Airlangga Hartarto: Peran Industri Otomotif Penting Terhadap Ekonomi Nasional
Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 digelar 31 Maret – 10 April. Bukan sekedar pameran otomotif biasa, IIMS 2022 menjadi panggung pertunjukkan bagi lahirnya sejumlah kendaraan listrik.
KEY TAKEAWAYS
Kontribusi industri otomotif
Sektor ini juga menyumbang 5 juta lapangan pekerjaan atau sekitar 35 persen dari kue ekonomi.Hyundai meluncurkan Ioniq 5, mobil listrik pertama yang lahir di Indonesia. Meski belum menjabarkan berapa harganya, namun Hyundai Indonesia telah membuka pemesanan dan pengunjung pameran bisa mencoba langsung electrified vehicle (EV) buatan produsen mobil asal Korea Selatan itu.
Toyota juga mengejutkan publik dengan menampilkan Kijang Innova bertenaga listrik. Bukan hybrid, Innova yang tampil di IIMS 2022 membuang nol emisi dan tak meminum bensin setetespun.
Masih banyak lagi kendaraan listrik yang melantai di IIMS 2022. Sebut saja DFSK Seres SF5, unjuk diri sketsa mobil listrik perkotaan Wuling GSEV, hingga Chery Omoda 5 yang sekaligus meresmikan hadir kembalinya brand Chery di Indonesia.
Masih banyak lagi mobil baru yang meluncur di IIMS 2022. Misalnya, Suzuki XL7 Alpha FF, debut perdana ke publik compact crossover Honda HR-V sampai pengumuman harga sedan 4-pintu MG 5 GT.
Semua ini seolah menjadi secercah cahaya cerah di ujung jalan yang gelap. Ya, pada 2019 Indonesia mencatat angka penjualan mobil 1.026.921 unit. Tahun berikutnya pandemi menghantam dan imbasnya sektor otomotif salah satu yang paling parah terkena dampak.
Penjualan mobil tahun 2020 hanya sebanyak 578.327 unit atau anjlok 44,7 persen dibanding sebelumnya. Tahun lalu, penjualan kembali meningkat. Penjualan mobil 2021 mencapai 887.200 unit melonjak 67 persen. Peningkatan ini sedikit banyak didukung oleh sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti relaksasi PPnBM.
Meski telah mengalami peningkatan, tetapi industri otomotif belum menyentuh kembali tingkat yang sama seperti sebelum pandemi. Pemerintah Republik Indonesia memang menaruh perhatian yang cukup besar di sektor otomotif.
“Industri otomotif berkontribusi 20 persen dari sektor non migas yang berkontribusi 18 persen terhadap GDP (Gross Domestic Product) atau sekitar Rp 700 triliun kontribusinya,” jelas Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada acara CEO Intimate Sharing Session with Airlangga Hartarto yang berlangsung pada hari ini (31/3) di Ballroom 3 Jakarta International Expo.
“Sektor ini juga menyumbang 5 juta lapangan pekerjaan atau sekitar 35 persen dari kue ekonomi. Bukan cuma itu peran industri manufaktur juga sangat penting, contohnya bengkel. Tidak ada bengkel kalo tidak ada industri manufakturnya,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Pertumbuhan jumlah kendaraan punya tantangan lain, salah satunya emisi. Makanya Pemerintah RI juga menyiapkan peta jalan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Indonesia.
“Kami berharap pada 2030 ada 200 ribu kendaraan listrik di Indonesia. Targetnya net carbon emission bisa berkurang 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan dukungan internasional. Kenapa butuh dukungan internasional? Karena dibutuhkan pendanaan sekitar $100 miliar pertahun untuk menyelesaikan masalah emisi karbon ini,” Airlangga menuturkan.
Produsen kendaraan di Indonesia didorong untuk segera beralih ke kendaraan listrik. Harapannya bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga menjadi basis produksi regional.
“Pemerintah melihat Indonesia punya competitive advantage di sektor ini. Misalnya kerjasama internasional Indonesia dengan Australia IA-CEPA. Kebijakan ini memberikan kemudahan pelaku industri untuk ekspor ke Australia termasuk ekspor kendaraan. Karena di Australia industri otomotifnya tidak besar,” kata Airlangga.
Lebih jauh Airlangga menilai kualitas produk Indonesia saat ini sudah diakui dunia “Dulu kita banyak ekspor berbasis komoditas, sekarang sudah produk jadi,” jelasnya.
Meski begitu, Airlangga mengatakan kalau tantangan perekonomian ke depannya tidak akan mudah. “Banyak negara yang sudah mulai protektif. Misalnya mengurangi impor dengan menerapkan kebijakan yang ketat,” tutupnya. (RS)
Baca juga: IIMS 2022: Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Sudah Bisa Dipesan, Berapa Harganya?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice