Tiga Mobil Ini Bisa Lolos dari Aturan Ganjil Genap Jakarta, Tertarik Memiliki??
Kebijakan ganjil genap di wilayah Jakarta mulai berlaku kembali. Kali ini terlaksana sebagai instrumen pembatasan mobilitas masyarakat. Regulasi sendiri berlaku mulai dari 12-16 Agustus 2021 pada 06.00-20.00 setiap harinya. Mengharuskan mobil dengan nomor pelat yang tidak sesuai tanggal (ganjil atau genap) mencari arah lain.
Meski begitu, beberapa jenis kendaraan mendapatkan pengecualian. Sepeda motor dipastikan tidak terpengaruh. Lalu di dalamnya termasuk juga berbagai mobil tanggap darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran, angkutan umum pelat kuning, atau kendaraan mobilisasi pasien dan vaksin Covid-19. Tak ketinggalan mobil dinas operasional TNI/Polri serta mobil Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Republik Indonesia, Pimpinan dan Pejabat Negara Asing, berikut Lembaga Internasional yang jadi tamu negara.
Namun bukan itu saja, ada jenis mobil pribadi yang bisa lolos dari peraturan ganjil genap. Mungkin dapat dilirik kalau Anda tidak termasuk dalam daftar pengecualian – bukan berarti menganjurkan untuk bepergian seenaknya. Tapi untuk diketahui, saat ini kendaraan bertenaga listrik murni juga terbebas dari pembatasan mobilitas ganjil genap Jakarta. Setidaknya ada tiga opsi relatif murah dengan bujet Rp 600-700 jutaan.
Hyundai Ioniq Electric
Ia datang sebagai opsi termurah dan cukup masuk akal sekarang ini. Dengan harga mulai dari Rp 637 juta (OTR Jakarta), Anda mendapatkan sebuah EV dengan gaya cukup konservatif dalam format sedan liftback. Mudah diterima mata, bukan mobil semungil golf cart bernuansa futuristis atau sesuatu yang asing bak datang dari masa depan.
Standar fitur pun boleh dibilang kekinian meski mungkin tidak memenuhi ekspektasi harga mobil konvensional Rp 600 juta lebih. Di luar misalnya, terpasang lampu LED untuk DRL dan tail lamp sementara headlamp masih mengusung proyektor halogen. Soal akses mengandalkan fungsi smart entry komplet start/stop button.
Dalam kabin, permainan layar menegaskan visual modern sebab terpasang di panel instrumen dan sarana hiburan. Belum lagi terpasang peranti AC otomatis berikut bantuan cruise control. Juga menyoal pengoperasian, Ioniq bisa memberikan pengalaman berbeda. Selain mendapatkan kesunyian dari powertrain elektris, alat kendali seperti selektor transmisi memanfaatkan seperangkat tombol komplet Electronic Parking Brake.
Well, kalau mau lebih mewah bisa pertimbangkan tipe Signature seharga Rp 677 juta. Menawarkan fitur lebih berkelas seperti lampu utama full LED, sunroof, hingga penempatan wireless charger, pemanas dan ventilasi bangku, jok elektrik khusus pengemudi, dan spion auto dimming. Di samping itu, sisi keselamatan ditambah fitur Blindspot Collision Warning dan Rear Cross Traffic Collision Warning.
Terlepas dari diferensiasi fitur tadi, Ioniq sendiri membawa potensi memacu dari Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM). Siap semburkan tenaga sekuat 136 PS dengan torsi instan 295 Nm. Lewat baterai lithium-ion 38,3 kWh, Ioniq diklaim dapat menempuh jarak hingga 311 km dalam catatan pesimistis WLTP.
Nissan Leaf
Nissan Leaf merupakan satu produk EV paling anyar datang. Pemesanan dibuka belum lama ini dan sudah dapat dilihat langsung di beberapa diler Nissan. Cukup kompetitif, ia dilego Rp 649 juta yang berarti persis menduduki ruang kosong antara dua pemain Hyundai: Ioniq dan Kona. Begitu pula dalam soal perbekalan dan potensi, pantas untuk jadi penengah sekaligus cukup menarik untuk dipertimbangkan.
Fitur standar masa kini tentu dapat ditemui di Leaf. Sebut saja penerangan full LED, akses kunci pintar komplet push start button, hingga sarana hiburan berisi kemampuan integrasi smartphone. Tidak ketinggalan kenikmatan dari rem parkir otomatis dan cruise control. Semua itu lantas dibungkus penegas nuansa mewah berupa leather seat dan leather steering wheel, seperti dapat kita temukan juga di anggota Hyundai.
Yep, nyaris terdengar biasa saja kalau mempertimbangkan fitur pendukung kenyamanan. Tapi coba lihat dulu peranti bantuan berkendara. Di sinilah letak nilai tambah Leaf atas harga jualnya. Paket teknologi asisten berkendara Nissan Safety Shield datang meramaikan. Cukup krusial adalah penjaga pra celaka seperti Forward Collision Warning (FCW) dan Forward Emergency Braking (FEB). Di samping itu tersemat pula peranti lain seperti kamera 360 derajat, sensor pendeteksi objek sekitar mobil, dan Driver Attention Alert (DAA). Fitur keselamatan lainnya termasuk airbag enam titik serta segala penjaga stabilitas dari sekelas ABS hingga Vehicle Dynamic Control (VDC).
Juga terkait potensi memacu, Nissan sematkan jantung elektris bertenaga. Tawarkan semburan daya besar sampai 150 PS dengan tendangan torsi 320 Nm. Sumber tenaga berasal dari baterai relatif besar yakni paket lithium-ion 40 kWh. Meski begitu, dalam urusan daya tempuh, kontestan EV Nissan tidak memiliki potensi sejauh Ioniq atau Kona. Ia diklaim sanggup menyelesaikan perjalanan sampai 270 km saja dari satu kali pengisian ulang daya (perhitungan siklus WLTP).
Hyundai Kona Electric
Dengan banderol Rp 697 juta, Hyundai Kona Electric mungkin bukan pilihan paling murah di sini. Namun, nominal segitu terbayarkan oleh segala penawarannya. Misal dari segi fitur, Kona boleh dibilang paling komplet, canggih, dan mewah. Belum lagi menyiapkan balans performa dan daya tempuh terbaik.
Tidak berada dalam batasan moderat dan mungkin cukup mengimbangi ekspektasi mobil konvensional seharga nyaris Rp 700 juta. Bukan lagi sebatas gimik standar sekelas smart entry, lampu LED, atau head unit berisi integrasi smartphone dan instrumentasi digital. Ia punya semua itu. Kona Electric tambahkan cita rasa bumbu premium berupa bagku depan elektrik, pemanas dan ventilasi jok depan, sunroof, wireless charger, hingga gimik seperti HUD.
Jika itu dirasa kurang, kehebatan sebenarnya terletak di peranti bantuan berkendara paling komprehensif. Bertugas dalam mendeteksi objek sekitar dan kemudian memberikan peringatan hingga tindakan korektif otomatis mau itu lewat pengereman atau pergerakan setir. Meliputi Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Blind Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), dan Rear Cross Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA). Belum lagi membawa kemampuan lain seperti Lane Keep Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA) guna menjaga posisi mobil selalu di jalur. Terpasang juga peranti seperti Driver Attention Warning (DAW), High Beam Assist (HBA), Safe Exit Warning, (SEW), dan Rear Occupant Alert (ROA).
Cukup komplet bukan? Lalu menyoal balans performa, Kona Electric siapkan dorongan kuat sekaligus daya tempuh relatif jauh. Total ekstraksi tenaga dicatatkan sebesar 136 PS dibarengi torsi 395 Nm. Mengadopsi baterai 39,2 kWh, Kona Electric disebut masih mampu berjalan hingga sejauh 305 km dalam siklus perhitungan WLTP. (Krm/Tom)
Baca juga: Ini Mobil-Mobil yang Gunakan Mesin Hasil Buatan Yamaha
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice