Efek Perang Dagang AS-Cina, Harga Mobil Naik!
Perang dagang Amerika Serikat dengan Cina, akhirnya menyentuh harga mobil. Tesla, merek mobil asal negeri Paman Sam, brand pertama yang terpaksa menaikkan harga mobilnya di pasar Cina.
Harga mobil Tesla di Cina naik hingga lebih dari Rp 250 juta. Kenaikan ini, lantaran Cina sejak Jumat lalu sudah mulai mengenakan bea lebih untuk mobil asal Amerika Serikat. Perlakuan pemerintah Cina ini demi membalas sikap Presiden Donald Trump yang menabuh genderang perang dagang membatasi impor produk Cina.
Adapun unit mobil yang dinaikkan harganya, jenis Model S dan Model X, dua tipe kendaraan listrik lansiran Tesla yang paling populer di sana. Model S, sedan mewah pesaing Mercedes-Benz E Class dalam komposisi tanpa mesin, sedangkan Model X berwujud Crossover.
Hal ini tentunya merugikan bagi Tesla. Pasalnya, produsen mobil listrik itu mengandalkan Cina sebagai salah satu kontributor terbesar penjualannya. Negeri tirai bambu menyokong tak kurang 17% dari total pendapatan Tesla secara global di 2017. Setiap tahunnya, 15.000 unit mobil listrik berbagai jenis dikirim dari AS ke Cina.
Menaikkan harga, otomatis menurunkan penjualan. Namun kerugian finansial ini harus diterima, karena Tesla tak mampu menangani tingginya biaya tarif masuk. Ini biasa, toh penurunan bisa ditanggulangi dengan meningkatkan penjualannya di negara lain.” jelas Analis dari CFRA, Efraim Levy.
Langkah yang dilakukan Tesla bagi banyak pengamat ekonomi, dinilai sangat bijak dan responsif. Perusahaan ini memang berskala kecil dibanding merek mobil lain yang terimbas perang dagang AS-Cina. Karenanya, mereka bisa dengan mudah menaikkan harga walaupun Mei lalu baru saja menurunkannya. Langkah Tesla, nampaknya akan dilakukan oleh pabrikan lain dalam waktu dekat.
Beberapa merek lain dikabarkan menggunakan strategi lain untuk menyiasati efek perang dagang. Seperti dilansir The Verge, ada brand yang berlomba dengan waktu untuk mengimpor besar-besaran mobil ke AS dan Cina sebelum tarif diberlakukan.
Bagaimana dengan Indonesia? Meski belum berefek langsung, namun pemerintah kabarnya sudah mengambil sikap antisipasi dengan memperkuat ekonomi nasional. "Pemerintah melakukan optimalisasi di tool fiskal, baik berupa bea keluar, bea masuk maupun harmonisasi bea masuk itu sendiri agar industri nasional mempunyai daya saing dan tetap mampu melakukan ekspor," papar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, kemarin (9/7) seperti dilansir Kompas. (Van/Odi)
Baca Juga: Mimpi Tesla Bangun Pabrik di Cina Terancam Gagal
Sumber : Reuters, The Verge, Kompas
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice