Pilihan Naked Bike, Yamaha XSR 155 atau Suzuki GSX150 Bandit?
Di Indonesia, banyak sekali pilihan naked bike bermesin 150 cc. Pendatang baru seperti Yamaha XSR 155 membuat ramai persaingan. Ia siap melawan pemain lama yang lebih dulu lahir, salah satunya Suzuki GSX150 Bandit. Bila dibandingkan, manakah yang lebih unggul?
Masing-masing pabrikan memproduksi motor naked dengan beberapa keunggulan tersendiri. Yamaha XSR 155 tampil sebagai kuda besi bernuansa retro, namun dilengkapi dengan teknologi modern. Sementara Suzuki GSX150 Bandit menawarkan sensasi kenyamanan dan kepraktisan dalam berkendara.
Perbandingan Teknis
Untuk jantung mekanis GSX150 Bandit, mengusung mesin satu silinder 4-Stroke 4-valve DOHC, berkubikasi 149,16 cc. Mesin itu serupa dengan saudaranya GSX-R150 dan GSX-S150 yang berkarakter overbore. Cirinya memiliki tarikan lebih halus di putaran bawah, dan tenaga baru keluar di putaran atas. Tenaga maksimum dihembuskan sebesar 18,9 hp pada 10.500 rpm serta torsi 14 Nm di putaran 9.000 rpm.
Sementara XSR 155 punya tenaga dan akselerasi mumpuni. Wajar karena menggendong mesin lebih besar. Dibekali jantung pacu 155 cc 4-katup SOHC berpendingin cairan (Liquid Cooled) dan dibubuhi teknologi VVA. Daya maksimal dihasilkan 19 hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm di putaran 8.500 rpm. Motor baru Yamaha ini lebih unggul di putaran bawah hingga menengah. Selain itu, penyalur daya dengan transimisi manual 6 percepatannya mendapat dukungan assist & slipper clutch. Bisa meringankan kerja kopling agar perpindahan gigi lebih mulus dan melesat cepat.
GSX150 Bandit pakai tipe rangka yang sama dengan saudaranya. Hanya saja ada perbedaan ketinggian di bagian sub-frame. Ia lebih rendah dan diklaim lebih nyaman untuk ditunggangi, baik oleh pengemudi maupun penumpang. Maka itu, sangat cocok untuk berkendara jarak jauh.
Baca Juga: Menimbang Kepraktisan Mobilitas Harian, Pilih Honda CRF150L atau CBR150R?
Lawannya pakai model sasis andalan Deltabox. Rangka jenis ini diklaim bersifat lebih kaku dan mampu meningkatkan stabilitas berkendara. Penggunaan Deltabox juga sangat cocok, karena motor jadi lebih padat dan cenderung sporty.
Nyaman Mana?
Total panjang keseluruhan Bandit 2.000 mm, lebar 745 mm, tinggi 1.035 mm. Meski terlihat padat, ia lebih ramping dibanding kompetitornya. Berefek pada kelincahan dan kepercayaan diri pengendaranya saat berada di tengah kemacetan. Didukung pula jarak sumbu roda 1.300 mm dan jarak dari tanah 150 mm, membuat posisi kaki pengendara lebih nyaman karena sangat pas untuk postur tubuh orang Indonesia.
Sementara XSR 155 punya dimensi lebih bongsor, tercatat 2.000 x 805 x 1.080 mm (PxLxT). Sumbu rodanya 1.330 mm dan ground clearancenya 170 mm. Tinggi tempat duduk 810 mm, sama seperti MT-15. Walau model ini lumayan tinggi, tapi tidak menghilangkan kesan nyaman saat berkendara dengannya.
Karena berkonsep motor turing, naked bike entry level suzuki pakai jok model tandem. Ukurannya 101,2 cm dan didukung alas busa empuk. Tentu memberikan kenyaman saat berkendara jarak jauh. Pesaingnya juga gunakan tipe kursi yang sama tapi tampilannya mengusung gaya Heritage. Bentuknya tipis memanjang dengan pola garis-garis tegas. Tersedia warna coklat atau hitam.
Bandit disokong kaki-kaki mumpuni, jenis teleskopik di bagian depan dan monoshock di belakang. Penggunaan model itu cukup memberikan daya redam getaran yang baik, sehingga pengendara merasa nyaman ketika melewati medan tidak rata. Lawannya mengandalkan suspensi up side down di depan, yang memiliki performa lebih baik ketimbang suspensi biasa. Belakangnya pakai banana arm yang terbuat dari bahan alumunium. Selain menambah kesan sporty, penggunaannya juga bisa mengurangi bobot motor.
