Ferrari Kembali Menang International Engine of the Year
Ini merupakan empat gelar berturut-turut yang disabet mesin F154 CB/CD milik Ferrari. Sebuah jantung mekanis berkonfigurasi V8 3,9-liter twin-turbo yang bersemayam di Ferrari 488 GTB, 488 Spider, 488 Pista dan F8 Tributo. Mesin ini mampu mengalahkan mesin listrik Jaguar I-Pace, V8 Biturbo Mercedes-AMG dan mesin 2,5-liter turbo Porsche. Pun jadi rekor tersendiri karena menjadi mesin dengan gelar International Engine of the Year (IEOTY) terbanyak sejak 21 tahun sejarah anugerah ini berlangsung.
Saingan terberatnya, mesin Ford EcoBoost 1,0-liter masih masuk dalam sepuluh besar terbaik. Namun tetap tidak mendapatkan gelarnya seperti tahun lalu, yang saling berbagi posisi dengan Ferrari sebab poinnya sama. Namun penilaian untuk mesin ramah lingkungan milik Ford tetaplah tertinggi untuk kategori 150 PS. Mengalahkan mesin BMW B38 3-silinder 1,5-liter turbo dan PSA Peugeot Citroen 1,2-liter turbo. Di atas kategori ini, mesin TFSI 2,0-liter Audi Berjaya di segmen 150 PS – 250 PS.
Mesin baru Porsche, 2,5-liter turbo, langsung menuai penilaian tinggi. Selain masuk 10 besar terbaik, unit yang dipakai 718 Boxster S dan Cayman S unggul di kategori 250 PS – 350 PS. Area yang banyak diisi mobil sport. Sedang untuk 350 PS ke 450 PS, dimenangi tenaga penggerak elektrik Jaguar Land Rover. Apalagi kalau mesin yang dipakai oleh I-Pace. Menyabet sekaligus penghargaan Best New Engine dan Best Electric Powertrain.
Level tenaga lebih besar 450 PS ke 550 PS, milik Mercedes-AMG M178. Sebuah mesin V8 4,0-liter biturbo yang mentenagai ragam lini AMG GT, Maybach S sampai Aston Martin Vantage. Sementara di segmen 550 PS ke 650 PS, diisi oleh mesin V8 Ferrari juga. Tapi varian F154 BB yang digunakan Portofino dan GTC4Lusso T. Terakhir, mesin hybrid terbaik jatuh ke BMW i8. Mesin B38 juga, namun varian K15.
Jadi, ada dua mesin F154 Ferrari yang sama-sama menang. Meski sama V8 3,9-liter biturbo, ternyata ada banyak perbedaan yang sulit diketahui. Inisial kode di belakang kode mesin, menjadi identitas utama. Untuk F154 CB milik 488 GTB dan 488 Spider. Sementara F154 CD punya 488 Pista serta F8 Tributo. Kapasitas aktualnya 3.902 cc bore dan stroke 86,5 x 83 mm. Tenaga dan torsi pun dibedakan. Ferrari 488 GTB dan Spider sebesar 670 PS dan torsi 760 Nm. Khusus Pista dan F8 Tributo jelas lebih besar, 720 PS dan 770 Nm.
Mesin Ferrari F154 selanjutnya adalah seri BD dan BE. Kapasitasnya 3.855 cc dengan bore dan stroke 86,5 mm x 82 mm. Di Ferrari GTC4Lusso T, tenaganya sebesar 610 PS plus torsi 760 Nm. Kalau Ferrari Portofino sebagai model termurah pabrikan lebih kalem sedikit dengan 610 PS dan torsi sama 760 Nm.
Deretan mesin pemenang menunjukkan, merek Eropa masih mendominasi teknologi terbaik saat ini. Sepuluh kontestan terbaik tidak ada perwakilan dari benua Asia. Nama Hyundai dan Kia cukup menonjol di segmen mobil listrik, namun bukan mereka jawaranya. Mesin hybrid Toyota juga masih diakui, tapi sekarang kalah dari BMW. (Odi)
Baca Juga: Ferrari Jakarta Terapkan Program Classiche, Layanan Service Mobil Klasik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice