BMW Indonesia Sangat Siap Menjual Mobil Listrik
Penjualan mobil listrik dunia kian meningkat tiap tahun. Itu terjadi di negara maju yang telah siap dengan segala infrastruktur pendukung energi alternatif. Bagaimana dengan Indonesia? Masih tertinggal jauh dan berkutat pada regulasi yang belum pasti. Padahal, sudah ada beberapa Agen Pemegang Merek (APM) yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap mobil ramah lingkungan ini. Salah satunya BMW.
Saat ini, lineup BMW terbagi lagi ke dalam model ‘i Performance’ dan ‘i’ murni. Sub-brand i Performance merujuk pada model Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV) yang menjadi varian tersendiri di beberapa model BMW. Sedangkan i merujuk pada mobil listrik murni, dengan i3 sebagai jagoan utamanya. BMW Indonesia pernah memajang BMW X5 plug-in hybrid di GIIAS 2016 dan BMW i3 di GIIAS 2017. Tapi baru i8 Coupe saja yang dijual secara resmi, karena pertimbangannya sebagai sport car yang masuk dalam ceruk pasar berbeda.
Mengenai BMW i3, sepertinya hanya soal waktu meluncur di Indonesia, menunggu regulasi dari pemerintah. “Dari BMW sendiri, kita sangat siap karena memang kita sudah memiliki strategi yang komprehensif untuk kendaraan listrik, dan juga secara agresif kita komunikasikan seputar kendaraan listrik di 2018,” kata Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, di sela acara media gathering.
Dari strategi produk BMW Group Indonesia tahun ini yang berencana meluncurkan lebih dari 10 model, BMW i Series salah satunya. Menandakan BMW sudah menyiapkan amunisi jika seketika regulasi pemerintah rampung. Dan mobil listrik murni lansiran BMW sekarang ini, tak lain adalah i3 semata.
Toh, Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 sudah diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo. Membuat para aparatur negara mempercepat langkah untuk menanggapi kebijakan itu. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah menyanggupi dalam penyediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). Sementara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang merampungkan kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), agar harga jual mobil listrik bisa lebih murah.
Soal BMW i3 yang mobil listrik murni, tidak memungkinkan diproduksi di Indonesia. Semua produksi dilakukan di pabrik Leipzig di Jerman. Karena proses produksi dari awal sampai akhir sudah menganut prinsip sustainability. Berbagai pabrik yang membuat komponen beroperasi mengandalkan sumber energi dari alam. Sehingga belum bisa dilakukan di negara lain.
“Kalau bicara plug-in hybrid, sangat memungkinkan bagi BMW untuk memproduksi di Indonesia,” imbuh Jodie. “Tapi lagi-lagi kita selalu bekerja sama dengan beberapa stake holder, mulai dari Kementerian Perindustrian, kolaborasi dengan PLN dan komunitas. Kita step-by-step yang pada akhirnya dan harapannya tercipta regulasi yang mendukung kendaraan hybrid dan listrik di Indonesia,” tambahnya.
Di Indonesia sebenarnya sudah ada mobil listrik yang beredar di jalanan umum. Tesla Model S dan BMW i3 sudah dijual tapi lewat keran importir umum. Dari para APM sendiri, tidak hanya BMW yang mulai getol dalam menyongsong era elektrifikasi mobilitas. Nissan menunjukkan keseriusannya saat memperkenalkan Note e-Power. Sementara Mercedes-Benz sempat memajang E-Class plug-in hybrid di GIIAS lalu. (Odi/Van)
Baca Juga : PLN Harapkan Lebih Banyak Pabrikan Berkontribusi
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice