Baterai Produksi Tesla Resmi Diluncurkan
Setelah resmi beroperasi, pabrik raksasa Gigafactory milik Tesla resmi meluncurkan produk pertama mereka, yakni baterai lithium-ion bermerek Tesla. Produksi baterai memang menjadi prioritas garapan di pabrik baru Tesla. Rencananya, baterai hasil kerja sama dengan manufaktur Panasonic, bakal menjadi sumber tenaga dari produk-produk penyimpan energi Tesla serta mobil elektrik baru Tesla Model 3.
Produksi massal baterai Tesla merupakan pencapaian tersendiri bagi manufaktur khususnya dan Amerika Serikat dalam skala yang lebih besar. Pasalnya, produksi baterai selama ini didominasi negara-negara Asia Timur termasuk China, Jepang dan Korea Selatan.
Berkat dibukanya Gigafactory, dengan pekerja lebih dari 2.900 orang tercatat hingga kini, Tesla berhasil memproduksi baterai mereka sendiri. Hal itu sangat penting bagi pihak manufaktur. Tesla merasa ketersediaan dan produksi baterai lithium-ion di dunia saat ini tidak cukup untuk pencapaian target Tesla menjual 500.000 unit Model 3 hingga akhir 2018.
Peran produksi baterai di Gigafactory turut menjadikan Amerika Serikat pemain utama penghasil baterai lithium-ion. Nyatanya, tak hanya mobil yang ada di dalam visi Tesla. Mereka juga membangun baterai kapasitas besar sebagai sumber energi kebutuhan rumah tangga, selain dari menyokong jaringan listrik yang ada.
Pada September 2016 lalu, Tesla mengumumkan perjanjian mereka untuk menyuplai 20 megawatts/80 megawatts per jam dari penyimpanan energi ke Southern California Edison. Alasannya, tentu saja untuk menggantikan energi terbatas hasil bumi dengan baterai lithium-ion. Selain itu, juga mencegah terjadinya mati listrik total di daerah itu.
Semuanya berkat beroperasinya Gigafactory yang membangun Powerpacks menggunakan versi baru dari 2170 cell format kreasi Panasonic dan Tesla. Berkat teknologi tersebut, proyek penyimpanan energi yang tadinya membutuhkan waktu bertahun-tahun, rampung dalam waktu kurang dari empat bulan.
Tahun ini, Gigafactory bakal menambah jumlah pekerja hingga lebih dari 4.000 orang untuk mengurus semua pekerjaan di pabrik, termasuk konstruksi.
Direncanakan juga pada 2018 Gigafactory beroperasi penuh dengan jumlah pekerja 6.500 orang, termasuk staff dari Reno. Sumber daya sebesar itu, memungkinkan Tesla memproduksi dua kali lipat kapasitas produksi baterai lithium-ion dunia yang ada sekarang.
Produksi pertama baterai lithium-ion Tesla, menandakan pencapaian ketiga Tesla dalam waktu beberapa bulan ke belakang. Sebelumnya, Tesla berhasil memenuhi janji untuk menyediakan stasiun penyimpanan baterai skala besar di California. Selain itu, Tesla juga telah memberikan upgrade peranti lunak pada produk mobil yang memiliki Autopilot.
Baca Juga: Tesla Juga Terkena Masalah Airbag Takata
Sumber: Autonews
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice