Bukan LCGC, Bisakah Datsun Cross Bersaing?

Datsun Cross baru sudah resmi diluncurkan. Meski menggunakan basis Datsun GO Panca, Cross bukanlah LCGC (low Cost Green Car). Itu juga sempat disinggung oleh pihak Datsun saat peluncuran, bahwa Datsun bukanlah merek LCGC. Hanya saja salah satu jualan mereka memang produk LCGC (Datsun GO dan GO+). Memang terlihat kalau Datsun Cross bukan LCGC, seperti dari kelengkapan fitur dan harga.

Meski masih berupa perkiraan, harga Datsun Cross transmisi manual Rp 163 juta, sedang Datsun Cross CVT Rp 175 juta. Harga itu sangat jauh dari harga mobil LCGC yang ditetapkan pemerintah. Sedang fitur yang dibawa Cross terbilang lengkap.

Kelengkapan fitur Cross pertama dari fitur pendukung keselamatan. Ada kantung udara dua di depan, rem dengan teknologi ABS dan VDC (vehicle dynamic control). Fitur terakhir itu cukup prestige dan biasanya tersedia di mobil lebih mahal.

Kelengkapan fitur lain juga memberi indikasi Datsun Cross harganya tidak bisa ditekan. Seperti lampu proyektor dengan sistem otomatis yang bisa menyala sendiri saat gelap disertai lampu LED signature. Ada lagi, sistem infotainment sudah menggunakan layar sentuh.

Lagi, meski dengan segenap fitur mewah dan pembaruan, basis dari Cross tetap mengadopsi punya Datsun GO+. Artinya, pandangan orang bisa salah menginterpretasi kalau Cross hanya Datsun GO+ yang diberi aksesori peningkat penampilan bergaya crossover. Tambahkan dengan jeda harga yang lumayan jauh dari Datsun GO+. Hasilnya bisa mempengaruhi penjualan. Apalagi saat ini, di rentang harga itu ada sejumlah merek mobil MPV yang bisa jadi pilihan publik Indonesia.

Jadi, bisakah Datsun Cross bersaing di segmen harga segitu? Sebagai gambaran perbandingan harga, LCGC 7-seater Toyota Calya termahal dibanderol Rp 152 jutaan sedang Wuling Confero termahal bisa ditebus Rp 165 jutaan. (Tom/RS)

Baca juga: Kenali Perbedaan Datsun Cross dan GO+ Panca