Ada Pajak Emisi Mulai Bulan Depan, Harga Mobil Kemungkinan Akan Naik
Bulan depan, aturan lama tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan berganti dengan perhitungan pajak berdasarkan emisi. Aturan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang kendaraan kena PPnBM yang diundangkan pada 16 Oktober 2019 dan berlaku pada 16 Oktober 2021 mendatang.
Selain mengubah aturan yang sudah lama ada, pemerintah juga merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2021 yang isinya mengubah tarif PPnBM khusus kendaraan plug-in hybrid, fuel cell, hingga murni listrik. Ini membuat penetapan harga kendaraan berubah, ada yang naik juga ada yang turun terkait teknologi emisi yang digunakan.
Agen pemegang merek (APM) saat ini tengah mempersiapkan perubahan yang akan terjadi saat peraturan ini berlaku bulan depan. “Sedang kami persiapkan dan hitung. Pastinya ada yang naik, turun juga tetap harganya,” ucap Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy saat dihubungi redaksi Oto.com.
Para tenaga penjual di lapangan juga terus menawarkan model-model yang akan berubah naik harganya untuk segera dibeli oleh konsumen. Dari bocoran yang didapatkan tim redaksi Oto.com, model populer Toyota seperti Avanza, Rush, Innova, serta model LCGC akan mengalami kenaikan harga.
“Beberapa model sudah diperkirakan akan naik dengan aturan pajak baru bulan depan. Memang ada yang turun seperti model hybrid dan sedan, tapi saat ini kita coba menghabiskan stok unit sebelum berubah bulan depan,” ucap salah satu tenaga penjual Toyota.
Dari bocoran yang didapat, model seperti Avanza harganya akan naik kurang lebih Rp 7,5 jutaan, LCGC seperti Calya dan Agya naik Rp 3,5 jutaan, SUV Rush dan Raize naik Rp 8,5 jutaan. Selain itu model Yaris naik Rp 10,5 jutaan, Innova bensin naik Rp 12 jutaan dan Alphard Vellfire diperkirakan naik Rp 38 jutaan.
Tapi ada juga model yang turun harga, seperti model sedan karena pajak sudah tidak dihitung dari bentuknya. Dari bocoran, model Vios bisa turun sekitar Rp 30 jutaan, Corolla bensin turun sekitar Rp 58 jutaan, Corolla Hybrid turun Rp 88 jutaan. Masih ada Camry bensin yang turun sekitar Rp 57 jutaan, Camry Hybrid turun sekitar Rp 130 jutaan dan Fortuner bensin juga penggerak 4x4 turun sekitar Rp 50 jutaan sampai Rp 56 jutaan.
Baca juga: Bulan Depan Pajak Emisi Mulai Berlaku, Ini Mekanisme Peraturannya
Perhitungan Pajak
Tentu ini bisa jadi kabar baik bagi calon konsumen yang sudah lama mengidam-idamkan model sedan atau hybrid dan penggerak 4x4 di rumahnya. Perhitungan pajak emisi ini membuat semua jenis mobil yang mesinnya di bawah 3.000 cc terkena PPnBM sebesar 15 persen bila tingkat efisiensi bahan bakarnya mencapai 15,5 kilometer per liter atau emisi CO2 di bawah 150 gram.
Bila mobil dengan mesin di bawah 3.000 cc efisiensinya hanya sanggup di rengan 11,5 sampai 15,5 km per liter dengan emisi CO2 15-200 gram per kilometer, maka dikenakan PPnBM 20 persen.
Jika mobil dibawah 3.000 cc tingkat efisiensi bahan bakarnya hanya sanggup 9,3 sampai 11,5 kilometer per liter atau emisi CO2 200-250 gram per liter, dikenakan 25 persen PPnBM. Lalu pajak PPnBM 40 persen dikenakan bila mobil di bawah 3.000 cc konsumsi bahan bakarnya kurang dari 9,3 kilometer per liter atau CO2 lebih dari 250 gram per kilometer.
Khusus mobil bermesin 3.000 cc sampai 4.000 cc dikenakan PPnBM mulai dari 40 persen hingga 70 persen. Mobil di atas 4.000 cc akan kena tarif PPnBM 95 persen.
Baca juga: Honda Siapkan 23 Dealer dengan Fasilitas Uji Emisi Gratis, Ini Lokasinya
Aturan untuk mobil listrik dan hybrid juga berubah. PPnBM sebesar 15 persen dikenakan untuk mobil full hybrid bermesin maksimal 3.000 cc naik dari hanya 13 ⅓ persen menjadi 40 persen dari harga jual. Syaratnya efisiensi bahan bakar lebih dari 23 kilometer per liter atau CO2 kurang dari 100 gram per kilometer.
PPnBM 15 persen untuk mobil full hybrid maksimal 3.000 cc dari 33 ⅓ persen menjadi 46 ⅔ persen dari harga jual. Syaratnya efisiensi bahan bakar mencapai 18,4 km per liter sampai 23 km per liter dengan emisi CO2 mulai dari 100 gram hingga 125 gram per kilometer.
Jika Anda ingin membeli mobil listrik murni dan fuel cell, pajaknya 0 persen dari harga jual. Sebelumnya ada syarat konsumsi bahan bakar setara dengan lebih dari 28 kilometer per liter atau tingkat CO2 sampai 100 gram per kilometer. Sementara mobil plug in hybrid mendapatkan PPnBM 33 1/3 persen dari harga jual. Syaratnya efisiensi bahan bakar lebih dari 28 kilometer per liter atau CO2 maksimal 100 gram per kilometer.
Menarik melihat perubahan skema harga kendaraan bulan depan. Pastinya perhitungan beberapa model juga membutuhkan detail yang lengkap sebab masih mendapatkan aturan diskon PPnBM sampai akhir 2021. (Sta/Raju)
Grafis: pemrovdkijakarta
Baca juga: Awas, Denda Parkir untuk Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Segera Berlaku
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice