Suzuki XL7 Alpha Lawan Toyota Rush TRD, Pilih yang Mana?

Segmen SUV tiga baris kian disesaki dengan kedatangan pemain baru Suzuki XL7. Kompetitor sudah banyak dan salah satu “orang lama” di arena ini adalah Toyota Rush. Bila harus memilih, siapa kira-kira yang paling diidamkan?

Toyota Rush ditawarkan dalam dua trim : G dan TRD. Sementara itu, XL7 dipasarkan tiga yakni Zeta, Beta, Alpha. Untuk harga, Rush dilego mulai dari Rp 251,65 juta sampai Rp 273,05 juta. Mengacu banderol Rush, Suzuki jadi opsi lebih terjangkau. Kesampingkan Zeta, dua trim atas dijual di bawah rentang harga Medium SUV Toyota. Beta dibanderol mulai dari Rp 246,5 juta, dan Alpha tertinggi di Rp 267 juta.

Mengomparasi trim terendah masing-masing tidak akan seimbang. Kalau jenis tipe dianalogikan sebagai gedung, Rush dan XL7 punya ketinggian setara. Meski begitu, Suzuki membangun basement sementara Toyota tidak. Maka dari itu, cukup ideal bila membandingkan mereka di lantai penthouse termahal.

Eksterior

Nameplate Rush membawa nilai historis sebagai SUV medium. Terpancar juga di generasi kedua ini. Secara postur tampak jangkung dengan sisa ruang roda berlimpah. Ornamen plastik hitam disebar di sekujur tubuh agar mendefinisikan perlindungan sisi terbawah bodi. Cladding eksis di sepatbor tapi tidak perlu terlalu tebal karena komposisi guratan dan proporsi tubuh cukup kuat menciptakan citra SUV.

Lain halnya pada XL7. Nama anyar ini dibangun dari basis MPV Suzuki Ertiga. Kendati begitu, operasi plastik menyeluruh pada fasad depan dieksekusi. Garis kap mesin mendatar berikut wajah tegap mengotak diadopsi guna membuat XL7 terlihat tangguh. Penekanan sebuah SUV pun terlaksana lewat cladding hitam nan tebal di samping. Terakhir, ia juga sedikit ditinggikan agar beranjak dari sofa Ertiga.

Tentukan sendiri siapa yang paling memikat hati. Urusan desain tergantung selera. Pun tidak dapat ditentukan juga siapa mengungguli siapa soal fitur eksterior. Keduanya dilengkapi komponen kekinian berupa pendar lampu LED depan belakang. Bagaimana penunjang kepraktisan membawa barang? Kurang lebih sama, disokong roof rail kendati beda bentuk.

Baca Juga: Menilai Tipe Termurah Suzuki XL7 Zeta, Layak Dibeli?

Kabin dan Fitur

Dalam kabin, rancangan XL7 persis Ertiga. Kisi AC mengalirkan barisan garis melintang di tengah. Agak sibuk bertumpuk demi kesan premium. Suzuki juga ingin membuat nuansa interior cenderung sporty melalui ornamen ala serat karbon. Di lain sisi, Rush terlihat hambar soal rancangan dasbor. Tak banyak tumpukan dan bermain aman dengan permukaan rata.

Sekilas, fitur terlihat sama dan wajar menemani tipe-tipe kasta atas. Start/Stop Button? Ada. AC otomatis? Hadir. Monitor digital? Tentu, mau itu di head unit touchscreen atau panel AC. Tapi bagi Suzuki, dua layar saja tidak cukup. Pertama di meter cluster, MID tak sekadar menampilkan data angka. sajian grafis bantu menyuguhkan informasi penting selain kecepatan dan putaran mesin.

Ekstra layar lain ada di spion. Menarik karena baru XL7 menyematkan fitur unik ini, mereka sebut Smart E-Mirror. Cermin spion tengah yang bertugas sebagai pemantau buritan dilengkapi lapisan layar. Jika diaktifkan, bagian ini berfungsi sebagai laporan pengamatan langsung kamera belakang mobil. Meski ada spion digital, reversing camera tetap ditampilkan secara terpisah melalui head unit. Tak hanya itu, spion juga dapat bertugas sebagai dash cam melalui lensa persis di baliknya.

Kalau Suzuki ingin menunjukan rasa modern dalam kabin, lain cerita soal Toyota. Mereka cenderung berupaya membuat Anda merasa berkendara di mobil yang aman. Total tujuh titik sensor pengingat sabuk pengaman tersebar dalam kabin. Dapat dibayangkan jika penumpang belakang enggan mengencangkan sabuk, pasti sensor ribut. Tenang saja, itu tidak akan terjadi, pengingat bagian belakang hanya berupa lampu di dasbor. Sementara bunyi-bunyian akan dikumandangkan bila penumpang depan tidak memasang safety belt.

Safety

Fitur keselamatan merupakan keunggulan Rush dalam permainan di segmen ini. Bila dual airbag disebut moderat, Toyota memberikan bumbu kuat agar LSUV mereka jadi sedap. Total enam kantong udara siap melindungi isi kabin dari benturan. Dua langsung menghadap dari dasbor dan setir, dua di sisi kiri dan kanan depan, serta dua di tirai samping sampai belakang.

Ada juga peranti yang aktif melindungi saat mengemudi seperti Vehicle Stability Control dan Hill Start Assist. VSC berusaha meminimalisir gejala understeer dan oversteer. Pasalnya bila terjadi sideways lalu oversteer, postur tinggi meningkatkan risiko mobil terbalik. Hill Start Assist memudahkan kontrol di tanjakan dengan menahan laju begitu pedal rem dilepas. Dua komponen ini juga tersedia di XL7.

Mesin

Urusan jantung pemacu tidak menunjukkan diferensiasi signifikan. Mereka dibekali mesin berukuran serupa, 1.5 liter. Unit empat silinder K15B milik XL7 sanggup gelontorkan tenaga sebesar 104,7 PS disertai kekuatan memuntir 138 Nm. Melihat data teknis Rush, 2NR-VE sedikit terpaut dengan catatan output 104 PS dan torsi puncak 136 Nm. Selisih ini tidak berarti apa-apa dalam pertarungan SUV.

Simpulan

Label harga XL7 Alpha merupakan titik paling ekonomis dengan value for money lebih baik. Lewat tebusan Rp 256,5 juta (manual) atau Rp 267 juta (otomatis), Anda mendapat SUV tiga baris dengan kelengkapan masa kini. Ia pun menyajikan fitur modern yang belum disentuh jenama lain. Kendati begitu, peranti keselamatan tampak biasa-biasa saja.

Jika keselamatan adalah prioritas nomor satu, tentu tak pernah salah mengeluarkan uang lebih. Rush TRD punya enam airbag. Sarana hiburan dan kenyamanan pun tak boleh diragukan. Tetap komplet sebagaimana trim atas. Ia siap dipinang mulai dari Rp 263,05 juta untuk opsi girboks manual atau Rp 273,05 juta bertransmisi otomatis. (Krm/Tom)

Baca Juga: Varian Termahal Suzuki XL7 Alpha, Dapat Apa Saja?