Chevrolet Dan Isuzu Pecah Kongsi Di Asia
Kerjasama antara Isuzu dan Chevrolet di pasar Asia, yang menghasilkan pickup Isuzu D-Max dan Chevrolet Colorado, serta SUV MU-X dan Trailblazer, akhirnya berakhir. Hal ini mengikuti apa yang pernah kami beritakan bahwa Isuzu dan Mazda menjalin kerjasama untuk membangun kendaraan pickup, termasuk double cabin.
Kedua raksasa otomotif ini, seperti dikutip dari Paultan, memastikan bahwa kerjasama mereka untuk menghasilkan pickup dan SUV, yang dimulai sejak tahun 2006 lalu berakhir. Meski demikian, salah satu perjanjian untuk menghasilkan kendaraan komersial di pasar Amerika Serikat tetap berjalan.
Berakhirnya kesepakatan tersebut, seperti ditulis di dalam pernyataan yang keluar dari General Motors (GM), induk perusahaan Chevrolet, adalah karena perbedaan kebutuhan pasar keduanya yang semakin menjauh. GM menyasar pasar dengan segmen yang lebih tinggi, terutama di Asia Tenggara. Sementara Isuzu tetap menginginkan untuk memproduksi mobil yang bisa menjadi kuda beban penunjang mobilitas sehari-hari, untuk pasar seperi Australia, Timur Tengah, dan Asia.
Kerjasama keduanya memang sudah lama terjalin. Kalau Anda ingat Chevrolet LUV di era 1970-an, aslinya mobil itu adalah buatan Isuzu. Atau Trooper, SUV tangguh yang hingga sekarang masih banyak digunakan di Indonesia. Kedua pabrikan ini memang sukses membuat mobil-mobil tangguh yang seolah tidak lekang dimakan zaman. Karenanya, amat disayangkan jika harus terhenti begitu saja.
Meskipun mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini, namun Chevrolet bersikukuh untuk menghentikan kerjasama tersebut. Seperti diungkap seorang executive GM kepada Automotive News, alasan paling kuat adalah mereka tidak mau mengikuti langkah kompetitornya yang asal Jepang seperti Toyota, Mitsubishi, dan Nissan, yang sukses merajai pasar di Asia.
Memang, Chevrolet sepertinya kurang memiliki peruntungan yang bagus di benua ini. Anda tentu ingat bagaimana GM memutuskan untuk menghentikan produksi Chevrolet Spin di Indonesia, dengan alasan ongkos produksi yang terlalu mahal. Pusat perakitan Spin pun akhirnya dipindah ke India. Selain itu, hampir di waktu yang bersamaan, mereka juga mengumumkan penghentian produksi Sonic (Aveo) Sedan dan hatchback di Thailand. Untungnya, Chevrolet di Indoensia sepertinya sudah mendapatkan kembali 'traksinya' berkat kehadiran Trax.
Jujur saja, kami patut merasa prihatin dengan langkah mundur yang dilakukan oleh GM dan Isuzu ini. Beberapa tahun yang lalu, kami pernah merasakan bagaimana Trailblazer dan Colorado bertingkah saat melahap medan aspal ataupun offroad berat di Thailand. Performanya begitu impresif sehingga melaju 140 kpj di jalanan aspal, atau merangkak melewati lumpur tebal bukanlah hal yang sulit dilakukan. Hal yang sama juga berlaku untuk kembarannya, D-Max dan Isuzu MU-X.
Baca Juga: Isuzu D-Max edisi khusus tampil agresif
Sumber: Automotive News, Paultan.org
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Chevrolet Trax Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Chevrolet Trax dari Carvaganza
Artikel Mobil Chevrolet Trax dari Zigwheels
- Motovaganza