First Drive Datsun Cross: Impresi Mobil Penting
Waktu untuk menguji Datsun Cross di kondisi sebenarnya akhirnya tiba. Datsun Indonesia mengundang OTO.com, mencoba produk penting Datsun ini di wilayah Yogyakarta selama dua hari penuh. Melintasi medan yang beragam. Mulai dari perkotaan, hingga jalanan berliku yang menanjak. Kenapa penting? Karena melalui Cross, mereka ingin menepis anggapan Datsun produsen LCGC.
APM Datsun sebelumnya pernah menyelenggarakan pengujian di lintasan tertutup milik PT Bridgestone Tire Indonesia. Tapi yang namanya lintasan tertutup, tentu hasil pengujiannya juga terbatas. Kali ini kami berhasil menggali lebih dalam kekurangan dan kelebihan Datsun Cross.
Xtronic CVT dan Dudukan Mesin Baru
Sebelum mulai, ada baiknya dipahami spesifikasi teknisnya dulu. Mesin yang digunakan HR12DE yang berkonfigurasi tiga silinder, kapasitasnya 1,2 liter. Bukan spesifikasi yang spektakuler memang, tapi dengan rentang harga Rp 160-170 jutaan, ini termasuk ekonomis. Mesin serupa juga bisa Anda temukan pada Datsun Go Series dan Nissan March 1,2 yang sudah ada sebelumnya.
Bedanya, mesin ini tidak lagi terasa bergetar. Menurut Datsun, ini berkat penggunaan engine mounting (dudukan mesin) dengan material karet baru. Bahkan karena baru, Datsun Indonesia belum bisa membuatnya, harus impor dari Jepang. Dan sebagai informasi, dudukan mesin ini dibuat oleh Bridgestone.
Datsun Cross memberi dua pilihan transmisi : Xtronic CVT dan 5-speed manual. Karena yang baru Xtronic CVT, maka kami fokuskan pengujian pada varian yang mengusungnya. Jujur, kinerja transmisi ini cukup memuaskan. Dalam arti, memberikan kenyamanan berkendara yang mumpuni berkat perpindahan gigi yang tidak terasa.
Efek sampingnya, reaksi mobil terhadap input kaki pengemudi terasa agak lambat. Tidak bisa disalahkan memang, karena ini karakter sebuah CVT yang mengandalkan sabuk untuk mengatur rasio gigi, sesuai putaran mesin. Jadinya, mesin meraung dulu, baru kecepatan bertambah. Namun kami harus akui, Xtronic CVT terbaru ini lebih responsif dari sebelumnya, berkat perubahan desain. Responsnya lebih baik, meski karakter khas itu tidak bisa hilang.
Berbicara karakter, Datsun Cross seperti bertolak belakang dengan Datsun yang lain. Selain harganya yang lebih mahal, pengendaraannya jauh lebih baik dari saudaranya yang lain. Cross yang didesain sebagai sebuah crossover, memiliki tubuh yang lebih jangkung. Untuk itu, engineer Datsun harus mendesain ulang suspensi Datsun Go+ yang jadi basisnya.
Menurut Anton Khristianto, Manager Research and Development Nissan Motor Indonesia, shockbreaker pada mobil ini berbeda jauh dibanding Go Series (GO Panca dan GO+ Panca). Peredamannya dibuat lebih sensitif untuk membantu melahap jalanan yang tidak rata. Sebuah langkah yang tepat, meski efeknya kami merasakan goncangan berlebih saat melewati jalanan bergelombang. Suspensi ini juga membuat mobil terasa stabil saat bermanuver. Kami jadi lebih percaya diri saat harus melewati tikungan dengan kecepatan yang agak tinggi.
Yang membuat kami kagum, hilang sudah suara suspensi ‘dag-dug’ yang banyak ditemui pada mobil murah. Sepertinya perubahan suspensi juga mencakup pemasangan bushing yang lebih baik untuk meredam. Ini juga memberikan efek kabin yang lebih senyap saat mobil bergerak. Sayang, suara ban masih bisa masuk ke kabin. Ganti ban yang lebih mahal bisa jadi solusinya.
Perlu Perbaikan Interior
Bagian interior Datsun Cross harus kami kritisi. Kami suka dengan tampilan layar sentuh multimedia besar di tengah dashboard dan juga bentuk tuas transmisi otomatis yang modern. Namun kualitas material yang digunakan terasa sama murahnya seperti Datsun LCGC.
Plastik kasar menjadi bahan utama penyusun dashboard dan door trim. Kursi dengan headrest menyatu terlihat mulai ketinggalan zaman, saat mempertimbangkan Toyota Calya/Daihatsu Sigra yang punya kursi berpenampilan lebih baik.
Kekurangan lainnya, pengaturan ketinggian kursi dan setir yang absen. Andaikan keduanya bisa naik turun untuk memberikan posisi berkendara yang lebih optimal, paling tidak untuk pengemudi.
Seperti Go+, Cross dibekali tiga baris kursi. Datsun menyebutnya sebagai tempat duduk 5+2. Kami setuju dengan sebutan itu. Baris ketiganya memang tidak terlalu bisa diandalkan untuk menampung orang dewasa. Tapi untuk anak-anak masih oke. Sayangnya, kalau baris ketiga difungsikan, kapasitas bagasi nyaris hilang. Datsun Cross lebih cocok jika diisi lima orang, dengan bangku baris paling belakang dilipat untuk ruang bagasi.
Layak Dibeli?
Dibanding Datsun Go+? Ya, mobil ini sangat layak. Kalau Anda tidak keberatan dengan kualitas interior yang terlalu ngepas. Fiturnya lumayan lengkap. Di luar Xtronic CVT, Datsun juga membekali Cross dengan fitur keselamatan Vehicle Dynamic Center, yang mengurangi efek under atau oversteer, rem ABS dan juga dual airbag.
Kenyamanan berkendara meningkat lewat peredam kabin yang lebih lengkap. Dudukan mesin dengan desain dan material baru, juga memberikan peredaman getaran mesin yang lebih mumpuni. Secara keseluruhan, harga Rp 172,99 juta untuk Datsun Cross CVT yang kami coba ini, cukup layak dimiliki. (Ddn/Van)
Baca Juga: Diler Ini Adopsi Standar Nissan Global
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Datsun Cross Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Datsun Cross dari Carvaganza
Artikel Mobil Datsun Cross dari Zigwheels
- Motovaganza