Baterai Masih Berpotensi Terbakar Setelah Recall, Pengguna Chevrolet Bolt EV Didesak untuk Parkir di Luar Rumah
Kebakaran baterai pada Chevrolet Bolt EV jadi perhatian khusus bagi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS. Setelah sebelumnya membuat pabrikan melakukan recall, kali ini mereka mendesak agar mobil listrik buatan Chevy itu tidak diparkirkan dekat rumah pengguna. Hal ini sendiri jadi pertimbangan setelah kasus terbakarnya dua Bolt EV belum lama ini.
Chevrolet Bolt mungkin bisa menambah kekhawatiran terkait pemilikan mobil listrik. Turut menampilkan bagaimana risiko terparah sebuah EV. Pasalnya, baterai lithium-ion 60 kWh bertegangan tinggi buatan LG Chem yang tersimpan di balik bangku belakang berpotensi untuk terbakar. Di 2020 sendiri terdapat beberapa kasus yang memicu NHTSA untuk melakukan investigasi. Sekaligus juga membuat General Motors melakukan recall terhadap hampir 51 ribu Bolt EV lansiran 2017-2019 di AS.
Recall tersebut merupakan upaya preventif demi meminimalisir risiko terjadinya kebakaran pada pengguna lain. Memberikan software update yang membatasi pengisian hingga 90 persen. Mereka pun terus menginvestigasi sembari meluncurkan penyesuaian peranti lunak untuk pengguna. Terakhir, seperti dilansir dari Electrec, “final fix” sudah diumumkan sekitar April lalu.
Baca juga: Wuling Hanya Ambil Cuan Rp 200 Ribu per Mobil Saat Jual Model Ini
Kendati begitu, kekhawatiran malah belum bisa mereda meski sudah menjalani proses recall. Perbaikan lewat software tidak menjamin bahwa risiko kebakaran benar-benar hilang. Dua insiden lain terjadi belum lama ini yakni pada 1 Mei di Negara Bagian Virginia dan 1 Juli di Vermont. Parahnya, sang pemilik di Virginia sudah melakukan temporary update bahkan unit di Vermont telah menerima perbaikan final.
Setelah rentetan kejadian, baru-baru ini NHTSA mendesak konsumen untuk memarkirkan Bolt EV mereka di luar rumah. Tentu penyebabnya adalah risiko kebakaran dan didasari kesadaran akan dua kasus terbaru terkait model yang telah mendapatkan perbaikan. Untuk itu, arahan ini berlaku untuk seluruh model keluaran 2017-2019 baik belum atau sudah melakukan update software.
Lebih detail lagi, GM mendorong pengguna untuk segera memarkirkan kendaraan di luar rumah setelah melakukan pengisian daya baterai. Di samping tu, tidak diperbolehkan juga untuk ditinggal ‘ngecas’ semalaman.
Baik NHTSA maupun GM, keduanya tengah menyelidiki berbagai keluhan pelanggan dan mengonfirmasi lima kejadian berkaitan dengan permasalahan baterai. Selain itu, badan keselamatan jalan raya AS itu juga tengah memeriksa Bolt EV versi termutakhir keluaran 2020. Kendati begitu, Chevrolet memaparkan bahwa Bolt EV 2020 mengusung desain sel baterai berbeda sehingga tidak terpengaruh recall.
Untuk sementara ini, recall dengan mengotak-atik software masih jadi upaya pencegahan. Pengguna diminta untuk membuat janji dengan diler untuk mendapatkannya. Tapi bukan itu saja, disarankan pula setting pengisian ulang di mode Hilltop Reserve khusus model lansiran 2017-2018. Bantu menjaga daya baterai di antara 20-80 persen saja. Khusus versi 2019, diminta untuk mengaktifkan target pengisian baterai sampai 90 persen. (Krm/Tom)
Sumber: Electrek, NHTSA, Caranddriver
Baca juga: Indonesia Lancarkan Sejumlah Jurus Demi Menjadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice