Selisih Harga Setipis Kertas, Pilih Toyota Innova Venturer Diesel A/T atau Nissan Serena HWS?
Ada dua kontestan MPV rasa premium yang harganya berselisih tipis. Adalah Toyota Innova Venturer Diesel bertransmisi otomatis dengan Nissan Serena Highway Star. Venturer sendiri dibanderol Rp 482,6 juta, sementara Serena Rp 481 juta. Di harga segitu, tak salah kalau selisih Rp 1,6 juta dibilang setipis kertas. Jangan dipusingkan, simak dulu perbandingan berikut ini agar tidak bingung memilih siapa.
Eksterior
Ya, mereka berdua memang bermain di ring tinju mobil keluarga hanya saja beda spesies. Nissan Serena merupakan MPV high roof dengan pintu geser dan berpenggerak roda depan (FWD). Ada keunggulan terkait laganya sebagai mobil pengangkut keluarga. Tubuh mengotak dan beratap tinggi menjanjikan kabin roomy. Pun memiliki rancang bangun monokok mengisyaratkan kenyamanan.
Di sisi lain, Toyota Venturer dibangun atas rumus dasar Kijang yang sudah dipercaya sejak lama. Berkutat di kategori minibus, mengusung sasis ladder frame identik mobil angkutan nan badak. Terkenal memiliki kaki-kaki tangguh dan kuat. Layout juga bertahan sedari dulu: bermesin depan untuk menggerakkan roda belakang.
Urusan rancangan, Serena bersolek elegan apalagi di varian Highway Star. Pemasangan bodikit ditujukan sebagai pembeda kasta. Di depan melekat bumper beserta grille V Motion khusus HWS. Ditambah lagi Aero Side Guard memaniskan pakaian secara keseluruhan. Kuda-kuda disudahi sepatu 16 inci dwiwarna.
Berlimpah pula soal fitur eksterior, sekaligus menyuguhkan berbagai kemudahan akses. Headlamp menganut penerangan LED, dengan fungsi auto leveling, disisipkan garis DRL. Pendar dioda tidak terbatas di depan karena lampu kombinasi belakang mengadopsi teknologi serupa. Nah, bicara soal akses, Serena menganut sistem pintu geser elektris. Tapi tidak sembarang motorized lantaran untuk membuka dapat dilakukan lewat ayunan kaki ke kolong. Akses bagasi juga fleksibel. Andai sisa ruang parkir tidak cukup untuk mengakomodir pintu tingginya, setengah ke atas bisa dibuka secara terpisah.
Melirik Innova Venturer, ia tampak mengikuti tren SUV untuk mendefinisikan Kijang kelas atas. Cladding hitam jadi jawaban, mengisi garis terbawah bodi bak pelindung. Ornamen kromium turut mengisi agar kesan premium didapat. Gaya tangguh lalu dikuatkan oleh pelek hitam berukuran 17 inci.
Lenggokan desain memang sesuai selera, namun di antara keduanya terdapat perbedaan fungsional mendasar. Dibanding Serena, Venturer terlihat basic tanpa keunikan akses. Pintu membuka konvensional, serta tidak ada hal aneh dari bagasi. Smart Entry? Masing-masing punya. Pun kalau bicara fitur penerangan tidak juga lebih hebat. Tanpa DRL, LED hadir sebagai penerangan utama lewat lensa serta memainkan peran lampu kecil.
Baca Juga: Lapang dan Terjangkau, Pilihan MPV Beratap Tinggi ini Cocok jadi Mobil Keluarga
Interior dan Fitur
Keleluasaan kabin adalah nilai unggul MPV high roof, termasuk Serena. Bukaan kaca jelas lega dan ruang kepala berlimpah. Lantai pun rata tanpa terowongan driveline karena berstatus FWD. Inti dari Van bikinan Nissan ini fleksibilitas kabin. Mau hadirkan nuansa eksklusif atau memaksimalkan pengangkutan penumpang, sanggup terlaksana. Pasalnya, kedua bangku captain seat dapat dirapatkan atau dimundurkan jauh ke belakang.
Duduk di baris paling belakang juga tidak dikucilkan. Blower AC, outlet USB, cup holder, bahkan meja lipat mejeng untuk baris ketiga. Akses keluar-masuk tetap mudah karena terdapat jalan pintas berupa tuas pijakan untuk melipat bangku tengah. Pintu elektris dapat pula dibuka langsung lewat belakang.
Jika Serena menunjukkan fakta kemampuan, Innova Venturer cenderung memberikan rasa. Lebih banyak gimmick kemewahan seperti ornamen kayu dan ambient lighting. Secara fungsional sebenarnya biasa-biasa saja. Ya, captain seat sama mengisi kabin, bermodel paten tanpa fleksibilitas sebaik Serena. Dengan demikian, kemampuan angkut terbatas di 7 orang. Penumpang paling belakang memang tidak terlupakan meski sebatas disajikan kisi AC dan ruang kompartemen kecil.
Kendati begitu, pertarungan kelas tertinggi tidak cukup bila menonjolkan rasa mewah. Toh Serena tetap hadirkan nuansa premium sebab bangku dan setir sudah dilapis kulit serta melekat panel soft touch. Kelengkapan fitur tentu harus dipenuhi. Urusan ‘mainan’ kabin, instrumen berkendara MPV Nissan ditampilkan melalui set digital. Sebagai pemikat, Around View Monitor tersemat agar memudahkan manuver. Venturer? Mengusung model analog berpadu MID digital saja.
Ada kesamaan di sektor fitur lain. Sebut saja Automatic Climate Control, sistem infotainment layar sentuh dengan fungsi konektivitas smartphone, dan monitor ekstra di baris tengah. Kurang lebih itu kesamaan antar keduanya.
Baca Juga: Pilih Mana, Toyota Veloz 1.5 Anyar atau Kijang Innova 2.0 G Bekas?
Mesin
Enjin turbo diesel 4 silinder 2GD-FTV Toyota siapkan kekuatan memuntir hebat. Bagaimana tidak, dalam spek transmisi otomatis ia menyiapkan torsi sebesar 360 Nm mulai dari 1.200 hingga 2.800 rpm. Keluaran tenaga juga dipastikan lebih dari cukup, catatkan figur 149 PS pada putaran 3.400 rpm. Semua itu kemudian tersalur ke roda belakang melalui girboks otomatis enam percepatan.
Hal ini membuat capaian unit empat silinder bensin Naturally Aspirated Nissan MR20 terlihat jauh lebih loyo. Keluaran tenaga sampai 150 PS pada 6.000 rpm sementara puntiran terkuat 199 Nm saja pada 4.400 rpm. Pun mesin dikawin transmisi CVT nan halus namun terkenal kurang responsif.
Safety
Keduanya sediakan paket keselamatan komplet. Di pos jaga handling Toyota, Vehicle Stability Control (VSC), ABS+EBD, hingga Hill Assist Control (HAC) datang meramaikan. Masing-masing bertujuan melindungi penumpang di berbagai keadaan seperti meminimalisir risiko selip, menjaga kontrol kendali saat rem mendadak, dan selalu membantu saat stop & go di tanjakan. Nissan pun demikian, ada Vehicle Dynamic Control (VDC), Traction Control System (TCS), Hill-start Assist (HAS), berikut ABS+EBD+BA.
Andai celaka tak terelakkan, jumlah airbag berlimpah. Kantung udara Serena ada enam titik bersembunyi di balik setir, dasbor, sisi terluar bangku depan, dan akan muncul pula sebagai tirai pelindung. Venturer punya itu semua ditambah bantalan ekstra bagi kaki pengemudi.
Simpulan
Toyota Innova Venturer punya mesin kuat sekaligus berkarakter tangguh lewat sasis ladder frame. Ditambah lagi nama Kijang identik dengan kendaraan keluarga di Indonesia. Tapi terlepas dari fanatisme merek, secara keseluruhan, tampak lebih bijak memilih Nissan Serena Highway Star. Jelas ia unggul dalam urusan kepraktisan dan fleksibilitas kabin. Pasti akomodatif sekaligus lebih lapang untuk membawa keluarga bepergian dengan nyaman. (Krm/Odi)
Baca Juga: Mengukur Fungsionalitas Toyota Sienta V dan Rush TRD
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Komparasi Toyota Venturer vs Nissan Serena
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Venturer Terbaru di Oto
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Venturer dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Venturer dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian