Bangun Home Charging, BYD Haka Auto Tawarkan Dua Opsi
Terintegrasi dengan SPKLU melalui aplikasi Charge.In dari PLN
Bagi calon konsumen kendaraan listrik BYD, pertanyaan mengenai instalasi pengisian daya di rumah selalu menjadi bahasan di awal keputusan membeli. Pemasangan instalasi pengisian daya membuat pengalaman kepemilikan EV menjadi lebih mudah.
Diler BYD Haka Auto menyediakan dua pilihan pengisian daya bagi konsumen. Opsi ini memberikan flesibilitas sesuai kebutuhan konsumen guna memudahkan pengisian daya di rumah.
Asep Amar, Service Manager BYD Haka Bintaro menjelaskan, setiap diler BYD Haka Auto akan menawarkan dua opsi instalasi home charging. Beberapa yang perlu diperhatikan, tidak semua terkait home charging ditanggung oleh BYD, ada beberapa biaya yang harus ditanggung oleh konsumen.
“Konsumen perlu menanggung beberapa biaya seperti biaya penambahan daya listrik atau pemasangan baru, yang sesuai dengan terif resmi PLN. Ini termasuk biaya sistem grounding, survei PLN, dan biaya sambungan listrik baru,” ucap Asep.
Opsi pertama yang ditawarkan adalah penambahan daya listrik. BYD Indonesia menanggung beberapa komponen penting, termasuk perangkat EV charger, biaya teknisi, instalasi material, dan upgrade power meter hingga 11 kWh (hanya untuk fase 1). Konsumen akan menanggung biaya sistem grounding, perizinan, dan tambahan kabel sesuai tarif resmi PLN.
Opsi kedua adalah pemasangan instalasi baru. Konsumen yang memerlukan instalasi baru akan mendapatkan dukungan dari BYD Indonesia selaku APM. Ini mencakup perangkat EV Charger dan pemasangan power meter baru hingga 7,7 kWh (hanya untuk fase 1). Konsumen hanya perlu membayar biaya sistem grounding, survei PLN, biaya sambungan listrik, dan pendaftaran pengguna listrik baru.
Baca Juga: BYD Tambah Tiga Showroom Baru, Masuk ke Indonesia Timur
Fasilitas home charging ini terintegrasi dengan SPKLU melalui aplikasi Charge.In dari PLN. Memungkinkan konsumen memantau proses pengisian daya secara digital.
Asep menekankan pentingnya instalasi grounding untuk keamanan listrik di rumah. PLN merekomendasikan kapasitas minimum 7.700 VA untuk kebutuhan pengisian daya mobil listrik.
“Untuk pemakaian harian sebaiknya menggunakan portable charging atau home charging 7.7-11 kW. Sementara untuk DC fast charging jika dalam kondisi mendesak saja. Pengisian home charging memang lebih lama durasi pengisiannya dayanya dibandingkan DC charging, tapi untuk battery health lebih terjaga,” ucap Asep.
Kedua opsi intalasi home charging ini berlaku untuk pembelian BYD Seal, Atto 3, dan Dolphin. Khusus BYD M6, selain ada penambahan biaya Rp10 juta untuk skema biaya pasang standar, konsumen juga harus menggunakan home charging rekomendasi oleh BYD. Perangkatnya berasal dari merek Delta, Haleyora Power (anak perusahaan PLN) atau dari ABB.
Penggunaan perangkat home chargin selain dari ketiga merek yang direkomendasikan tidak disarankan. Konsumen juga dapat menggugurkan garansi baterai kendaraan. (STA/ODI)
Baca Juga: Sokong Penjualan, BYD Langsung Buka 9 Diler Serentak
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil BYD
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil BYD Terbaru di Oto
Artikel Mobil BYD dari Carvaganza
Artikel Mobil BYD dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review