Banyak Merek Baru Elektrifikasi, Toyota Beri Respons Positif
Diharapkan bisa bahu-membahu menumbuhkan pasar di Indonesia
Pasar mobil di Indonesia kian ramai. Berdatangan banyak brand baru khususnya dari Cina dengan segmen elektrifikasi. Melihat hal tersebut, Toyota sebagai pemain asal Jepang yang telah bermain lama di Tanah Air menyambutnya dengan positif. Mereka juga berharap hadirnya merek baru bisa membantu Indonesia lepas dari belenggu penjualan 1 juta unit mobil.
Seperti diketahui, besaran penjualan kendaraan di Tanah Air saat ini terbilang stagnan. Selama 10 tahun angkanya terus berada di 1 jutaan. Tentunya diperlukan strategi untuk memperbesar pasar. Hadirnya elektrifikasi sebagai segmen baru yang ditawarkan ke masyarakat harusnya memiliki potensi.
"Datangnya pemain-pemain baru itu kami melihatnya positif. Tapi kami mengharapkan sebenarnya market itu bisa berkembang. Bukan malah mendisrupsi," kata Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/01).
Baca juga: BYD Motor Indonesia Investasi Triliunan dan Siapkan 50 Diler hingga 2024
Bob menilai, perlu ada kerja sama dari seluruh pemain termasuk para merek baru. Bagaimana konsumen dapat menyerap teknologi baru dengan sangat positif, sehingga menumbuhkan jumlah penjualan lebih dari yang dicapai saat ini.
"Justru kalau kita untuk market-market yang baru itu harus bekerja sama. Sama-sama membangun pasar. Itu yang dinamakan strategi blue ocean. Bukan red ocean, ini kan kita tempur. Justru kita harus kerja sama untuk membangun market elektrifikasi," jelasnya.
Adapun strategi blue ocean yang dimaksud, upaya untuk menciptakan permintaan baru atau membuka ruang anyar bagi pasar. Perusahaan membuat produk baru atau mengubah yang lama sehingga spektrum pasar menjadi lebih besar. Sementara red ocean mengedepankan persaingan untuk menarik minat pasar yang sudah ada.
"Jadi orang punya alternatif, teknologi yang mana dia bisa menikmati sesuai dengan preferensinya dia begitu, sesuai dengan kondisi rumah tangganya masing-masing," tambahnya.
Dijelaskan lebih lanjut, dengan bertumbuhnya pasar tentunya bakal menarik berbagai keuntungan. Investor semakin yakin untuk memasukkan modalnya ke industri otomotif Tanah Air. Ini turut berdampak pada semakin mudahnya pengembangan teknologi lebih lanjut terjadi di Tanah Air.
“Supaya orang mau berinvestasi, kemudian juga mengembangkan teknologi, pasar itu juga harus tumbuh. Itu persyaratan nomor satu. Tidak mungkin orang mau invest kalau pasarnya tidak tumbuh. Apalagi pemainnya sudah banyak. Jadi berdarah-darah, itu tidak bagus buat industri. Pasarnya segitu saja, tapi pemain banyak,” ungkapnya.
Kerja sama tentunya tak hanya terjadi antar merek. Tapi juga pemerintah. Diperlukan langkah untuk memudahkan konsumen mengakses produk. Melalui kebijakan yang tidak hanya menyentuh masyarakat, tapi juga produsen. (HFD/TOM)
Baca juga: BYD Motor Indonesia Investasi Triliunan dan Siapkan 50 Diler hingga 2024
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice