Minat Skutik Mewah dengan Harga Ratusan Juta? Ini 4 Pilihannya
Indonesia jadi pasar skutik yang sangat menarik. Tak hanya soal luas pasar tapi juga dominasi skutik yang sangat besar. Ragam model dan rentang harga ditawarkan. Bahkan bagian sebagian orang, skutik tak melulu soal transportasi harian. Sebagian kelompok menginginkan roda dua otomatisnya bisa dipakai bergaya, atau bahkan mencari performa. Karena itu, pabrikan motor mulai melirik segmen ini. Baik yang berasal dari Eropa maupun Jepang. Berikut kami rangkum, empat pilihan skuter mewah yang ada di Indonesia.
BMW C 400 X
BMW Motorrad sudah lama punya skuter bongsor nan mewah. Tapi inilah yang paling baru sekaligus nyentrik. Desain C 400 X boxy di berbagai sisi dan futuristik. Uniknya lagi, aksesori adventure banyak menempel memancarkan aura maskulin. Lihat saja windshield yang membentang cukup tinggi. Plus desain headlight yang agak mirip GS series. Tapi jangan disalahartikan, ia tak bisa diajak bermain ke tanah ekstrem.
Pemanja mata saat mengendara, berasal dari layar TFT 6,5 inci berbentuk kotak. Isinya berderet fitur lengkap. Selain informasi mengenai kondisi motor, ada pula koneksi gawai dengan bluetooth. Sehingga monitor itu sanggup memainkan musik, digunakan untuk telepon (dengan koneksi earphone helm) serta navigasi.
Jangan kira jantung pacu yang ditanam berkonfigurasi boxer. Ia memakai mesin satu silinder berkapasitas 350 cc dengan ukuran diameter dan langkah 80 x 69,6 mm. Alhasil, jumlah tenaga yang diproduksi maksimal sebesar 34 hp di 7.500 rpm dan torsi 35 Nm pada 6.000 rpm. Ya, karena overbore, agresivitas motor terasa di putaran cukup tinggi. Selain itu, kompresinya lumayan padat di rasio 11,5:1 dan mewajibkannya minum bensin beroktan 95 (Pertamax Plus).
Laju maksimalnya terbatas hingga 139 kpj saja. Walau begitu, perangkat penahan motor tak main-main. Dua discbrake 265mm di depan siap bekerja dengan jepitan kaliper empat piston masing-masing. Sementara di belakang hanya satu, dengan ukuran yang sama persis serta kaliper satu piston. Untuk mengambilnya dari diler BMW Motorrad, bisa ditebus dengan uang sebanyak Rp 259 juta. Jangan lupa, ditambah pajak dan biaya lainnya, karena nominal itu dalam kondisi off the road.
Baca juga: 5 Pilihan Naked Sport dengan Harga di Bawah Rp 30 Juta, Mana Paling Oke?
BMW C 400 GT
BMW C 400 GT memiliki desain dan karakter body Tourer. Dirancang khusus untuk pengendara yang senang turing jarak jauh. Ini ditunjang oleh lampu depan yang terdiri dari 4 buah LED terpasang sejajar, kaca depan lebih lebar dan tinggi. Desain jok dengan lumbar lebih tinggi untuk menopang punggung pengendara, bentuk handlebar lebih lebar serta footboard lebih panjang, membuat berkendara jarak jauh lebih nyaman.
Bukan hanya untuk pengendara, kenyamanan penumpang BMW C 400 GT juga diutamakan. Footboard panjang dibuat menyatu dengan desain bodi. Lampu belakang juga sudah mengaplikasikan LED, desainnya menyatu bodi, lebih lebar dari C 400 X dan menggunakan mika bening.
Fitur dan teknologi canggih tentu serupa dengan saudaranya. C 400 GT dibekali Flex Case untuk menambah kapasitas bagasi di bawah jok saat parkir, sistem keyless ride. Juga teknologi BMW Connectivity, yang terdiri dari layar display 6,5 inci dan multi controller. BMW Connectivity, dioperasikan via apps, bisa di-download secara gratis, baik untuk iOS di App store maupun Google Play untuk Android. BMW Motorrad Connectivity, juga memungkinkan pengendara untuk menyambungkan smartphone dengan motor dan helm via konektivitas Bluetooth.
BMW Motorrad membekali C400 GT dengan mesin piston tunggal berkapasitas 350 cc. Dilengkapi dengan empat katup pada silinder, tenaganya 34,4 ps saat mesin menyentuh 7.500 rpm. Torsinya memuncak pada 6.000 rpm dengan angka 35 Nm. Terlihat biasa saja memang untuk sebuah skuter gambot, tapi cukup untuk melaju kencang saat turing. Untuk meneruskan daya, transmisi CVT dengan kopling sentrifugal kering dipasangkan. Dan rasanya tidak perlu dibahas lagi seperti apa kinerja CVT pada motor. Halus. Seperti beberapa mesin BMW konfigurasi tegak lainnya, mesin ini dibuat oleh perusahaan Loncin Motors di Cina. Tapi tentunya sudah mengikuti standar tinggi BMW. Untuk harga tercatat Rp 279 juta off-the-road.
Yamaha TMax DX
Inilah keluarga Maxi Yamaha terbesar, Yamaha TMax DX. Bodinya sangat bongsor baik dilihat dari sisi manapun. Kalau desain NMax dan XMax cenderung mengotak, si besar lebih memilih guratan membulat, terutama fascianya. Walau begitu tak membuatnya kehilangan tampang intimidatif. Dua headlight terpisah diposisikan seperti muka yang sedang kerung.
Fitur dan tampilan panel instrumen tak kalah menarik. Dua jarum mekanik menyajikan informasi kecepatan dan putaran mesin. Sementara layar digital di tengah menunjukkan hal semacam fuel gauge, suhu, trip meter dan indikator lainnya. Adanya cruise control, juga menambah kenyamanan berkendara. Kalau sudah di atas 50 kpj, fitur ini bisa langsung diaktifkan. Adapun pilihan karakter mengendara yang terbagi dua. Opsi T untuk mengendara santai dan S berartikan sporty riding. Windshield di depan juga canggih, pengoperasiannya cukup via tombol di stang saja.
Amunisi yang disiapkan Yamaha lebih menarik dari milik BMW tadi. Mereka mengisi TMax dengan mesin dua silinder segaris berkubikasi 530 cc. Racikan diameter dan langkahnya sebesar 68 x 73 mm per silinder. Hasilnya, torsi melimpah sebesar 53 Nm/5.250 rpm dan tenaga maksimalnya 45.3 hp/6.750 rpm. Nantinya seluruh output itu disalurkan ke roda belakang pakai transmisi CVT. Tertarik? Coba cek rekening Anda dulu. Kalau sudah terkumpul Rp 319 juta, langsung saja transfer ke diler Yamaha terdekat. Harga itu sudah termasuk pajak dan lain-lain alias OTR.
Baca juga: Amunisi All New Honda CB150R Streetfire Vs Yamaha MT-15 dan Suzuki GSX-S150
Honda X-ADV
Dari dua motor tadi, Honda X-ADV yang paling menarik. Honda membuat sebuah skuter dengan DNA motor dual purpose. Konsumen yang ingin roda dua adventure dengan kepraktisan skuter bisa meminang yang satu ini. Keren? Sudah pasti. Desain motor mudah sekali menyita perhatian siapapun yang melihatnya.
Walaupun diiming-iming ground clearance tinggi (162 mm), posisi mulut knalpot di atas, serta ban semi pacul, jangan siksa motor ini terlalu jauh. Ya, kalau hanya tanah kering, genangan kecil dan medan non aspal yang cenderung ringan masih aman. Tapi kalau memasukkannya ke jalur offroad terlalu ekstrem, ia tak disiapkan untuk itu.
Bicara fitur, banyak yang menarik darinya. Mulai dari HSTC (Honda Selectable Torque Control). Fitur ini bekerja untuk mengatur torsi yang tersalur ke roda belakang. Ini bisa disesuaikan pada beberapa level. Lalu ada pula mode berkendara (D dan S). Dalam mode sport, ada lagi sub-level yang bisa dipilih, salah satunya mode manual. Selain itu, ada juga G-Switch. Tombol itu perlu diaktifkan saat melalui medan dengan permukaan kerikil atau tanah. Selain fasilitas mengendara, tampilan instrumen juga sudah canggih. Layar digital berukuran besar sanggup menyajikan informasi yang sangat lengkap, menunjang kebutuhan perjalanan jauh.
Soal jantung pacu yang ditanam, lebih buas dari dua motor sebelumnya. Bersemayam mesin dua silinder segaris, berkubikasi bersih 745 cc PGM-Fi. Ukuran silindernya dibuat overstroke (77x80mm) guna mencapai torsi besar di putaran rendah. Ya, tenaga 54 hp bisa diraih di 6.250 rpm dan torsi puncak sebesar 68 Nm mulai dari rentang 4.750 rpm. Terakhir, yang membuatnya beda dari skuter lain, ia mengadopsi transmisi otomatis konvensional 6-speed dengan dua kopling (DCT). Nah, urusan harga, tak menyenangkan. Uang sebanyak Rp 450 juta perlu dikeluarkan untuk motor keren satu ini. (Hlm/Raju)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature