Toyota C-HR vs Honda HR-V, Pilih Yang Mana?
Jakarta: Kelas compact crossover/SUV tampaknya akan semakin panas dengan kehadiran Toyota C-HR di pasar global. Tak hanya di Indonesia, kelas ini begitu diminati karena berisi mobil-mobil tinggi, berukuran kompak, memiliki kabin yang praktis, dan cocok digunakan sehari-hari oleh siapapun. Kelas ini bahkan diperkirakan akan menggeser kejayaan hatchback dalam waktu dekat.
Honda HR-V, penguasa kelas compact crossover di Tanah Air, adalah contoh bagaimana suksesnya pemain di segmen ini. Nissan Juke, pionir crossover di pasar Indonesia dan juga Ford EcoSport, tidak bisa berbuat banyak menghadapinya. HR-V bahkan dikatakan sebagai salah satu penyelamat penjualan Honda di Indonesia, yang pasarnya sedang 'sakit perut'.
Mari kita berandai-andai, kalau C-HR masuk ke Indonesia, kira-kira akan seperti apa reaksi mereka yang sedang mencari mobil di segmen ini. Kami tidak akan membicarakan fitur atau pengendaraan karena SUV Toyota itu baru meluncur, sementara HR-V sudah pernah kami coba. Jadi rasanya tidak adil. Yang bisa kami sajikan adalah, seperti apa desain dan rekayasa keduanya, yang kira-kira akan bisa menarik hati konsumen.
Desain Dinamis vs Fresh
Kejayaan HR-V, sepertinya akan segera bergoyang dengan hadirnya Toyota C-HR yang baru saja diperkenalkan di Geneva Motor Show 2016, yang saat ini tengah berlangsung. C-HR, seperti juga pemain lainnya di kelas ini, mengusung desain yang patut diacungi jempol. Sulit membedakan mana C-HR yang masih berbentuk mobil konsep, dan mana yang memang sudah siap diproduksi. Dulu, langkah seperti ini diambil oleh Nissan Juke yang banyak dipandang sebelah mata. Namun terbukti, Nissan Juke lumayan sukses dan memiliki penggemarnya sendiri.
Desain eksterior C-HR tampak berani dengan guratan-guratan yang tegas dan membuatnya terlihat unik. Jika dilihat dari sudut tertentu, Anda bisa melihat guratan seperti seekor macan yang sedang melompat (meski tidak semua orang bisa melihatnya). Sementara HR-V, meski tetap terlihat memiliki desain yang berbeda, namun cenderung untuk terlihat lebih kalem dan dinamis. Keduanya mengusung lekukan coupe di bagian atap. Pada HR-V, bentuk ini memangkas ruang kepala untuk penumpang belakang meski tidak terlalu mengganggu. Tidak ada yang salah dengan bentuk HR-V, memang namun orang akan melihat C-HR sebagai sesuatu yang lebih 'fresh', dan membuat HR-V terasa membosankan.
Platform Lincah vs All New
C-HR berdiri diatas platform baru yang merupakan bagian dari TNGA (Toyota New Global Architecture). TNGA adalah platform Toyota yang bisa digunakan untuk membentuk berbagai macam mobil, dengan beragam kegunaan. TNGA juga yang menjadi platform untuk Toyota Prius generasi terbaru, dan karena itu pula, Toyota memasangkan sumber tenaga hybrid di mobil ini.
Honda HR-V memiliki platform yang sudah dikenal lama oleh para pemerhati otomotif. HR-V memanfaatkan Honda Global Small Car Platform yang dikenal sebagai salah satu platform terbaik yang pernah ada, karena mengusung fleksibilitas yang tinggi. Dari platform ini lahir Jazz, City, Airwave, Honda Freed, dan kini HR-V.
Dan kalau Anda pernah mengendarai Honda Jazz, sejak dulu hingga sekarang mobil ini terasa praktis, lega, dan memiliki kelincahan yang hebat. Dan itulah bukti bahwa Honda telah memiliki platform yang teruji dan bisa diandalkan. Disini Toyota masih harus membuktikan bahwa desain dan rekayasa platform mereka juga tidak kalah.
Mesin Moderat vs Turbocharger
Seperti dikatakan tadi, C-HR punya satu kelebihan yang memudahkan para engineernya untuk memasangkan sumber tenaga hybrid disitu. HR-V, meski belum ada yang menggunakan mesin canggih tersebut, namun Honda sudah memasangkannya pada Honda Jazz. Disini keduanya terasa berimbang karena sama-sama memiliki kemampuan untuk bertenaga hybrid.
Mesin konvensional untuk C-HR diberikan dua pilihan oleh Toyota. Yang pertama adalah empat silinder 1,2 liter. Meski berkapasitas mungil, tapi tenaganya bisa mencapai 115 hp berkat penggunaan turbocharger. Hal ini tentu saja membuat efisiensi penggunaan bahan bakar semakin meningkat. Pilihan transmisi untuk mesin ini adalah 6-speed manual ataupun CVT. Mesin kedua berkapasitas 2,0 liter, dengan jumlah silinder yang sama. Menurut Toyota, jantung mekanis tersebut akan tersedia di beberapa pasar saja. Kami mensinyalir sepertinya Amerika Serikat akan mendapatkan mesin ini.
Di sisi lain, Honda HR-V memiliki mesin yang lebih moderat. Pertama adalah 4-silinder 1,5 liter, yang juga digunakan oleh Honda Jazz dan City. Tenaganya mencapai 119 hp tanpa dilengkapi turbocharger. Pilihan kedua adalah mesin berkapasitas 1,8 liter yang hebat. Kami pernah mencobanya dan merasakan bagaimana HR-V seolah berubah dari mobil perkotaan biasa, menjadi mobil berperforma yang menyenangkan untuk dibawa kemana pun, berkat lontaran tenaga yang mencapai 137 hp.
Dari ketiga hal tersebut bisa dikatakan bahwa kedua compact SUV ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun yang pasti, jika memang Toyota C-HR akan hadir di Indonesia pasar mereka akan semakin seru. Namun coba perhatikan juga bagaimana karakter Indonesia yang cenderung memilih bentuk mobil yang tidak terlalu ekstrim, kecuali mereka yang muda dan berjiwa dinamis.
Toyota C-HR didesain untuk mereka yang ingin tampil beda, dan selalu ingin menjadi yang pertama, seperti dikatakan oleh rilis Toyota. Namun HR-V yang sudah matang di Indonesia mengusung bentuk yang lebih bisa diterima semua orang. Hal ini membuat HR-V berada satu langkah di depan. Tapi jangan lupa, C-HR dibuat oleh salah satu manufaktur terbesar di dunia, yang namanya di Indonesia juga sudah melekat betul di benak semua orang, kalau menyangkut soal mobil. Bagaimana menurut Anda?
Baca Juga: Kisah Datsun Seharga Rp 853 Juta
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice