5 Motor Jadul yang Pamornya Naik di Tahun Ini, Cocok untuk Dikoleksi
Bukan cuma model baru saja, konsumen di Indonesia juga gemar berburu motor jadul atau lawas. Apalagi jika unitnya memiliki sejarah panjang di industri roda dua Tanah Air. Alasan lain motor jadul masih dibeli karena populasinya tak banyak sehingga punya kebanggaan tersendiri untuk memilikinya.
Motor lawas yang jadi incaran para kolektor harganya bisa meroket tinggi. Bahkan, ada yang banderolnya mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah.
OTO.com coba merangkum motor-motor jadul yang ada di Indonesia dan akan mendeskripsikan secara lengkap 5 motor klasik yang jadi buruan para kolektor. Sesuai tren 2021, di bawah ini adalah daftar motor klasik bermesin 2-tak maupun 4-tak yang juga bisa Anda pertimbangkan.
Yamaha Mio Sporty
Pada medio 2003-2008, Yamaha Indonesia panen penjualan berkat produk matiknya Yamaha Mio Sporty. Memang bukan jadi matik pertama di industri roda dua domestik, tapi saat itu kiblat dari motor bertransmisi otomatik tertuju pada Mio.
Di 2021 matik garapan garpu tala itu ternyata punya banderol yang bikin geleng-geleng kepala. Yamaha Mio lansiran 2004 dengan berkelir kuning dijual dengan banderol Rp 35 juta atau lebih mahal daripada Yamaha NMAX tipe paling tinggi.
"Ikoniknya memang warna kuning dan cukup langka di pasaran. harga bodi halusnya saja tembus Rp 5 juta itu sudah sama stripping," kata Jimmy Anwar pemilik bengkel restorasi Yamaha Mio di kawasan Depok, Jawa Barat kepada OTO.com.
Bila punya rencana memelihara Yamaha Mio Sporty, saran dari kami pilih unit dengan warna kuning. Namun pastikan warna dan STNK sama alias bukan hasil dari pengecatan ulang.
Sedikit informasi, Yamaha Mio generasi ini dibekali mesin berkubikasi 113,7 cc SOHC, 4-tak, 2 katup, pendingin udara, dengan pengabut karburator. Di mana Mio Sporty mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 9,5 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 7,8 Nm di putaran mesin 7.000 rpm.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Daftar 30 Motor Baru yang Mengaspal Tahun Ini di Indonesia
Honda NSR 250
Dari pabrikan berlogo sayap mengepak ada satu model yang jadi incaran kolektor bahkan unitnya amat terbatas di Indonesia. Ya dia adalah Honda NSR 250, motor 2-tak dengan tampilan sport fairing.
Kabarnya unit yang masuk ke Indonesia adalah hasil dari orderan Importir Umum (IU) pada tahun 1990-an. Motor ini pernah viral lantaran dijual dengan harga Rp 250 juta sampai 300 juta atau setara satu unit mobil baru.
Salah satu keunikan dari motor ini adalah menggunakan kartu khusus atau smart card untuk menghidupkan motor. Selain itu performa mesin dan tampilan yang ikonik juga jadi alasan mengapa motor ini sangat diburu oleh para konsumennya.
Honda NSR 250 hadir dengan beberapa varian, namun yang paling dominan adalah tipe MC yang dibagi lagi menjadi 4 series yakni NSR 250 MC16, MC18, MC21, dan MC28.
Di balik fairing-nya bersemayam mesin 249cc V-twin (2-silinder) dengan racikan bore x stroke 54x54,5 mn, sementara untuk kompresinya adalah 7,4:1. Lantas dengan konstruksi itu dia mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 40 daya kuda pada putaran mesin 9.000 rpm dan torsi puncak 32,3 Nm di 8.000 rpm.
Suzuki RGR 150
Di awal 90-an, Suzuki merilis RGR 150 yang saat itu cukup membuat gebrakan segmen motor sport 150 cc. Menggunakan bodi full fairing, jagoan dari Suzuki ini menjadi produk yang sangat diperhitungkan oleh para kompetitornya.
Suzuki RGR 150 pertama kali meluncur di Thailand. Di sana, motor ini lebih akrab dengan sebutan RG-V150. Kiprahnya di Indonesia dimulai pada 1991 yang langsung dikapalkan dari Thailand oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Informasi yang kami rangkum, ada 3 generasi yang Suzuki Indonesia tawarkan untuk RGR 150 mulai dari tipe Sprinter, Crystal, dan Tornado. Harganya di pasaran motor bekas tembus Rp 20 jutaan.
Bicara dapur pacunya, Suzuki RGR 150 dibekali dengan mesin 147 cc, 2-tak, dan berpendingin udara. Sementara racikan bore x stroke-nya adalah 59 mm x 54 mm dipadukan dengan karburator besutan Mikuni VM26SS. Klaimnya motor ini mampu memompa tenaga maksimal 26,1 daya kuda para 9.500 rpm dan torsi puncak 20,5 Nm pada 8.000 rpm.
Teknologi yang di-highlight oleh pabrikan adalah penyematan SIPC (Suzuki Intake Pulse Control) dan SSS (Suzuki Super Scavenging System). Fungsinya, SIPC dipasang untuk mengontrol masuknya bahan bakar sesuai kebutuhan mesin, sedangkan SSS memiliki tugas buat memberi asupan udara yang lebih besar ketika mesin digeber kencang. Keduanya dibenamkan untuk menunjang performa RGR 150.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Daftar Sepeda Motor Terbaik di Dunia dari Tiap Kategori
Yamaha 125Z
Bicara motor bermesin 2-tak memang banyak opsinya, tapi yang satu ini terbilang istimewa, dia adalah Yamaha 125Z. Motor ngebul yang mengisi kelas bebek ini pernah terjual Rp 125 juta di Indonesia.
Yamaha 125Z memulai produksinya pada 1998 yang saat itu lebih dulu mengaspal di Malaysia, Singapura, dan kemudian diniagakan di Indonesia. Umur hidupnya di sini terbilang pendek hanya dijual pada tahun 2000 sampai 2002 dan membuatnya sangat langka dan diincar para loyalisnya.
Secara spesifikasi enjin, dia menggendong mesin 2-tak berkubikasi 124,3 cc dengan transmisi manual kopling 6-percepatan. Tenaganya bisa dibilang besar untuk sekelas motor bebek yakni mencapai 17,26 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 16,1 Nm di 7.500 rpm.
Honda Nova Dash
Honda Nova Dash pernah meramaikan segmen ayago (ayam jago) di Indonesia pada era 2000-an. Harga bekasnya pun terus meroket cenderung stabil di angka Rp 100 jutaan. Alasannya cukup masuk logika, selain performa dan tampilannya yang eksotis, populasinya bisa dibilang sedikit jadi nilai plus untuk meminangnya.
Saat itu Honda Nova Dash tak didistribusikan langsung oleh APM Honda. Jadi jika ingin memiliki motor ini harus membeli lewat jasa Importir Umum yang dikapalkan langsung (CBU) dari Thailand.
Pada 2019 lalu motor ini pernah terjual dengan harga Rp 110 juta. Di 2021 peminat dari motor ini kembali mencuat, namun memang unitnya cukup langka lantaran para pemilik enggan melepas unit kesayangannya.
Nova Dash menggunakan rangka berbahan aluminium dengan mesin 2-tak, 1-silinder, pendingin cairan, dan berpengabut karburator. Di atas kerta dia memiliki tenaga maksimal 21,56 daya kuda (pada 9.000 rpm dan torsi puncak di 18,3 Nm pada 8.000 rpm. Output tersebut dikombinasikan dengan berat total yang ideal hanya 102 kilogram.
Dan itulah 5 motor lawas yang masih jadi bintang di 2021. Oh iya, harga yang disebutkan di atas tidak mengikat, bisa saja lebih murah sesuai kesepakatan. Jika ingin membeli salah satu dari pilihan motor tersebut, ada baiknya membawa mekanik kepercayaan dan pastikan unit memiliki dokumen dan kelengkapan part yang sesuai.
Selamat berburu! (Kit/Raju)
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Daftar Naked Bike Kelas Menengah yang Dirilis Tahun Ini
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature