Daihatsu Masih Enggan Pasarkan Kei Car Di Tanah Air
Jakarta: Meskipun deretan mobil Kei Car Daihatsu pernah diperlihatkan dalam ajang pameran GIIAS 2015 dan segmen ini sudah mendapatkan respon yang sangat menggoda di pasar domestik Jepang dengan mencatatkan penjualan sekitar 800 ribuan unit per tahun, tidak lantas membuat PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk ikut-ikutan memasarkan mobil 'imut' ini di Indonesia dalam waktu dekat. Setidaknya ada beberapa tiga alasan yang diungkapkan oleh brand otomotif group Astra ini.
“Pertama, karena modelnya sendiri, orang Indonesia tuh kalau yang kotak agak kurang suka. Kedua CC (kapasitas mesin) mobil kei car yang 660cc buat mereka juga menjadi pertanyaan, dan ketiga harganya, dari Jepang ke sini dengan CBU (Complete Build-up Unit), pajaknya menjadikan mobil itu luar biasa mahalnya,” jelas Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM di sela-sela acara perkenalan Daihatsu Value Part.
Memang di Negeri Sakura sendiri, Daihatsu telah bertahun-tahun memasarkan K-Car, seperti contohnya Tanto, Move dan Wake. Dimana ketiga produk tersebut sudah mengaplikasikan depot tenaga peminum bensin DOHC berkode KF dengan kapasitas 0,6 L. Nilai lebihnya adalah memperoleh efisiensi BBM yang maksimal. Selain itu, desain bodi yang dikenakan sama yakni cenderung mengkotak. Rupanya, melalui gaya tersebut, kabin yang diperolehnya menjadi lebih luas dan sanggup mengakomodasi empat orang penumpang dewasa. Tidak ketinggalan, rupanya salah satu 'magnet' dari genre mobil ini adalah memperoleh insentif potongan pajak dari pemerintah setempat, sehingga lebih terjangkau dibanding segmen lain.
Perihal kemungkinannya ADM untuk memproduksi Kei Car di Tanah Air masih dipandang kurang tepat saat ini. Pasalnya, kondisi pasar yang belum siap secara mental untuk menerima kehadiran mobil ini dan masyarakat yang belum terlalu peduli dengan 'environment' serta mesin kecil yang 'powerful', “Kalau investasi di Indonesia, minimum itu, volume kita harus hitung. Karena bisa 2 triliun untuk bangun 1 mobil termasuk semua 'tools' dan segala macamnya. Volume berapa? Paling tidak kan mininum harus 10.000, makanya kita selalu kolaborasi, karena kalau tidak, maka harganya menjadi tidak kompetitif,” terang Amelia Tjandra.
Dalam kesempatan yang sama juga, wanita yang menjabat Direktur Marketing ADM ini pun menerangkan alasan respon pasar Indonesia terhadap Daihatsu Copen yang masih 'stuck'. Ya, merujuk data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dalam kurun waktu tiga bulan pertama 2016, Copen hanya menorehkan angka penjualan 2 unit saja. “Copen itu bukan masalah harga dan mesin, tetapi mau seperti apapun, itu adalah mobil koleksi. Jadi, bukan mobil sehari-hari tapi untuk yang hobi mengkoleksi mobil saja,” pungkasnya.
Copen sendiri merupakan 'sahabat gaya' Daihatsu yang menggendong mesin bensin 3-silinder dengan turbo intercooler berkekuatan 0,6 L sama seperti Kei Car. Performa yang dihasilkannya sebesar 64 PS pada 6400 rpm dan torsi sebanyak 92 Nm di 3.200 rpm. Mengenai harganya, banderol mobil dengan electric convertible roof bertransmisi manual ini ditawarkan seharga Rp 421,55 Juta dalam kondisi on the road Jakarta dan khusus pilihan transmisi otomatisnya dijual lebih tinggi Rp 15 Juta.
Baca Juga: Daihatsu Terios Custom Laris
Sumber foto : Daihatsu, Carbay Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Daihatsu
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Daihatsu
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Daihatsu Copen Terbaru di Oto
Tren Convertible
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Daihatsu Copen dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu Copen dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice