Right Gear, Right Time
Mobil dengan penggerak 4x4. Jika kami sebut frasa itu, apakah yang terbayang di benak Anda adalah kendaraan yang menjelajah ke tengah hutan, bergelut dengan lumpur, mendaki medan curam? Mungkin ada benarnya, saat mobil 4x4 lebih banyak didominasi oleh Toyota FJ40, Land Rover, Jeep Wrangler.
Tapi jika kami sebut Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Triton, Hilux, Navara, apakah Anda masih membayangkan suasana off road seperti itu? tentu tidak.
Ya, terjadi pergeseran minat akan kendaraan maskulin dengan ground clearance tinggi ini. Imam Choeru Yahya, Sales and Marketing Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) pun membenarkan hal tersebut, “Pembeli Triton, walaupun tidak banyak, namun ada yang menggunakannya hanya untuk hobi, atau berkendara dalam kota.”
Triton dengan bak terbuka yang sejatinya diciptakan untuk medan offroad seperti tambang, perkebunan saja demikian. Apalagi dengan SUV seperti Pajero Sport dan Fortuner atau Everest? Model-model ini bahkan jamak ditemukan di perkotaan. Bahkan ketika mereka memilih varian, gengsi pun membawa mereka ke varian yang memang menggunakan skema gerak 4 roda misalnya Dakar 4x4, Ranger Wildtrak 4x4 atau VRZ 4x4.
Lalu apakah Anda yang menggunakan kendaraan tersebut sudah mengenali kapan dan di mana mengaktifkan fitur gerak 4 roda ini? OTO.com menguliknya bersama trainer offroad dari Indonesia Smart Drive, Momon S. Maderoni.
Singkat kata, Momon merangkum cara menggunakan transmisi 4x4 menjadi sebuah pesan, right gear, right time. Namun lebih jelasnya, ia memaparkan kapan penggunaan mode-mode penggerak yang ada pada pengaturan transfer case. Informasi ini pun kami perdalam dengan model pengaturan 4 roda lainnya yang baik dan benar
2H / H2
Mode gerak ini adalah mode standar di mana hanya dua roda yang memiliki kemampuan mengalirkan tenaga dari mesin. Umumnya pada mobil penggerak 4 roda, maka roda belakanglah yang dialirkan tenaga.
Mode ini biasanya bisa digunakan pada jenis jalan normal atau mulus. Pada beberapa mobil 4x4 modern yang lebih canggih misalnya pada All New Fortuner, sistem gerak 4 roda bisa aktif secara otomatis walaupun pada mode H2. Sistem ini memungkinkan mobil mendapatkan handling lebih baik tanpa perlu memindahkan tuas transfer case.
Jika sehari-hari Anda hanya menggunakan kendaraan di jalan raya, tol ataupun medan kering yang mulus, maka pastikan tuas transfer case berada pada posisi ini.
4H / H4
Ya, seperti arti simbolnya, angka 4 menunjukkan bahwa ketika sistem aktif, maka mobil saat itu memiliki kemampuan untuk memutar keempat rodanya. Pada mode ini, penyaluran tenaga dari mesin disalurkan secara merata ke empat rodanya tanpa ada pembagian khusus yang lebih spesifik.
Kata H yang berada di belakang atau depan angka 4 berarti Rasio Tinggi (high) artinya transmisi masih terpasang pada rasio gigi yang memungkinkan kecepatan tinggi bisa diciptakan.
“Sistem ini digunakan ketika jalan licin, lumpur yang tak terlalu berat, atau untuk meningkatkan handling mobil,” jelas Momon. Jadi, ketika mobil berada pada medan offroad yang belum terlalu berat atau kecepatan tinggi di aspal, sistem ini bisa diaktifkan untuk meningkatkan traksi.
4L / 4Lo
Sesuai aksaranya, 4, maka sistem 4 roda tetap aktif. Namun pembedanya dengan 4H, mode gerak ini mengalirkan tenaganya lewat rasio gigi yang lebih rendah. Itulah mengapa ada aksara L atau Low di mode ini.
Menurut Momon, 4L digunakan untuk peruntukkan offroad yang lebih berat. Misalnya ketika bertemu lumpur berat, tanjakkan terjal, maka mode ini bisa mengakomodirnya. Pengaktifannya pun sebaiknya sudah dilakukan ketika Anda melihat bahwa medan yang akan dilewati harus dilalui dengan kecepatan rendah, dan membutuhkan traksi baik di 4 roda.
Penggunaan dengan kecepatan tinggi, malah tak berefek baik. “4L biasanya hanya bisa digunakan hingga kecepatan 50 km/jam, karena rasio gigi yang digunakan rendah,” papar Momon.
Differential Lock
Ada satu lagi sistem yang biasanya ada pada mobil 4x4. Anda bisa menemukan tombol differential lock. Sistem ini memungkinkan pembagian tenaga yang lebih merata saat salah satu sisi roda kehilangan traksi.
Differential lock umumnya ada yang di gardan belakang untuk memberikan tenaga yang lebih merata pada kedua roda. Ambil contoh saat mobil terbenam lumpur di salah satu roda belakang. Tanpa diferensial lock ketika mobil digas, maka roda yang terbenam akan terus berputar dan makin membenamkan kendaraan sementara roda yang tak terbenam malah diam karena tenaga mengalir seluruhnya ke roda yang bisa berputar. Namun jika difflock di roda belakang diaktifkan, traksi akan diberikan juga pada roda yang traksinya lebih rendah sehingga kendaraan bisa keluar dari hambatan.
Biasanya jika kendaraan 4x4 tidak dilengkapi difflock, pabrikan akan menyematkan LSD (limited slip differential) seperti pada Mitsubishi Triton. Fungsinya mendekati differential lock, hanya saja ia bekerja tidak berdasarkan perintah pengemudi via tombol. Namun LSD akan membaca putaran pada gardan dan membatasi slip lalu memberikan tenaga pada roda yang lebih membutuhkan secara otomatis.
Baca Juga: Mitos Yang Salah Tentang 4x4
Sumber: NewspressUSA, Renault, Nissan, Toyota
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice