbeda. Bukan sekadar satu atau dua afiliasi yang terlibat. Tapi aliansi lintas batas. Perusahaan pembuat mobil dan IT, bahu-membahu bikin jaringan terintergrasi. Sedikitnya 82 mitra kerja bareng, lantaran kompleksitas teknis dan tantangan aplikasi sang otonom.
Maka terbitlah “Automated Driving City Demonstration and Industry Collaborative Innovation Alliance.” Adapun pabrikan otomotif ternama yang ikut terjun: Daimler, BMW, GM, Geely, SAIC, Dongfeng Motors, FAW, BAIC New Energy dan banyak lagi. Sementara penyokong lain datang dari Bosch, Delphi, Huawei, Tencent, DiDi, Pony.ai, UISEE, TuSimple dan ragam perusahaan teknologi inovasi (IT).
Aliansi besar ini bakal sama-sama gencar promosi pengembangan kendaraan otonom untuk transportasi massal, Cina EV100. Tak heran bila banyak pihak terlibat. Pasalnya mereka harus memikirkan rancangan infrastruktur perkotaan, hubungannya dengan departemen terkait, lembaga penelitian dan perusahaan di bidang kendaraan serta energi terbaru.
Berdasar Laporan Pengembangan Industri Autopilot China 2019, kendaraan otonom diharapkan menjadi peluang baru bagi industri otomotif Cina. Ini dilakukan demi mengejar ketinggalan perkembangan teknologi. Dan beralih dari mesin konvensional ke penggerak yang lebih ramah lingkungan. Survei menunjukkan, penerimaan konsumen Cina terhadap intelligent networked car melebihi rata-rata global. Selain itu, Cina memiliki jalan yang panjangnya jutaan kilometer. Bahkan yang menarik, terhubung dengan pelabuhan, dermaga, area pertambangan, taman dan beragam akomodasi lain. Sudut pandang ini memberikan pandangan yang dalam di berbagai teknologi auto driving.
Dikatakan, strategi pengembangan autopilot telah meningkat ke level nasional. Dengan keunggulan kelembagaannya, Cina diprediksi bisa mencapai hasil yang cepat dan signifikan dalam mempromosikan undang-undang mengemudi otomatis. Diikuti peningkatan standar keamanan dan pembangunan sistem.
Regulasi pemerintah untuk pengembangan industri penggerak otonom, diklaim sangat mendukung dan mudah diimplementasikan. Saat ini, pabrikan kendaraan di sana umumnya mengadopsi rute teknologi progresif, untuk mempromosikan produksi massal mobil yang bisa menyetir sendiri. Diperkirakan model prototipe dibikin dari 2019 hingga 2020. Dan pada 2022, kendaraan mulai uji jalan hingga dikembangkan lebih.
Namun para ahli memberi peringatan. Perusahaan harus melanjutkan proyek ini dengan hati-hati, terutama yang menyangkut keselamatan manusia. "Perlu dilakukan lebih banyak tes sebelum kendaraan itu sampai ke garis produksi massal. Atau bahkan sampai memasuki aplikasi komersial skala besar. Yang artinya masalah keamanan juga makin meluas," papar Zeng Zhiling, Managing Director LMC Automotive Consulting Co.
"Kendaraan cerdas dengan fungsi otonom sepenuhnya otonom menyumbang 10 persen dari total kendaraan baru yang diproduksi pada 2020. Diprediksi kendaraan yang dapat menyetir sendiri, menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari pada 2030,” tambah Yang Diange, Dean of the Automobile Engineering Department at Tsinghua University. (Alx/Odi)
Sumber: Chinapev
Baca Juga: Menjelang Olimpiade 2020, Jepang Uji Kendaraan Otonom di Jalan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice