6 Tips Menjaga Kualitas Udara Dalam Kabin Mobil
Menjaga kualitas udara dalam kabin perlu dilakukan. Soalnya, kotoran bisa saja masuk ke dalam kabin, yang biasanya memiliki sirkulasi tertutup. Hal itu membahayakan bila dibiarkan, karena penumpang berisiko menghirupnya. Sebenarnya, ini bukanlah tindakan sulit. Berikut beberapa trik dan tips dari PT Primes Asia, distributor resmi Ferrox di Indonesia.
1. Hindari sering membuka jendela dan merokok
Kedua tindakan ini dapat menurunkan kualitas udara dalam kabin. Sering membuka jendela, mengizinkan udara kotor dari luar masuk ke dalam. Apalagi bila pengemudi atau penumpang lainnya merokok. Bahan kimia dalam asap rokok atau kotoran dari luar, bisa saja masuk dan menempel di interior dan ke sistem pendingin kabin atau evaporator. Bila sampai terjadi, jamur dan alga bisa terbentuk, sehingga menghasilkan bau yang tak sebab.
“Pertama tentu tidak merokok dalam kabin. Jangan sering-sering membuka jendela, apalagi saat berkendara di tengah kemacetan,” ucap Andy Hasten, Sales Manager PT Primes Asia dalam pesan elektronik yang diterima Oto.com (08/07).
2. Hindari memasang parfum mobil
Pengharum kabin memang dapat menghilangkan bau tak sedap. Tapi tahukah Anda ternyata hal ini justru bisa menjadi penyebab munculnya bau itu? Kasusnya mirip dengan kotoran dari luar dan merokok. Parfum yang ditempatkan pada kisi-kisi AC (Air Conditioner) khususnya, berisiko masuk ke dalam evaporator. Nantinya ia berubah menjadi embun, kemudian alga dan jamur muncul menghasilkan bau mengganggu.
“Tidak dianjurkan pakai parfum. Dari hasil studi, wangi parfum bisa mengganggu saluran AC,” terangnya.
3. Rutin membersihkan kabin
Bayangkan makanan atau minuman yang tumpah, kemudian tidak dibersihkan dalam waktu yang lama. Ini bisa penyebab munculnya bau tak sedap. Karena itu, bersihkan kabin secara rutin. Bila perlu lakukan detailing, agar lebih menyeluruh. Soalnya risiko remahan makanan terselip di sela-sela kursi atau area yang tak terlihat bisa saja terjadi.
"Detailing atau salon mobil bisa bikin bersih, tapi perlu diingat ini hanya sebagian langkah untuk menjaga kualitas udara dalam kabin," terangnya.
5. Lakukan perawatan sistem pendingin kabin berkala
Rutin melakukan servis sistem pendingin kabin perlu dilaksanakan. Tak hanya untuk menjaga kualitas udara, tapi juga ketahanan perangkat itu. Periode yang direkomendasikan, tiap 10 ribu km atau sesuai jadwal servis mesin. Selain itu, cobalah untuk memeriksa filter kabin yang terpasang di dalam blower mobil. Beberapa kendaraan modern sudah mengaplikasikannya. Namun, model yang digunakan biasanya terbuat dari busa atau kertas yang tidak bisa dibersihkan, alias harus diganti baru.
"Jika mobil masuk bengkel dan servis bagian AC, alias evaporator dan salurannya, pihak bengkel pasti menganjurkan untuk mengganti filter AC juga sekalian. Agar udara AC tetap dingin dan bersih," jelasnya.
6. Ganti filer kabin yang lebih andal
Ukuran kotoran beragam, paling kecil yang diketahui 2,5 micrometer (mikron) atau kurang lebih 3 persen dari diameter rambut manusia. Beberapa filter kabin sayangnya tak bisa menyaring kotoran ini. Maka itu, perlu ada penggantian. Salah satu merek yang menarik untuk dipakai adalah Ferrox PM2.5. Ia dibuat menggunakan bahan Double-sided Zorflex Carbon Fibre Composite dan diaplikasikan dengan teknologi Electrostatic Spraying. Perangkat ini secara aktif menyaring partikel 2,5 mikron, sekaligus bau tak sedap. Menariknya, tak seperti filter busa atau kertas yang harus diganti bila sudah terlalu kotor, Ferrox PM2.5 dapat dibersihkan menggunakan air. Setidaknya dibutuhkan waktu selama setahun atau 15 ribu km, sebelum penggantian karena material karbon yang mulai habis. (ADV)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice