Suzuki SX4 S-Cross, SUV Peranakan Dengan DNA Jimny
Sebuah proyek kerjasama dalam memproduksi mobil, merupakan salah satu strategi yang banyak dilakukan pabrikan-pabrikan seluruh dunia. Tujuannya? Memangkas biaya investasi dan memaksimalkan produk. Pemangkasan biaya investasi dimungkinkan karena kedua pabrikan tak perlu membuat dua pabrik perakitan mobil baru. Dengan hanya satu pabrik, produk bisa dijual dengan dua merek berbeda dengan membedakan beberapa fitur atau aksen pada desain.
Cara kerjasama seperti ini pun umumnya berhasil meraup keuntungan. Mau contoh mudahnya? Avanza-Xenia. Mobil yang menjadi produk otomotif paling laku sepanjang sejarah industri otomotif Indonesia ini merupakan kerjasama PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor untuk merancang sebuah Low MPV dengan basis sama. Perakitan dilakukan di pabrik milik Daihatsu, sementara beberapa komponen penting juga dirakit oleh Toyota. Keduanya meraup untung, baik itu Avanza maupun Xenia, menjadi model yang paling banyak dibeli dari masing-masing merek.
Salah satu proyek yang berasal dari kerjasama sejenis namun dengan peruntungan berbeda adalah SX4-Sedici. Proyek kerjasama Suzuki dan Fiat ini merupakan upaya dua merek dari grup berbeda untuk merilis model global yang multiplatform. Basisnya dikembangkan dari Swift, hatchback kompak yang berpotensi diracik ulang agar dapat disajikan sebagai kendaraan berdaya jelajah tinggi.
Suzuki merilisnya dengan dua format, Crossover dan Sedan. Model Crossover dijual dengan nama SX4 Crossover dan sedan diberi nama SX4 Sport pada tahun 2006. Suzuki berhasil menjual SX4 di seluruh Eropa, sementara Fiat meraup untung di tanah Italia dengan Sedici. Indonesia mulai kebagian model mini SUV ini sejak 2007. Model yang dikirim langsung dari Jepang ini dijual dengan beberapa varian, di antara lain X-Over, X-Road dan sedan dengan nama Neo Baleno. Pamornya? Kami bisa bilang lumayan, sebab populasinya cukup ramai di kota besar. Hingga saat inipun Anda masih bisa melihat model-model SX4 melenggang di jalanan.
Keandalan mesin multiplatform yang juga digunakan di Swift dan Baleno, yakni 4-silinder 1.5 liter VVT-nya lebih dari cukup untuk melenggangkan mobil dengan efisiensi namun tak kehilangan power saat dibutuhkan. Meski tak dijual dengan varian gerak 4 roda seperti di Eropa, namun model SX4 tetap diincar pada penyuka model Compact SUV. Hal ini lantaran model ini kembali naik daun pasca hadirnya Nissan Juke, dan Honda HR-V. Apalagi jaringan purna jual Suzuki di Indonesia terbilang baik, masyarakat pun tak takut meminangnya dalam kondisi bekas.
Generasi Kedua Pada 2012, ajang Paris Motor Show menjadi showcase bagi calon penerus SX4. Namanya kala itu, S-Cross Concept Car. Yang unik adalah pada perkenalan S-Cross kala itu, Suzuki memperkenalkannya dengan membawa ketenaran Jimny (LJ) yang terkenal sebagai Mini SUV di tahun 70-90an. Entah apa maksudnya, nampaknya Suzuki ingin menunjukkan kepiawaiannya meracik format mobil berdaya jelajah tinggi dengan dimensi kompak dalam desain yang lebih modern.
Pada 2013, versi siap produksi dari SX4 diperkenalkan pada ajang Geneva International Motor Show. Disebutkan dalam peluncurannya seperti dirilis Autocar, model ini bukanlah pengembangan dari SX4 generasi sebelumnya. Mereka membangun ulang sebuah model Compact SUV di C-Segmen dengan belajar dari kekurangan dan meraih keberhasilan yang lebih besar dibanding SX4 generasi sebelumnya.
Alhasil sosok Compact SUV yang lebih besar, disajikan. Suzuki membuat SX4 Crossover anyar dengan menggabungkan kemampuan mereka membuat mobil kompak seperti Swift, dengan keandalan mereka menyajikan mobil tangguh bak Vitara. Mereka menyajikan model yang lebih besar dengan maksud memberikan ruang yang lapang, bagasi yang lega, dengan kemampuan jelajah khas SUV.
Model ini diperkenalkan sebagai kendaraan yang menawarkan keasyikkan berkendara mumpuni, fleksibilitas untuk membawa keluarga, dan siap diajak bertualang ke mana saja. Generasi kedua ini akan dirakit di Hungaria sebagai basis produksi pasar Eropa. Sedangkan untuk perakitan Cina, akan didistribusikan spesial untuk negara itu saja. India juga menjadi salah satu basis produksi untuk kawasan Asia dan Afrika. Sementara Indonesia, hingga detik ini belum ada kabar apakah akan kembali menjadi basis produksi untuk region Asia Tenggara atau minimal, Indonesia.
Pasar Eropa memiliki range varian yang sangat luas. Bermodal dua mesin berkapasitas sama namun berbeda bahan bakar, yaitu unit 1.6-liter diesel dan bensin, tercatat tak kurang dari 11 varian diedarkan. Pembedanya adalah pada transmisi (Manual 5-speed, Otomatis, CVT atau DCT) dan jenis penggerak (FWD atau AWD).
Strategi berbeda pun dilakukan oleh Maruti Suzuki selaku pemegang merek Suzuki di India. Mereka memasarkan SX4 dengan dua pilihan mesin. DDiS 200 dan DDiS 320. Angka di belakangnya mendeskripsikan torsi yang diciptakan. Oh ya, kedua mesin ini adalah unit berbahan bakar diesel. Ya, di India, SX4 hanya dijual dengan mesin cetus kompresi saja.
Mesin berkode DDiS 200 merupakan unit 4-silinder 1.3-liter diesel dengan Variable Geometry Turbocharger yang bisa mengeluarkan tenaga maksimal dengan torsi terbaik di kelasnya. Torsi 200 Nm yang memuncak di rpm 1.750 merupakan figur yang baik mengingat tenaganya hanya 89 PS. Mesin ini digadang dapat menghadirkan efisieni yang baik dengan torsi besar yang bisa melecut sejak putaran rendah. Keandalan mesinnya membuat Suzuki bisa mempromisikannya sebagai mobil moda sehari-hari.
Sedangkan mesin lainnya yakni DDiS 320 dirancang sebagai pilihan bagi mereka yang menginginkan power lebih untuk diandalkan sebagai kendaraan spesial ketika akan bertualang. Unit 1.6-liter diesel merupakan mesin diesel terbesar yang pernah dimiliki oleh Maruti Suzuki. Mesin 4-silinder ini bisa memproduksi tenaga hingga 320 Nm dengan turbo variabel geometri yang bisa mengontrol flow gas buang sesuai dengan putaran mesin. Tenaganya pun terbilang besar untuk mobil dengan kapasitas mesin di level ini, mencapai 119 PS.
Bagaimana dengan Indonesia? Semua itu masih tanda tanya hingga hari peluncurannya. Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai salah satu merek dengan jaringan besar di Indonesia siap merilis SX4 S-Cross untuk menyaingi Honda HR-V, Nissan Juke, Ford Ecosport, dan Chevrolet Trax.
Pihak SIS memang tak menyebut dengan gamblang bahwa mobil yang akan mereka rilis adalah SX4 S-Cross. Prediksi memang sempat berkembang bahwa mereka akan merilis generasi terbaru Jimny. Namun SIS membantah hal ini. "Yang launching nanti medium SUV tapi tidak murni medium SUV. Segmennya lebih niche lagi yaitu segmen crossover," ungkap 4W Deputy Managing Director SIS Davy J. Tuilan seperti dirilis Liputan6.
Jawaban Davy tentu cukup meyakinkan untuk mempercayai bahwa model Crossover premium ini benar akan bisa ditemui oleh khalayak pada perhelatan otomotif terbesar di Tanah Air tersebut. Untuk berita selengkapnya, ikuti terus OTO.com.
Foto : Maruti Suzuki, Newspress UK, Suzuki GlobalJual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Suzuki
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Suzuki
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki SX4 S Cross Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki SX4 S Cross dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki SX4 S Cross dari Zigwheels
- Motovaganza