Ukuran kulit bundar, Bandit mengandalkan 90/80-17 di depan dan 130/70-17 di belakang. Pengereman sudah cakram di depan maupun belakang. Depan pakai petal disc brake berdiameter lebar yang dijepit kaliper 2 piston, belakang dikawal kaliper 1 piston. Bobotnya lebih ringan dibanding sang lawan, cuma 135 kg.
Sementara si naked bike retro Yamaha punya pelek dan ban lebih lebar. Depannya 2,75 inci dengan lingkar pelek 17 inci yang dibungkus ban 110/70. Belakang 4 inci dengan diameter sama dan dibalut ban 140/70. Kulit bundarnya pakai tipe dual purpose tubeless, selaras dengan tampilannya. Pengereman juga sudah cakram di depan maupun belakang.
Siapa Paling Lengkap?
Eksterior naked bike Suzuki cukup gagah dan modern. Bagian depan mengusung konsep lampu bergaya sporty disertai teknologi lampu LED. Tangki bahan bakar dan shroud didesain agresif dengan lekukan tajam. Lawannya bernuansa klasik tetapi sudah dibenamkan teknologi modern. Bentuk headlamp model bulat dan di dalamnya sudah dilengkapi multi-reflektor serta lampu Daytime Running Light atau DRL. Teknologinya pun sudah Light Emitting Diode. Terdapat pula logo XSR di bagian tengah lampu.
Untuk bagian belakang, stoplamp bandit 150 punya ciri khas desain modern. Ditambah dengan knalpot besar menjulang ke atas, membuat kesan motor turing pun semakin kuat. Sedang buntut si sport heritage dirancang minimalis. Posisi stoplampnya berada di ujung jok dengan menempel di bagian bodi belakang. Knalpot besar, selaras dengan bodinya.
Panel instrumen si Bandit 150 cukup informatif dan lengkap. Diisi dengan kecepatan, RPM, jarak tempuh keseluruhan, jam digital dan panel indikator bahan bakar. Bagian samping kanan maupun kiri pada layar LCD juga terdapat beberapa lampu indikator. Seperti sinyal belok, lampu netral, indikator lampu bahan bakar, lampu indikator kerusakan, dan lampu utama (lampu jarak jauh). Spidometer sudah full digital dan ditambah gear shift. Fitur itu berguna untuk memberi tahu pengendara kapan waktu yang tepat untuk pindah gigi.
Meski berdandan klasik, XSR 155 punya fitur yang mengikuti tren sekarang. Spidometernya memang dibungkus dengan cover bundar ala motor jadul, tapi berbagai informasi mengenai motor tersaji dalam bentuk layar full digital. Isinya lengkap, ada spidometer, takometer model bar graph, odometer, trip meter, fuel meter dan indikator posisi gigi. Semua tersaji dalam satu panel, begitu kompak dan informatif. Sehingga, membuat pengendara lebih mudah dalam memahami kondisi motor saat dikendarai.
Kemudian si Bandit sudah dibekali easy start system yang memudahkan pengendara untuk menyalakan motor dengan sekali tekan. Serta shuttered key system/penutup magnet demi memastikan keamanan motor. Rumah kunci model itu juga diadopsi oleh XSR 155.
Harga dan Simpulan
Dari segi harga terpaut cukup jauh, yakni Rp 9 jutaan. Yamaha XSR 155 dijual Rp 36,580 juta, sementara Suzuki GSX150 Bandit dilego Rp 26,9 juta. Masing-masing ditawarkan dalam satu varian, tapi naked bike dari pabrikan logo ‘S’ punya pilihan warna lebih banyak. Sekarang pilihannya tergantung pada Anda, bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Sebab, mereka punya keunggulan dan juga kekurangan tersendiri. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Bujuk Rayu Tiga Motor Mungil: Honda Monkey, Kawasaki KSR Pro dan Z125 Pro
Komparasi Yamaha XSR 155 vs Suzuki GSX 150 Bandit
Model Motor Yamaha
Promo Yamaha XSR 155, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Yamaha
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha XSR 155 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
155
|
1170
|
373
|
1170
|
1200
|
Tenaga Maksimal
19
|
110
|
42.91
|
110
|
78
|
Kategori
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Electric
|
Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Cakram Ganda
|
Disc
|
Cakram Ganda
|
Disc
|
|
Tren Cafe Racer
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Yamaha XSR 155 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian