Akhir Hikayat VW Kodok
Volkswagen resmi mengakhiri produksi VW Beetle. Produsen asal Jerman itu, melakukan perpisahan di pabrik mereka yang berlokasi di Puebla, Meksiko. Unit terakhir Beetle yang populer disebut VW "kodok" oleh penggunanya di Indonesia itu, disambut dengan iringan lagu grup mariachi, disaksikan para pekerja pabrik, Rabu (10/7) waktu setempat.
Menurut CEO Volkswagen Group Amerika, Scott Keogh, sangat susah membayangkan merek VW tanpa sosok Beetle. “Suka atau tidak, waktu bagi Volkswagen Beetle sudah tiba. Mobil ini sudah menunaikan tugas dan perannya dengan sangat baik dalam melakukan evolusi pada brand VW."
Sementara Chief Executive Volkswagen Group, Hinrich Woebcken mengatakan, langkah berat dan sulit untuk mematikan VW Kodok ini harus diputuskan. “Kami saat ini fokus pengembangan produksi Volkswagen, yang kini sudah memasuki era mobil listrik dan kendaraan ramah lingkungan lainnya dengan dimensi lebih besar. Saya ‘tidak pernah berkata tidak pernah’ untuk melanjutkan produksinya. Bisa saja suatu saat dilanjutkan dengan model beetle yang baru. Karena VW Beetle yang ikonik sudah menjadi bagian hidup masyarakat seluruh dunia.
Dari pertama kali dikenalkan pada 1938, VW Beetle sudah terjual sekitar 21,5 juta unit di seluruh dunia. Terbanyak ada di Amerika, 5 juta unit dari generasi pertamanya dipasarkan. Mobil rakyat hasil gagasan Ferdinand Porsche dan Adolf Hitler, sukses menjadi pionir kendaraan ekonomis, mudah dirawat dan memiliki durabilitas yang terbukti selama lebih dari delapan dekade.
Generasi ketiga, mulai dikenalkan global pada 2011, dan selama 8 tahun sudah memproduksi 500.000 unit. Sedangkan generasi kedua diluncurkan 1998, dengan capaian produksi mencapai 1,2 juta unit selama 12 tahun dijual global. Sisanya merupakan capaian dari Volkswagen Beetle generasi pertama. Sayangnya beberapa tahun belakangan, penjualan Beetle terus menurun. Salah satunya pasar di Amerika Serikat yang mulai beralih ke mobil-mobil berukuran besar seperti crossover dan SUV.
Unit terakhir VW Beetle 2019 dengan warna Denim Blue, rencananya disimpan di museum Volkswagen di Puebla, Meksiko, bersama dengan sepasang VW Beetle yang menjadi unit terakhir di Amerika. Untuk menghormati produksi terakhir VW Beetle 2019, pabrik VW Puebla menghadirkan tema bertajuk “Gracias, Beetle.” Kalimat itu bisa diartikan sebagai bentuk ucapan dan rasa terima kasih terhadap sosok mobil yang paling populer di dunia. Bahkan hashtag #ByeByeBeetle sempat menjadi trending di beberapa media sosial di Meksiko.
Pasca dihentikan, pihak VW Group bakal memanfaatkan jalur produksi yang kosong untuk memproduksi sebuah crossover baru. Crossover baru itu diposisikan di bawah VW Tiguan. Dari kabar yang beredar, diprediksi bernama Volkswagen Tarek. (Bgx/Van)
Baca Juga: DFSK Siap Hadirkan Mobil Listrik Praktis di GIIAS 2019
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice