Apa Saja Rencana Carlos Ghosn Terhadap Mitsubishi di Indonesia?

Jakarta - Carlos Ghosn, selaku Chairman Mitsubishi Motors Corporation (MMC) turut hadir di inaugurasi pabrik baru PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) hari ini (25/4). Kehadirannya ternyata menjadi indikasi penting bahwa langkah merek ini di tanah air semakin agresif.

Dalam sesi wawancara dengan media siang tadi, orang nomor satu di dewan direksi prinsipal Mitsubishi ini, menjabarkan langkah-langkah yang hendak dilakukannya untuk pasar Indonesia. “Indonesia salah satu pasar paling penting bagi Mitsubishi, karena menjadi salah satu pasar paling besar yang dimiliki Mitsubishi di luar Jepang,” buka Ghosn.

Dijelaskannya, perkembangan otomotif nasional masih sangat menggiurkan untuk digarap. “Faktanya, pasar Indonesia memiliki satu juta penjualan tahun lalu, dan kami yakin angka ini belum berhenti di sini. Ke depannya pun, kami yakin masih sangat berkembang. Dan kami yakin Mitsubishi bisa berkontribusi terhadap itu,” imbuhnya.

Data GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dari tahun ke tahun memang mencerminkan pertumbuhan yang dimaksud. Tahun lalu Mitsubishi berhasil berkontribusi sebanyak 7% (Passenger Car + Light Comercial Vehicle) dari seluruh total penjualan mobil domestik di tanah air.

Uniknya, kontributor terbesar justru datang dari segmen kendaraan niaga ringan seperti Triton dan L300. Di segmennya, dua kendaraan ini berhasil menjadi pemimpin dengan lebih dari 50% penguasaan pasar. Tapi di bawah pimpinan Ghosn, MMC tak ingin Mitsubishi Indonesia hanya unggul di kelas tersebut.

“Kami mau perkembangan Mitsubishi lebih seimbang antara kendaraan komersial dan mobil penumpang. Caranya, dengan memproduksi mobil yang berada di segmen yang penting,” jelas pria yang sebelumnya juga menghidupkan kembali merek Datsun.

“Tak diragukan lagi, merek Mitsubishi merupakan salah satu pimpinan pasar di antara aliansi (Renault-Nissan-Mitsubishi), itu sebabnya kami menanamkan lebih banyak modal dan lebih banyak aktivitas,” katanya.

April ini juga menandai restrukturisasi konsep bisnis Mitsubishi di Indonesia. Sebelumnya, seluruh operasional baik itu mobil maupun truk, berada dalam satu payung yang sama, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Sekarang, dua unit bisnis ini memiliki jalur bisnisnya masing-masing.

Pembangunan pabrik dengan kapasitas produksi 160.000 unit, juga salah satu bukti komitmen mereka untuk lebih fokus menggarap segmen mobil penumpang. Bahkan, pihaknya sempat menyebut bahwa aliansi ini akan menerapkan penggunaan platform serta teknologi lintas perusahaan.

Langkah terdekatnya, distribusi Small MPV dari Mitsubishi yang dijual dengan merek Nissan. Proyek sejenis, sebelumnya terbukti sukses setelah Toyota dan Daihatsu berbagi platform dalam satu fasilitas produksi untuk Avanza-Xenia, Rush-Terios, Agya-Ayla hingga Calya-Sigra.

Melihat kedatangan Ghosn, yang didampingi Osamu Masuko (CEO MMC) bahkan disambut oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta jajaran menterinya, menunjukkan seberapa besar langkah yang dipijakkan Mitsubishi di Indonesia saat ini. menarik untuk melihat bagaimana langkah ini terus bergerak nantinya.

Baca Juga: Mitsubishi Siapkan 3 Model Untuk Lawan Toyota