Daihatsu Uji Jalan Mesin 1,0 Liter Turbo, Rocky Masuk Indonesia?
Baru-baru ini Daihatsu luncurkan Rocky di Jepang. Banderolnya Rp 226 jutaan (2WD) hingga Rp 316 jutaaan (4WD). Target mobil ini ialah konsumen muda yang berorientasi gaya, menikmati kehidupan aktif. Cocok dijadikan teman liburan, bekerja dan berbelanja. Akankah SUV kecil ini masuk ke pasar Indonesia?
“Sampai hari ini saya belum tahu, Rocky akan masuk Indonesia atau tidak. Dan saya juga tak tahu kapan akan diluncurkan di sini. Namun Daihatsu melakukan banyak studi. Teman-teman tahu kan, Tanto berseliweran. Itu bagian dari studi penggunaan mesin 1,0 liter turbo. ADM menguji mesin turbo itu cocok atau tidak di sini. Apakah tenaganya cukup kalau digunakan. Karena kondisinya berbeda dengan Jepang,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM, usai jumpa pers Daihatsu Astec Open 2019 di Jakarta (7/11).
Daihatsu mengaku, hanya menguji kapabilitas dan durabilitas mesin saja. Namun tidak pada Rocky sepenuhnya. Melihat hal itu, pabrikan mulai melihat tren masyarakat pada penggunaan mesin turbo. “Kalau riset khusus buat Rocky tidak ada. Hanya mesin saja. Ternyata mesin Daihatsu turbo dibanding merek lain tidak kalah. Bahkan cenderung lebih cocok untuk kondisi di sini. Dan belum tahu mesin itu akan diterapkan di unit mana. Yang kami tes mesinnya beda dengan yang dipakai Rocky. Kami masih mengamati respons masyarakat Indonesia. Kalau trennya suka mesin kecil turbo, pasti kami penuhi,” tambah Amelia.
Apakah mungkin Ayla bakal menggunakan mesin turbo seperti yang sempat dipamerkan di GIIAS 2018? Kala itu, pesan yang disampaikan ADM ialah meski mobil LCGC, namun Ayla bisa dibikin lebih gahar dan bertenaga. “Kalau kami melihat, masyarat yang pakai turbo umumnya lebih suka performance. Nah orang-orang seperti itu kebanyakan anak muda. Kalau yang berkeluarga itu lebih berorientasi pada fungsi kendaraan. Kalau pembeli konsumen city car paling banyak Daihatsu Ayla dan Sirion. Mesin turbo itu tidak juga membuka segmen baru. Bisa juga ditaruh di model yang ada,” sambungnya.
Jadi masih banyak kemungkinan untuk model bermesin turbo. Termasuk bila Rocky harus impor CBU dari Jepang, harganya bisa selangit. Ambil gambaran, antara pajak dengan harga mobil impor hampir sama. “Katakanlah beli mobil di Jepang Rp 100 juta, masuk ke Indonesia pajaknya Rp 100 juta juga. Jadi pajaknya dua kali lipat, belum lagi ditambah ongkos kirim. Tapi apakah kami ambil dari Jepang atau tidak itu masih studi. Harganya bisa mahal sekali. Nanti pada waktunya, kalau itu (Rocky) cocok dan sesuai riset, kami bakal umumkan,” pungkasnya. (Alx/Odi)
Baca Juga: Mesin 3SZ-VE Bermasalah, Daihatsu Recall Gran Max 1.5 dan Luxio
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice