Akankah Mazda CX-9 Terbaru Segera Hadir Di Indonesia?

Jakarta: Kemarin, Mazda Motor Indonesia (MMI) membuat gaduh kantor Carbay karena seorang awak redaksi kami yang rajin bolak-balik mengecek pendaftaran tipe mobil di Kementrian Perindustrian mendapatkan bocoran baru dari manufaktur mobil asal Hiroshima, Jepang tersebut. Dikabarkan Mazda Motor Indonesia sedang mendaftarkan MX-5 untuk uji tipe. Setelah dicek, ternyata bukan hanya MX-5 yang sedang didaftarkan, disitu ada juga SUV flagship mereka, CX-9.

Nah, ini menarik karena CX-9 yang ada di Indonesia sudah tidak ada lagi di Jepang. Berganti model baru yang seperti Anda lihat fotonya, sangat menjanjikan dari segi desain eksterior maupun interior. Mungkinkah MMI sedang memproses generasi terbaru SUV mewah ini untuk masuk dan dipasarkan di Indonesia? Kemungkinan seperti itu.

Hal lain yang membuat kami yakin adalah, MMI tidak menjual satupun CX-9 selama tiga bulan pertama 2016, plus dua bulan terakhir di tahun 2015, meski mereka masih memajang mobil ini di situs resminya.

Baiklah, mari kita lihat seperti apa CX-9 yang baru ini. Sebagai generasi terbaru, CX-9 yang dirakit di Ujina Plant, Hiroshima ini mengusung banyak hal baru. Rasanya tidak perlu berpanjang lebar untuk menjelaskan desain eksteriornya karena seperti dikatakan tadi, desainnya patut diacungi dua jempol. Tema KODO: Soul of Motion yang selalu diusung terlihat jelas dengan guratan dan parasnya yang khas. Demikian juga dengan interiornya yang mampu menampung tujuh penumpang, telah berbalut kulit asli dengan sistem multimedia berkemampuan Mazda Connect.

Paling menarik dari SUV yang diperkenalkan di Los Angeles Auto Show 2015 lalu tersebut yaitu inilah mobil pertama di jajaran Mazda yang menggunakan mesin SKYACTIV-G 2.5T. Ya, huruf T itu menandakan adanya imbuhan alat bantu induksi turbocharger.

Mesin ini hanya mentargetkan dua hal: Torsi besar di putaran rendah, dan konsumsi BBM pada kondisi sebenarnya. Terdengar seperti karakter mesin diesel? Ya, tapi jangan lupa, ini mesin bensin. Menurut survey yang mereka lakukan, pengguna mobil jarang menggeber mobilnya melewati 3.000 rpm. Karena itu, Mazda berpikiran kenapa tidak sekalian dibuat saja torsi maksimal yang muncul di putaran rendah. Dengan torsi besar, mobil akan semakin ringan untuk dilajukan, dan efek lanjutannya adalah irit BBM. Torsi CX-9 mencapai 420 Nm pada 2.000 rpm. Cukup besar bukan?

Pertanyaan teknis kemudian muncul. Mesin SKYACTIV selalu memiliki kompresi tinggi. Lantas bagaimana jadinya kalau dipasang turbocharger yang menghruskan kompresi yang rendah. Jawabannya adalah untuk 2.5T, rasio kompresinya diturunkan hingga 10,5:1. Itupun cukup luar biasa karena masih terhitung tinggi. Belum lagi turbocharger dengan teknologi tekanan bervariable ini mampu menghasilkan boost hingga 1,1 psi.

Bagaimana mereka mencapai prestasi itu, sepertinya kami harus bertanya langsung saat CX-9 terbaru ini (kalau jadi) diperkenalkan di pasar Indonesia.

Baca Juga: Mazda MX-5 Bersiap Hadir Di Indonesia