Perbandingan Biaya Perawatan Mobil Low MPV (Bagian 2 – 40.000 KM s/d Selesai)
Sesuai dengan janji kami saat mengulas dana perawatan dari Low MPV 0-30.000 km, kini kami meneruskan pembahasan biaya service ini dengan rentang interval 40.000 km sampai dengan 60.000 km. Mengapa hanya sampai 60.000 km? karena Apabila dikonversikan menjadi tahun, maka usia kepemilikan kendaraannya mencapai 3 tahun dengan asumsi 10.000 km per 6 bulan. Selain itu, dalam usia tersebut juga banyak APM yang menawarkan jangka waktu garansi mesin selama 3 tahun atau 100.000 km (mana yang lebih dahulu tercapai) dengan syarat melaksanakan perawatan berkala di bengkel resmi.
Secara singkat dalam perbandingan biaya perawatan rutin Low MPV kali ini, stigma mahalnya maintenance mobil bertransmisi otomatis tidak selalu benar. Pasalnya ada beberapa model yang rupanya lebih murah pengeluarannya dibandingkan varian manualnya. Disamping itu yang tak kalah menarik adalah salah satu model mobil keluarga entry level ada yang akumulasi cost of ownership (biaya kepemilikan) dari service 0-60.000 km tidak mencapai angka Rp 2 Juta rupiah.
Penasaran dengan siapakah Low MPV yang varian otomatisnya lebih murah perawatannya dan juga yang biaya perawatan hingga 60.000 km paling ramah di kantong? Berikut adalah ulasannya.
Toyota Avanza
Seiring dengan bertambahnya usia kendaraan dan jarak tempuh, maka item pengerjaan dari MPV 'sejuta umat' ini pun ikut mengembang. Bila pada interval service berkala 0-30.000 km, tercatat hanya ada 6 item pengerjaan, maka saat rentang perawatan 40.000 km ke atas, bertumbuh menjadi 10 item dengan penambahan seperti air cleaner, minyak rem, gasket gardan dan oli gardan khusus untuk Avanza bertransmisi otomatis. Untuk perawatan berkala yang paling banyak pengerjaannya terjadi di 40.000 km, namun biaya tertingginya berada di 60.000 km. Hal ini disebabkan karena biaya jasa yang telah dibebankan ke pemilik Avanza.
Dalam interval perawatan berkala ini juga ditemukan sedikit perbedaan pekerjaan antara Low MPV Toyota bertransmisi otomatis dan manual, namun tidak berulang pada 50.000 km dan 60.000 km. Pasalnya, Avanza manual tidak mendapatkan oli gardan, akan tetapi memperoleh perawatan ekstra berupa oli transmisi manual, oli gardan dan gasket transmisi yang jika ditotalkan biayanya Rp 247.000. Nah, berbicara jumlah pengeluaran untuk merawat Avanza hingga 60.000 km ialah Rp 3.839.050 untuk versi otomatis dan Rp 3.910.550 untuk manual.
Honda Mobilio
Tak hanya Avanza saja yang mengalami penambahan item perawatan berkala, karena Low MPV Honda, Mobilio, turut mengalaminya. Dari 4 point disesakkan lagi dengan 2 point baru dampak dari penggantian busi sebanyak 4 buah dan juga oli rem atau lebih dikenal sebagai minyak rem. Pekerjaan service terpadatnya yakni 5 poin perawatan dilaksanakan saat interval service 60.000 km, tetapi pengeluaran dana tertingginya, malahan berada di 40.000 km dengan banderol suku cadang Rp 433.000 dan jasa servicenya senilai Rp 797.000.
Jika Low MPV Toyota bertransmisi manual lebih tinggi biaya servicenya, hal ini berbanding terbalik dengan Mobilio. Musababnya, Mobilio CVT membutuhkan perawatan tambahan di 40.000 km dengan pergantian oli transmisi CVT Rp 297.000 plus jasa servicenya Rp 84.000, sedangkan edisi transmisi manualnya tidak mengalami service oli transmisi manual. Apabila diakumulasikan angka biaya perawatan berkala yang perlu dipersiapkan oleh pemilik Mobilio sampai 60.000 km sebesar Rp 4.689.300 untuk transmisi manual dan Rp 5.070.000 khusus Mobilio CVT. Perlu ditambahkan, bila PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia ini merilis biaya perawatan berkala ini termasuk pajak 10%.
Daihatsu Xenia
Sebelum membedah biaya perawatan rutinnya, sebagai catatan saja, bahwa informasi yang CarBay Indonesia miliki bersumber dari Daihatsu Astra Internasional dan hanya tersedia sampai service 50.000 km. Adapun pembagian biaya perawatan berkalanya, dipisahkan menjadi tiga sub kategori yakni Jasa, Part dan Bahan. Sehingga kami akan berikan ulasan yang berbeda dari model LMPV sebelumnya. Bila diperhatikan, Daihatsu pun ikutan meringankan beban pengeluaran perawatan yang dilakukan konsumen dengan jasa service cuma-cuma hingga 50.000 km, sama seperti yang dilakukan Toyota terhadap Avanza.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memang meniagakan Xenia dengan dua mesin yang berbeda yakni 1.0L dan 1.3L. Oleh karenanya, ada perbedaan biaya dari keduanya. Untuk Xenia 1.0L besaran nominal service tidak sampai Rp 1 Juta pada interval service termahalnya, tapi varian dengan mesin lebih besar, menorehkan angka Rp 1 Juta lebih sedikit untuk Xenia bertransmisi otomatis dan ditambahkan Rp 78.634 untuk Xenia manual. Perihal akumulasi dana perawatan sampai dengan 50.000 km adalah Rp 1.952.054 untuk depot tenaga 1.0L dan Rp 2.359.026 untuk 1.3L Manual serta Rp 2.437.660 bagi 1.3L Otomatis.
Suzuki Ertiga
Low MPV dari produsen otomotif berlambang huruf 'S', Suzuki Ertiga, juga bertambah poin service rutinnya menjadi 8 poin yang merupakan efek samping dari penggantian engine coolant, minyak rem dan juga filter udara. Pengerjaan service paling sibuk dilakukan pada 40.000 km, sehingga tidak heran bila biaya total servicenya menjadi yang paling tinggi diantara inteval lainnya yaitu Rp 808.545. Nah, apakah itu termasuk Ertiga bertransmisi otomatis? Tidak, karena varian tersebut mengaplikasikan oli transmisi khusus matic dengan harga Rp 283.364, dengan demikian, dana perawatan 40.000 km nya menjadi Rp 914.636.
Tenang saja, perbedaan yang disebutkan tadi tidak berulang di 50.000 km dan 60.000 km. Oleh karenanya, biaya perawatan berikutnya menjadi lebih ekonomis. Perihal biaya jasa service gratis yang digelar PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merek mobil Suzuki di Tanah Air, berakhir pada perawatan 50.000 km dan konsumen mulai dibebankan biaya tersebut mulai dari service 60.000 km. Lalu berapakah pengeluaran total dari pemilik Suzuki Ertiga hingga 60.000 km? Untuk Ertiga bertransmisi manual sebesar Rp 3.218.908 dan yang bertransmisi otomatis, lebih tinggi sedikit yakni Rp 3.324.999.
Suzuki APV
Berlanjut ke Low MPV berdesain 'boxy' Suzuki yakni APV, berdasarkan tabel service ini ditemukan beberapa kesamaan dengan Ertiga, yaitu biaya jasa service gratisnya yang selesai pada interval perawatan 50.000 km dan juga varian bertransmisi otomatisnya, yang lebih tinggi biaya perawatannya. Namun, sebelum lebih mendetail, secara garis besar, APV mempunyai 9 item pekerjaan, saat melakukan service berkala atau bertambah 3 item dengan adanya penggantian filter udara, oli transmisi dan engine coolant. Mengenai pekerjaan dari service tersibuknya dan dana service tertingginya dialami pada service 40.000 km.
Lalu seberapakah selisih biaya servicenya antara APV manual dan APV otomatis? Karena terjadi perbedaan hanya di 40.000 km maka selisih antara keduanya tidak terlampau jauh. Apabila pengeluaran untuk perawatan dari 40.000 ke 60.000 km versi manualnya Rp 1.723.657 maka APV otomatisnya Rp 1.915.929 atau selisih kurang dari Rp 200 ribu. Kemudian secara total kocek perawatan yang perlu disiapkan oleh pemilik APV sampai dengan 60.000 km atau 3 tahun mulai dari Rp 3.356.769. Perlu diingat bila nominal tersebut hanya berlaku untuk wilayah Jakarta dan belum terkena PPN sebesar 10%.
Daihatsu Luxio
Serupa dengan Xenia, data yang kami tampilkan disini untuk biaya service Luxio juga hanya terbagi menjadi tiga sub kategori dan interval nya hingga 50.000 km saja. Lagi-lagi, Low MPV 'Boxy' Daihatsu ini mempertahankan gelarnya sebagai Low MPV dengan biaya perawatan berkala tertinggi. Ya, dari 0-30.000 km, MPV dengan mesin 1.5L memerlukan dana service rutin Rp 2,4 Jutaan dan untuk 40.000 km – 50.000 km nya sebanyak Rp 2,1 Jutaan sehingga total akumulasinya 0-50.000 km mulai dari Rp 4.645.401, karena versi manualnya mendapatkan perlakuan tambahan dalam melakukan perawatan berkala.
Dimanakah letak perbedaan biaya service antara Luxio transmisi manual dan otomatis? Merujuk dari tabel, perbedaan tersebut terjadi pada interval perawatan berkala 40.000 km, tepatnya di sub bahan. Pasalnya, untuk varian manualnya dikenakan tambahan biaya bahan sebesar Rp 96.798 dibandingkan transmisi otomatisnya. Lalu, mengenai biaya service tertinggi rupanya juga terjadi di service 40.000 km dengan besaran dana Rp 1.356.401, sedangkan pada 50.000 km, jumlah biaya pengeluarannya menjadi turun Rp 813.500 atau setara dengan perawatan berkala 30.000 km yang dijalani oleh pemilik Luxio.
Nissan Evalia
Beralih ke low MPV 'boxy' yang diniagakan oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Evalia, setelah sebelumnya menghabiskan 3 poin service selama 30.000 km maka sekarang berkembang menjadi 5 poin dengan penambahan pekerjaan service berupa penggantian filter udara dan minyak rem. Sama seperti para rival nya, fenomena pengeluaran dana service berkala tertingginya juga terjadi saat 40.000 km, karena saat itu juga, Evalia mengalami banyak penggantian suku cadang untuk menjaga mesin berkapasitas 1.5L nya tetap prima.
Berdasarkan informasi service yang dilansir laman resmi NMI, tidak ditemukan perbedaan perlakuan ketika prosesi service Evalia bertransmisi manual dan otomatis, sehingga pengeluaran dana perawatannya tetap sama antara keduanya. Nah, untuk menyelesaikan perawatan berkala hingga 60.000 km, pemilik Nissan Evalia butuh merogoh kocek hingga Rp 4.746.720 atau lebih murah beberapa ratus ribu dari Honda Mobilio bertransmisi otomatis. Perlu ditambahkan juga, bila biaya jasa service yang tercantum di tabel yang kami sajikan hanya berlaku di Jabodetabek dan sudah termasuk dengan pajak PPN sebesar 10%.
Sumber Foto :HPM, TAM, Daihatsu, Suzuki, NMI,
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice