Alasan Honda Brio Generasi Pertama Cocok buat Mahasiswa

Masuk akal bila memilih hatchback mungil untuk memenuhi kebutuhan komutasi ‘anak kuliahan’. Kompak sekaligus praktis, pas buat wara-wiri saat menyelesaikan tugas atau kegiatan lainnya. Untuk memenuhi keperluan ini, Honda Brio generasi pertama menjadi kandidat kuat.

Alasan pertama dari segi bujet dan umur. Banyak unit pre-facelift keluaran 2012-2015 dilepas di bawah Rp 100 juta. Bahkan kalau teliti mencari, ada saja penjual melego di titik Rp 80 jutaan. Terutama model keluaran awal. Memang sudah berusia lebih dari lima tahun, tapi selama menemukan mobil sehat dengan track record jelas tidak menjadi masalah. Coba cek latar belakang melalui buku garansi dan perawatan kendaraan, rajin perawatan atau tidak?

Di rentang Rp 80-100 jutaan ini, Anda disuguhi banyak pilihan. Tiga versi basic 1.200 cc bertransmisi manual – Satya A, S, dan E – cukup solutif kalau ingin berumur paling muda atau harga paling terjangkau. Ada juga tipe S atau E andai menginginkan model bertransmisi otomatis konvensional. Jika mencari mesin besar, Brio CBU edaran 2012 atau trim Sport (2013 ke atas) menggendong jantung 1.300 cc. Harga jelas bervariasi tergantung kondisi, tahun, dan mungkin pertimbangan lain dari sisi penjual.

Bicara soal gaya kembali ke selera masing-masing. Namun, Honda Brio keluaran pertama bisa dibilang paling menawan. Ia bertubuh jauh lebih ramping, terlihat gesit dan nakal, ketimbang model teranyar. Pun parasnya tampak tirus nan cantik sebelum bumper dibuat chubby pada fase penyegaran terakhir. Ya, urusan teknologi harus puas dengan fitur entry level di masanya. Penerangan malam hari bersumber dari perangkat reflektor halogen, sementara foglamp merupakan fitur khusus trim E dan Sport.

Baca Juga: Ini Kelebihan Honda Brio Sebagai Penunjang Mobilitas Harian

Rupa bokong mirip kue yang dipotong? Tunggu dulu, elemen ini bisa menjadi bahan nostalgia para orang tua. Boleh dijadikan alasan untuk melobi, mungkin. Pasalnya, kalau melihat kembali produk Honda di era 80an, Civic Wonder SB3 memiliki eksekusi serupa – kaca besar mendominasi buritan. Ia menyuguhkan area pandang luas ke belakang sehingga mempermudah manuver parkir meski mengompromikan kapasitas bagasi.

Jangan terkecoh dengan paras imut nan manis Brio, terutama kelahiran 2012 dan varian Sport. Ia menyembunyikan pemacu daya kuat berkapasitas 1.300 cc. Sangat bertenaga bahkan dalam skenario city car masa kini. Bagaimana tidak, output mencapai 100 PS diikuti momen puntir 127 Nm. Untuk versi 1.200 cc juga tidak dapat dipandang sebelah mata, sanggup mengail tenaga sampai 88 PS disertai torsi puncak 109 Nm. Konsumsi BBM sudah pasti irit dan pas di kantong. Terutama Honda Brio Satya karena memenuhi regulasi LCGC yang mewajibkan konsumsi BBM paling sedikit 20 km/liter.

Dengan output besar di balik tubuh mungil, Brio menyuguhkan sensasi berkendara menyenangkan. Apalagi, jok depan berwujud single piece tanpa headrest terpisah bak sebuah bucket seat. Disayangkan komposisi bangku depan ini membuat pandangan penumpang belakang cukup terganggu. Setidaknya Anda dapat menemukan posisi mengemudi ternyaman lewat tilt steering.

Ekspektasikan fitur jauh lebih sederhana dibanding kelengkapan city car masa kini. Jangan harap panel AC digital, sistem infotainment terbaik saja berupa head unit 2DIN. Tapi tidak perlu kecewa juga, lantaran sudah tersedia konektivitas eksternal berupa input AUX, port USB untuk iPod/iPhone, dan Bluetooth. Jangan khawatir, jika terasa kuno, ada beberapa cara mudah untuk meng-update mobil.

Terkait fitur keselamatan, Honda menyematkan komponen Dual SRS Airbag sebagai standar. Disokong pula oleh seatbelt pretensioner. Disayangkan ABS dan EBD belum diadopsi seluruh tipe. Peranti bantuan pengereman ini baru tersedia pada Brio tipe 1.2 bertransmisi otomatis alias non-Satya. (Krm/Odi)

Baca Juga: Panduan Beli Honda Brio Bekas 2016-2018, Kenali Harga dan Variannya