Datsun Dipastikan Hengkang Januari 2020
Datsun dipastikan menghentikan bisnisnya di Indonesia tahun depan. Ini diungkap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika saat menghadiri peresmian fasilitas quick charger Mitsubishi di Plaza Senayan, Selasa (26/11).
Alasan penghentian, tak lain karena Datsun tak mampu mempertahankan performanya. Putu mengungkapkan, penjualan produsen otomotif itu, tidak mencukupi untuk menjalankan bisnisnya. Wajar saja, Datsun memang hanya memfokuskan usahanya pada sektor domestik, padahal saat ini pasar mengalami kelesuan.
Penurunan penjualan Datsun, sebenarnya bukan hal baru. Tahun ketiganya di Indonesia, total unit yang didistribusi ke konsumen terus tereduksi cukup signifikan. Bahkan berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritelnya turun 21 persen, menjadi 5.646 unit (Januari-Agustus tahun ini) dibandingkan periode yang sama pada 2018. Malah, masih dari Gaikindo, Datsun GO Cross berhenti dikirim dari pabrik ke diler (wholesales) per September lalu.
Walau begitu, menurut Putu lagi, informasi ini belum dilaporkan secara resmi. Ia baru menerima pesan, Nissan Motor Indonesia sebagai pemegang merek Datsun, berencana mengubah strategi bisnisnya di Tanah Air. Tapi waktu penghentian dipastikan pada Januari 2020.
"Dia sedang mencari waktu untuk bisa melapor kepada Menteri Perindustrian. Tapi saat ini, Menteri perindustian memang sedang sibuk-sibuknya mendampingi pak Presiden ke Korea. Datsun ingin menyampaikan juga secara resmi, sudah telepon saat saya di Jepang kemarin," ucap Putu.
Nissan sendiri bakal mengalihkan fokusnya untuk melokalisasi mesin MPV andalannya, Livina, menggunakan pabrik yang sudah ada. Ia bekerjasama dengan Mitsubishi, yang juga tengah memperdalam produk Xpander. Mengingat kedua produk itu mengusung jantung mekanis sama.Tak menutup pula kemungkinan mengarah pada komponen kendaraan listrik. Lantaran Nissan bakal menjajal sektor ini melalui model-model terbarunya.
"Datsun GO dan GO+ dihentikan dulu (produksinya) untuk mengembangkan komponen engine. Engine-nya itu Livina. Jadi yang kemarin diimpor dari Jepang, sekarang dikerjakan dalam negeri. Nah, itu berarti kerja sama dengan Mitsubishi untuk memproduksi New Livina. Selain itu, core bisnisnya Nissan kan juga electric vehicle. Dia punya Leaf, punya e-Power. Ini yang juga sedang dilakukan kajian untuk mendorong itu di Indonesia," jelasnya.
Meski hengkang, pabrikan tetap bertanggung jawab terhadap konsumen, dengan memastikan layanan purnajual. Tak hanya mencakup servis, tapi juga ketersediaan suku cadang. "Itu (aftersales) tidak masalah, karena Nissan-nya kan masih di sini," terangnya. Putu memungkasi, cabutnya Datsun wajar, bukan hal negatif. Ini bagian dari strategi bisnis perusahaan. (Hfd/Tom)
Baca Juga: Ide modifikasi Juke atau Datsun Go Dari SEMA 2019
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice