Akankah Layanan Digital Jadi The New Normal Usai Pandemi COVID-19?
Gerak masyarakat yang terbatas akibat pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi industri otomotif. Pabrikan perlu mencari strategi memenuhi kebutuhan pelanggan, sekaligus menjaga usaha tetap berjalan. Pemanfaatan platform digital dan upaya jemput bola pun dilakukan. Berbagai program dibuat, untuk tetap melayani konsumen. Hal itu menimbulkan pertanyaan. Apakah tren ini berlanjut setelah pandemi?
Dalam sesi Live Interview bersama OTO, Toyota membenarkan adanya pergeseran gaya berbisnis. Bila sebelumnya kebanyakan pelanggan mendatangi diler untuk membeli unit. Kini dapat mengakses secara digital atau menghubungi tenaga penjual lewat perangkat komunikasi. Fasilitas lain seperti test drive yang sangat dibutuhkan untuk mengenal produk lebih detail, ikut ditransformasi. Pelanggan bisa melakukan janji temu di rumah, kemudian unit diantar tim sales.
Perubahan juga terjadi pada layanan perawatan. Beragam produk sebut saja home service, delivery service atau pick-up service yang tersedia sejak lama, semakin digalakkan dan diminati. Konsumen tak perlu lagi keluar dari kediaman untuk mendatangi diler atau bengkel, sehingga keselamatan terjaga. Tak menutup kemungkinan, ini menjadi tren ke depannya, lantaran banyak kemudahan dan kepraktisan ditawarkan.
“Wabah ini memang akan mengubah banyak hal. Kami melihat semua tetap berjalan. Yang beli tetap beli mobil, yang merawat tetap merawat mobil. Cuma caranya berbeda. Ke depannya tak menutup kemungkinan akan ada yang namanya "new normal". Sudah diaplikasikan di semua dier, tujuannya agar tidak kumpul, terus menyebarkan penyakit,” jelas Dimas Aska, Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM).
Baca Juga: Perubahan Tren Mobilitas Perkotaan Pasca COVID-19, Bersepeda jadi Solusi?
Hal senada dikatakan Fedy Dwi Parileksono, Head of PR and Media Communication Mazda Indonesia, PT Eurokars Motor Indonesia. Dalam kondisi saat ini, penjualan maupun pelayanan lewat digital paling diandalkan. Makanya, kampanye untuk mengenalkannya lebih luas terus dilaksanakan. Walau begitu, aktivitas offline tak berarti ditinggalkan, seperti pameran otomotif atau membuka diler. Pasalnya, kegiatan itu mampu meninggalkan kesan di pikiran pelanggan, karena dapat melihat unit secara langsung. Selain itu, masih ada beberapa konsumen yang masih meminati cara lama.
“COVID-19 ini memang mengubah total gaya hidup. Tak bisa dipungkiri, yang bisa bergerak saat ini penjualan lewat digital. Tapi tak meninggalkan offline juga, tetap harus support,” jelas Fedy.
Lebih lanjut, Dimas mengungkapkan ke depannya, bakal ada kolaborasi dari "new normal" dengan gaya tradisional. Toh semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. “Step by step akan terus berjalan, melihat kebutuhan di beberapa daerah lain. Mungkin akan mengombinasikan antara digital dengan yang biasa. Karena jangan lupa masih ada kebutuhan secara fisik. Baik fisik datang ke bengkel, atau dilayani untuk perawatan,” terangnya. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Toyota Permudah Konsumen Akses Layanan Lewat Banyak Platform Digital
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice